CARACAS, - Sekitar tiga juta
orang tanda tangani petisi untuk meminta Presiden Amerika Serikat Barack Obama
mencabut kebijakannya soal Venezuela.
Sebagaimana dilansir dari
media setempat, menurut Jorge Rodriguez pejabat senior Partai Sosialis akan
bertambah 10 juta tanda tangan dalam petisi tersebut jika melihat dalam waktu
dua pekan saja sudah tembus 3 juta tanda tangan.
“Menurut Proyeksi kami, kami
akan mengumpulkan 10 juta tanda tangan untuk mengataan Obama: cabut perintah
eksekutif,” ucapnya
Tindakan petisi ini
mendapatkan dukungan dari beberapa negara antara lain Rusia dan Argentina. Namun
tindakan petisi ini menurut oposisi bukan berdasarkan nurani namun dengan
dipaksa untuk menandatangani terutama para pegawai negeri.
Seperti koalisi partai
oposisi, Democratic Unity (MUD) mengatakan bahwa warga Venezuela yang berada di
luar negeri mendapatkan komunikasi dari kedutaan dan konsulat untuk meminta
untuk menandatangani petisi tersebut pada Rabu (25/3)
“Mengingat kasus sebelumnya,
bahwa petisi serupa digunakan untuk pemerasan politik, masyarakat Venezuela di
luar negeri menolak inisiatif yang tidak tepat dan menjadi mekanisme balas
dendam,”ucapnya.
Sementara itu partai oposisi
garis keras, Popular Will menuduh Kementerian Pendidikan memerintahkan para
guru sekola di kawasan Monagas tmur dimana para siswa menandatangani surat
protes kepada Amerika Serikat
“Perintah untuk menulis
surat itu merupakan upaya yang jelas untuk mengindoktrinasi anak-anak,”demikian
pernyataan dari partai oposisi.
Praktek petisi tersebut
adalah ketika menandatangani petisi tersebut diminta untuk memberikan nomor
identitas dan telepon.
Rencananya Presiden
Venezuela, Nicolas Maduro akan memberikan petisi tersebut secara pribadi kepada
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama pada KTT negara-negara Amerika yang
digelar di Panama April mendatang.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz