JAKARTA, - Hubungan
Indonesia-Rusia yang telah menginjak 65 tahun sangat penting untuk lebih
ditingkatkan. Kedua negara memiliki banyak potensi dan prospek bagus dalam
pengembangan kerja sama, khusunya di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi.
Hal tersebut mengemuka dalam
pertemuan konsulasi bilateral antara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
dengan Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia di Jakarta (6/2).
Dok. Enjay Diana |
Sebagaimana informasi yang
diterima dari Enjay Diana dari DIrektorat Jenderal Eropa Tengah dan Timur Kemlu
RI melalui email mengatakan Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal
Amerika dan Eropa, Duta Besar Dian Triansyah Djani dan Delegasi Rusia dipimpin
oleh Deputi Menteri Luar Negeri, Duta Besar Igor Morgulov.
Dalam pertemuan, kedua pihak
saling tukar pandangan mengenai perkembangan terkini isu-isu domestik negara
masing-masing, kerja sama bilateral Indonesia-Rusia dan upaya-upaya peningkatannya
di berbagai sektor.
Dubes Djani menekankan
pentingnya pengembangan diplomasi ekonomi dengan Rusia. Nilai perdagangan
Indonesia-Rusia masih kecil, tahun 2013 mencapai USD 3,52 miliar dan pada
periode Januari-Oktober 2014 sebesar USD 2,25 miliar.
Indonesia meminta
peningkatan akses pasar bagi produk Indonesia ke Rusia seperti kelapa sawit,
produk perikanan, teh, kopi, garmen dan produk manufaktur.
Dok. Enjay Diana |
“Di bidang investasi,
Indonesia mengundang Rusia untuk berinvestasi di Indonesia, termasuk di bidang
infrastruktur kemaritiman dan koneksivitas”, kata Dubes Djani.
Menurut Dubes Djani, potensi
lain dalam kerja sama dengan Rusia adalah peningkatan wisatawan Rusia ke
Indonesia dan pertukaran mahasiswa termasuk beasiswa dari pemerintah Rusia bagi
warga Indonesia.
Sementara itu, Dubes
Morgulov mengatakan kebijakan luar negeri Rusia yang mengarah ke kawasan Asia
Pasifik mendekatkan negara tersebut ke Indonesia dan menjadikannya sebagai
mitra penting di kawasan.
Ditambahkan bahwa terdapat
banyak prospek bagus dalam kerja sama dengan Indonesia antara lain di bidang
ekonomi, perdagangan, investasi dan kemaritiman.
“Rusia selalu terbuka untuk
kerja sama dengan Indonesia, termasuk alih teknologi dan produksi bersama”,
ujar Dubes Morgulov.
Konsultasi bilateral sebagai
salah satu tindak lanjut pertemuan Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden
Rusia Vladimir Putin di sela-sela KTT APEC di Beijing pada 10 November 2014.
Dalam konsultasi kedua pihak
juga melakukan tukar pandangan mengenai isu-isu regional dan global yang
menjadi perhatian bersama, antara lain ASEAN, APEC, G-20, Timur Tengah dan
Eropa.
Kontak blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz