SELMA, - Ribuan orang
melakukan pawai dengan melintasi jembatan Selma di negara bagian Alabama pada
Minggu (8/3) waktu setempat untuk mengenang tragedy Bloody Sunday.
Sebagaimana dilansir media
setempat masa yang berjumlah 70 ribu meneriakkan dengan menyanyikan We Shall
Overcome dan membawa spanduk ketika mereka melntas lewati Jembatan Edmund
Pettus.
Selain ribuan warga Selma,
Presiden Obama pun mengunjungi kota ini pada Sabtu (7/3) waktu setempat dan
memberikan pernyataannya dimana peristiwa itu belum selesai namun semakin
dekat.
“Lima puluh tahun dari
Bloody Sunday Maret kami belum selesai tapi kami semakin dekat,”ucapnya.
Peringatan Bloody Sunday ini
juga mengingatkan akan beberapa peristiwa yang serupa dengan di Selma lima pulu
tahun lalu dimana sejumlah warga kulit hitam tewas di tangan polisi kulit
putih.
Salah satunya adalah kasu
Michael Brown, remaja kulit hitam berusia 18 tahun yang tewas ditembak Darren
Wilson, aparat polisi kulit putih di kota Ferguson, Missouri tahun lalu
berakibat meningkatnya isu rasialisme serta protes.
Dan yang terakhir adalah
Tony T Robinson Jr seorang kulit hitam berusia 19 tahun yang tidak bersenjatan
tewas ditembak oleh petugas polisi kulit putih di Madison, Wisconsin pada Jumat
(6/3) yang memicu protes ditempat kejadian pada Minggu (8/3)
Tragedy Bloody Sunday atau
dikenal dengan Selma terjadi pada 7 Maret 1965 dimana sekitar 600 aktivis kulit
hitam dipukuli petugas kepolisian kulit hitam setelah melintasi jembatan Edmund
Pettus dengan menggunakan tongkat serta gas air mata.
Aktivis ini melakukan long
march ketika itu untuk menyerukan soal Hak Asasi Manusia, Imigrasi serta hak
kaum gay.
Peristiwa berdarah ini pun
diangkat oleh beberapa sineas film ke dalam layar lebar dan mendapatkan
apresiasi luar bahkan mendapatkan nominasi di Academy Awards.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz