DENPASAR, - Komisi Eropa,
bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia,
menyelenggarakan seminar umum tentang peraturan Uni Eropa atas produk
perikanan, khususnya persyaratan keamanan pangan dan sistem pengawasan.
twitter.com/uni_eropa |
Sebagaimana informasi yang
diterima melalui email mengatakan tujuan utama dari kegiatan ini adalah melatih
perusahaan-perusahaan produk perikanan laut dari Asia Pasifik yang melakukan
ekspor ke Uni Eropa dan para petugas di otoritas terkait untuk merancang dan
menerapkan suatu sistem pengawasan yang efisien guna memastikan terpenuhinya
ketentuan-ketentuan higinis dan keamanan pangan umum dan khusus untuk
produk-produk perikanan laut.
Melalui kuliah umum,
pelatihan, studi kasus dan diskusi, para peserta diharapkan akan mampu
membandingkannya dengan sistem nasional mereka sehingga dapat memberikan kontribusi
dalam perbaikan dan peningkatan kerangka sanitary and phytosanitary di negara
masing-masing maupun di asosiasi-asosiasi regional yang relevan.
Seminar dibuka secara resmi
oleh Bapak Narmoko Prasmadji, yang mewakili Kementerian Kelautan dan Perikanan
dan Mikael Sami, Sekretaris Pertama dari Bagian Perdagangan di Delegasi Uni
Eropa untuk Indonesia, Brunei Darussalam dan ASEAN, serta Thierry Chalus, yang
mewakili Direktorat Kesehatan dan Keamanan Pangan (DG SANTE) dari Komisi Eropa.
Seminar dihadiri pula oleh para peserta dari negara-negara anggota ASEAN dan
kawasan Pasifik.
Narmoko Prasmadji dalam
paparannya mengatakan Uni Eropa adalah salah satu pasar utama dalam hal produk
perikanan laut di Indonesia dengan volume ekspor sekitar 89,544 ton dengan
nilai total USD495,7 juta pada tahun 2013.
"Uni Eropa adalah salah
satu pasar utama produk perikanan laut Indonesia dengan volume ekspor sebesar
89.544 ton, dengan nilai total mencapai US$495,7 juta di tahun 2013 (atau 11,8%
dari nilai ekspor sebesar US$4,206 juta). Oleh karena itu, seminar ini sangat
penting dalam rangka mempererat kerjasama Komisi Eropa dengan negara-negara
eksportir produk perikanan laut. Dengan demikian, negara-negara non-Uni Eropa
akan mampu meningkatkan ekspor dan kapasitas perdagangan, serta menyediakan
produk-produk yang mampu berkompetisi dan sesuai dengan standar keamanan pangan
Uni Eropa".ucapnya
Sementara itu,Mikael Sami
menyatakan dengan meningkatnya standar keamanan pangan, para eksportir dari
negara Asia dapat meningkatkan daya saing dan sanggup meningkatkan pangsa pasar
mereka di Uni Eropa yang memiliki konsumen lebih dari 500 juta orang dan pasar
bersama berdasarkan satu standar peraturan keamanan pangan yang berlaku di 28
negara.
"Dengan meningkatkan
standar keamanan pangan, para ekportir dari negara-negara Asia dapat
meningkatkan daya saing dan sanggup meningkatkan pangsa pasar mereka di Uni
Eropa yang memiliki konsumen lebih dari 500 juta orang dan pasar bersama
berdasarkan satu standar peraturan keamanan pangan yang berlaku di 28 negara.
Seminar ini merupakan bagian dari upaya Uni Eropa untuk membantu eksportir dari
negara-negara non-Uni Eropa dan para pejabat publik yang kompeten untuk
meningkatkan kualitas peraturan yang berlaku melalui transfer pengetahuan dan
peningkatan kemampuan mereka sehingga akan memberikan kontribusi kepada pembangunan
dan pertumbuhan ekonomi".ucapnya
Sebelum membuka seminar
secara resmi, Thierry Chalus menyatakan kegiatan ini adalah bagian dari program
'Better Training for Safer Food' (BTSF) dari Direktorat Jenderal Komisi Eropa
untuk Kesehatan dan Konsumen. Seminar ini diselenggarakan dari tanggal 2 sampai
dengan 6 Februari 2015 dan dihadiri oleh sekitar 50 pengawas tingkat nasional
dari negara-negara anggota ASEAN dan kawasan Pasifik"
Rangkaian acara seminar ini
juga dihadiri oleh Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, yang
berkesempatan memberikan sambutan singkat kepada para peserta.
Seminar ini adalah bagian
dari serangkaian lokakarya regional tentang Keamanan Pangan dan Kesehatan
Tanaman yang diselenggarakan di Asia dari tahun 2014 hingga 2016 dengan dana
dari Komisi Eropa dan diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Konsumen, Kesehatan
dan Pangan.
Rangkaian lokakarya ini akan membahas berbagai topik, termasuk
Kesehatan Tanaman, Produk-produk Perikanan Laut, Penilaian Resiko, Informasi
dan Pelacakan Pangan.
Kontak >
ervanca@Gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz