ZURICH, - Jika pendiri PSSI
dan para pemain senior era Kemerdekaan masih hidup mungkin akan sedih, marah jika
melihat rating FIFA bulan April baru saja keluar.
Sebagaimana dilansir dari
laman FIFA, Indonesia yang dalam hitungan bulan akan berusia 70 tahun ini harus
menerima kenyataan negeri yang punya penduduk terbesar nomor empat di dunia
harus kalah dengan satu negara yang baru berdiri “kemarin sore” Timor Leste dan
negara tengah menuju demokrasi, Myanmar.
Berdasarkan peringkat FIFA
terbaru, Timor Leste negara yang baru menjalani debut perdana pertandingan
internasional pada 21 Maret 2003 dengan kekalahan 3-2 dari Srilanka kemudian
masuk FIFA pada 12 September 2005.
Cukup butuh waktu 10 tahun
bagi Timor Leste untuk bisa menduduki peringkat FIFA 152 dunia dengan nilai 151.
Sama dengan Myanmar, negara
yang sedang menuju transisi dari junta militer menuju demokrasi ini selalu
menjadi “samsak” bagi Indonesia ketika bertanding dalam arena regional seperti
Piala AFF, Sea Games atau pertandingan persahabatan namun Myanmar yang memulai
debut pertandingan internasionalnya pada 6 Maret 1951 ini sudah berada di
posisi 158 dunia
Lantas di peringkat berapa Indonesia
secara sepakbola dunia ? ternyata sepakbola Indonesia harus puas menduduki peringkat 159 dengan nilai 131
!!
Selain berada di bawah Timor
Leste dan Myanmar, ternyata Indonesia juga harus menerima kenyataan bahwa
negara makmur dengan Presiden dicintai dan dikagumi masyarakat termasuk dunia
harus kalah dari negara yang tengah mencari kemerdekaannya, Palestina (140).
Bahkan kalah dengan negara
super tertutup dunia dan otoriternya, Korea Utara yang menempati peringkat 157
dunia.
Namun seperti halnya
perilaku masyarakat negeri ini, disaat prihatin selalu bersyukur, setidaknya
sepakbola kita yang digawangi oleh duet maut Johan Arifin dan La Nyalla ini
masih bisa bangga di atas negara yang saat ini sedang berkonfik, Yaman (170). Kemudian
Sudan Selatan dengan konflik wilayah berada di peringkat 193 atau dengan
Vanuatu yang baru saja tertimpa musim topan (195).
Apa yang terjadi saat ini,
berbeda jauh dengan ucapan sang Wakil Ketua Umum yang pada 2013 menjabat Ketua Badan
Tim Nasional ketika itu posisi Indonesia berada di posisi 170.
Saat itu, La Nyalla
menjadikan dan bertanggung jawab akan memperbaiki posisi ke peringkat lebih
baik dan menjanjikan Indonesia berada di
posisi 120 namun nyatanya saat ini walau pun naik tetapi belum mencapai apa yang
dijanjikan bahkan kini harus mengakui keberadaan “negara kemarin sore” Timor
Leste dan negara transisi.
“Ini start saya dari 170 dan
menjadi tanggungjawab saya untuk memperbaiki posisi ke peringkat yang lebih
baik, inginnya dapat di peringkat 120 (peringkat FIFA),”ucapnya pada tahun
2013.
Sejauh ini belum ada
tanggapan resmi dari PSSI soal peringkat memalukan sepakbola nasional yang
harus berada di atas Timor Leste dan Myanmar.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz