Kamis, 12 Maret 2015

Rusia dan Korea Utara Luncurkan Tahun Persahabatan

MOSKOW, - Disaat hubungan dengan Barat sedang renggang, Pemerintah Federal Rusia meluncurkan Tahun Persahabatan dengan Korea Utara.

Hal ini diumumkan Kementerian Luar Negeri di Moskow akan memulai program pertukaran budaya dengan rezim aliran Stalin di Pyongyang.

Sebagaimana dilansir media setempat, program yang akan dimulai bertepatan dengan peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II yang jatuh pada bulan Mei mendatang.

Moskow (ANTARA News) - Rusia pada Rabu mengatakan pihaknya telah meluncurkan "tahun persahabatan" dengan Korea Utara di saat hubungannya dengan Barat sedang menurun terkait krisis Ukraina.

Program Tahun Persahabatan ini juga bagian dari kunjungan Presiden Korea Utara Kim Jong-un yang akan datang pada Mei untuk ambil bagian dalam upacara peringatan Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman.

Sebagai informasi, kunjungan Jong-un sendiri adalah pertama kalinya sejak memimpin negara super tertutup didunia ini setelah menggantikan sang ayah, Kim Jong-Il yang mangkat pada tahun 2011.

Sang ayah Jong-un, Kim Jong Il mengunjungi Kremlin pada Agustus 2011 dengan menggunakan kereta api anti peluru, dalam kunjungan ini pemimpin Korut melakukan dialog dengan Presiden Rusia kala itu Dimitry Medvedev.

Kabar yang beredar, kunjungan Jong-un ke Moskow menghapus keraguan banyak kalangan bahwa negaranya selalu bergantung dengan Tiongkok dalam segala hal terutama bidang ekonomi.

Dalam kunjungan pemimpin Korea Utara ini, Rusia ingin memperluas hubungan dalam bidang ekonomi dengan proyek berbanderol USD25 juta atau sekitar Rp329,2 triliun untuk memperbaiki jaringan kereta api negara sebagai imbal balik atas akses terhadap sumber mineral.

Namun kunjungan Kim Jong-un ke Moskow tidak dibarengi dengan hal serupa oleh Kanselir Jerman, Angela Merker yang mengatakan tidak akan menghadiri parade Hari Kemenangan tersebut di Moskow.




Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz