Rabu, 25 Maret 2015

Mengenalkan Indonesia Kepada Para Pemuda Kanada

OTTAWA, - Untuk lebih mengenalkan Indonesia segala cara dilakukan termasuk memperkenalkan dalam forum internasional yang dihadiri para pemuda generasi penghuni jagat raya di masa mendatang.

Sebagaimana diansir dari laman resmi Kemlu RI, Indonesia berpartisipasi dalam acara International Affairs: Diplomat’s Panel yang diselenggarakan oleh Encounter With Canada (EWC) di Ottawa.

Acara ini diikuti sekitar 120 pemuda yang berasal dari seluruh perwakilan provinsi dan wilayah (territory) Kanada.

Dalam forum tersebut Duta Besar RI Dr. Teuku bersama-sama dengan Duta Besar negara sahabat dari Swiss, Beat Walter NOBS dan Albania, Elia Peoshati berkesempatan menyampaikan presentasinya masing-masing.

Persentasi berkisar mengenai profil negara yang diwakili dan aspek-aspek kehidupan para diplomat, mulai dari latar belakang pendidikan, karir diplomatik, tugas utama yang diemban, hingga hal-hal yang terkait dengan tantangan dan nilai-nilai positif yang selalu perlu dikembangkan oleh para diplomat.

Duta Besar Faizasyah memulai presentasinya dengan menjelaskan profil negara Indonesia.  Untuk memudahkan para peserta, Duta Besar menggunakan metoda perbandingan antara Indonesia dan Kanada, antara lain secara geografis, luas wilayah, jumlah penduduk dan perekonomian. 

Duta Besar Faizasyah juga menyampaikan latar belakang pendidikan dan ketertarikannya pada displin hubungan internasional serta dinamika perjalanan karir sebagai diplomat RI. 
   
Dalam sesi tanya jawab, para peserta mengajukan berbagai pertanyaan yang umumnya terkait dengan hal-hal yang paling menarik yang ada di dalam profesi diplomat, pentingnya penguasaan bahasa asing bagi para diplomat dan keluarga dan isu-isu yang challenging dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Secara bergantian para Duta Besar, termasuk Duta Besar Faizasyah menjawab pertanyaan tersebut. 

Secara umum, jawaban para Duta Besar hampir serupa, yakni bahwa untuk menjadi seorang diplomat yang professional haruslah memahami konstituen atau negara yang diwakili, berkemampuan beradaptasi yang cepat dengan lingkungan kerja yang baru, menguasai bahasa internasional dan bahasa lokal yang digunakan oleh negara akreditasi, memahami perspektif lain terhadap suatu isu, mampu menjembatani perbedaan yang ada dalam mencari solusi dan berwawasan luas (open-minded).

Selain itu, Duta Besar Faizasyah juga menyinggung aspek terkini dari diplomasi, yakni kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology, ICT). 

Dengan kemajuan ICT tersebut, seorang diplomat dituntut untuk lebih terbuka dan accountable dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan sebagai wakil dari negara di negara akreditasi.

Sebagai informasi, Encounter With Canada (ECW) adalah sebuah organisasi kepemudaan yang dibentuk pada tahun 1982, sebagai wadah pengembangan pemuda Kanada  yang berusia antara 14 – 17 tahun.

Beberapa kegiatan kepemudaan yang dilakukan oleh ECW setiap tahunnya, antara lain:  Experience Canada, Mental Health & Wellness, Arts and Culture, Canada Remember, Ecology and Environtment, International Affairs, journalism and communications, law, medicine and health, science and technology, sport  and Fitness dll.


Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz