CANBERRA,
- Popularitas Perdana Menteri Australia,
Tony Abbott merosot hingga 27 persen kalah jauh dari kompetitornya pemimpin
oposisi, Bill Shorten yang meraih dukungan sekitar 44 persen.
Istimewa |
Jajak
pendapat ini dirilis sebuah media Australia pada Minggu (1/2) waktu setempat,
hasil ini membuat PM Abbot berada dalam tekanan setelah kekalahan Partai
Liberial Nasional (LNP) dalam pemilu di Queensland pada Sabtu (31/1) lalu.
Kekalahan
ini membuat LNP bertahan pada satu periode berkuasa dan menjadi bencana yang
menciptakan spekulasi tentang kemungkinan ada pemberontakan internal partai
terhadap kepemimpinan Abbott.
Dengan
situasi dan spekulasi ini membuat Abbott menyatakan akan bertahan sebagai
pemimpin dengan menyatakan bahwa pemerintah bukanlah kontes popularitas.
“Rakyat
Australia memilih saya sebagai PM dan mereka memilih pemerintahan saya untuk
memerintah negara kami. Saya menerima bahwa kami mendapatkan beberapa
kesulitan. saya menerima bahwa kami perlu belajar dari kesulitan yang kami
miliki tapi pada akhirnya pemerintah bukan sebuah kontes popularitas tapi
kontes kompetensi,”ucapnya
Terkait
dengan situasi ini, sejumlah media setempat menuliskan bahwa PM Abbott
menggelar rapat kabinet selama dua hari untuk membahas kebijakan 2015 terutama
menghadapi isu politik yang mendera pemerintahannya.
Bahkan
media menuliskan beberapa menteri kabinet Abbott meraguskan atas kepemimpinan
sang perdana menteri.
Namun
keraguan akan para menteri terbantahkan oleh Jaksa Agung George Brandis kepada
stasiun televisi Sky News mengatakan kabinet masih bersatu dan kuat mendukung
Abbott
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/Lorcasz