Senin, 09 Februari 2015

Pangeran Inggris Desak Raja Saudi Hentikan Hukum Cambuk

LONDON, - Pangeran Charles segera mendesak penguasa baru Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz untuk hentikan hukuman cambuk kepada blogger serta pemerhati hak sipil Raif Badawi.

Sebagaimana media setempat melaporkan, desakan Pangeran Inggris ini disaat bersamaan akan mengunjugi kawasan Timur Tengah selama enam hari dengan dimulai dari Jordan pada Senin (9/2) waktu setempat kemudian Saudi, Kuwait, Qatar dan terakhir Uni Emirat Arab.

Istimewa
Namun sejauh ini  belum ada laporan tentang agenda atau materi pertemuan dari kunjungan ayahanda dari Pangeran William dan Harry ini di kawasan Timur Tengah.

Terkait dengan desakan ini juga terlontar dari Organisasi pemerhati HAM, Amnesty Internasional Inggris melalui Direkturnya Kate Allen mengatakan agar dalam kunjungan Pangeran Charles untuk menggunakan diskusi mendalam tentang HAM.

“Kami tidak berharap Pangeran Charles tidak akan berjalan di karpet merah dan menolak perjamuan negara, sehingga menjadi juru kampanye bagi hak asasi manusia. Namun kami berharap bahwa dia akan menggunakan kunjungan ini untuk berdiskusi dengan kerajaan (Inggris). Kami membutuhkan pemerintah Inggris untuk berbuat lebih banyak pada kasus Raif, semoga status diplomatic Charles bisa membantu untuk mengabulkan kebebasan (Raif),”ucapnya.

Sebagai informasi, Raif Badawi adalah aktivis yang diduga menghina Islam melalui sejumlah tulisannya yang dimuat dalam laman Free Saudi Liberal pada tahun 2008.

Tujuan dari Badawi untuk menulis serta mempublikasikan untuk mendorong diskusi tentang Islam khususnya tindakan polisi syariah dalam kehidupan pribadi warga Saudi yang dinilai sebagai buah pemikiran liberal.

Atas tindakannya, Pengadilan Jeddah, Saudi menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara, denda sebesar 176,000 Poundsterling atau sekitar Rp3,3 miliar ditambah 1,000 kali cambukan dengan cara berkala yaitu 50 kali cambukan setiap selesai Shalat Juma.

Badawi sendiri baru menerima 50 cambukan pertama pada Jumat (16/1) pekan kedua bulan Januari yang kemudian dibawa kembali ke dalam tahanan.

Tindakan yang dilakukan aparat Saudi kepada Badawi  akibat dari 50 cambuk pertama kesehatannya menurun menuai kecaman dari masyarakat Internasional

Bahkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Amnesty Internasional pun meminta Saudi untuk berhenti melaksanakan hukuman cambuk kepada Badawi.




Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz