DILI, - Tidak butuh lama
bagi Timor Leste untuk menemukan sosok Perdana Menteri baru menggantikan Xanana
Gusmao yang mengundurkan diri.
Adalah Mantan Menteri
Kesehatan yang juga politisi dari partai oposisi negeri itu, Rui Maria de
Araujo secara resmi menggantikan posisi Xanana Gusmao sebagai Perdana Menteri
pada Selasa (10/2)
Istimewa |
Penujukkan ini berdasarkan
pertemuan antara Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak dengan sejumlah partai
politik yang setuju atas pencalonan Rui sebagai perdana menteri dari partai
Fretelin.
Hal ini disampaikan dalam
sebuah pernyataan resmi negara yang dikutip dari stasiun televisi Channel
NewAsia.
“Presiden akan segera
bertemu dengan Araujo dan diharapkan pemerintah baru akan diresmikan pada akhir
pekan ini,”demikian isi penjelasan pemerintah.
Penunjukkan pria lulusan Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana-Bali ini sebagai Perdana Menteri menurut
beberapa kalangan akademisi dan pengamat internasional sebagai upaya untuk
meredam situasi politik yang ada dinegeri tersebut serta membentuk persatuan
nasional
Salah satunya adalah Damien
Kingsbury, pengamat Timor Leste Universitas Deakin, Australia sebagaimana
dilansir dari media setempat mengatakan mantan menteri kesehatan ini sebagai
sosok pemersatu dan dengan diangkatnya dirinya berarti menunjukkan pemerintah
membentuk pemerintahan yang bersatu secara nasional
“Dia sosok pemersatu,
pengangkatannya sebagai perdana menteri berarti pemerintah berupaya membentuk
pemerintah yang bersatu secara nasional,”ucapnya.
Sebagai informasi, Xanana
Gusmao mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri
kepada Presiden Taur Matan Ruak pada Kamis (5/2) lalu.
Adapun alasan pengunduran
dirinya untuk memberikan kesempatan kepada generasi yang lebih muda dinegeri
itu. Pengunduran dirinya pun disetujui pada Senin (5/9) lalu dan digantikan
oleh Dr. Rui Maria de Araújo
Dr. Rui Maria de Araújo
sendiri sosok yang tidak asing bagi negeri yang merdeka dari Indonesia melalui
referendum.
Dr Araujo demikian negeri
itu memanggilnya adalah lulusan tahun 1994 dari Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana-Bali yang kemudian mengambil Master in Public Healt, Universitas Otago, Dunedin, New Zealand pada 2001.
Dalam pemerintahan, Dr
Araujo banyak memegang posisi strategis dimulai menjadi Menteri Kesehatan dalam
masa pemerintah transisi bernaung dalam The United Nations Transitional
Administration of East Timor dari tahun 2001 hingga 2002.
Kemudian Menteri Kesehatan
pada pemerintah konstitusional pertama (First Constitutional Government) pada
2002 hingga 2006.
Kemudian Menteri Kesehatan
pada kabinet konsitusional kedua (Second Constitutional Government) ditahun
2006 hingga 2007.
Dr Araujo juga pernah
menjabat sebagai Wakil II Perdana Menteri merangkap Menteri Kesehatan pada
kabinet Konsitusi III (Third Constitutional Government) dari 2007 hingga saat
ini.
Kontak Blog >
ervanca@Gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz