Senin, 09 Februari 2015

Hasil Kunjungan Kenegaraan Pertama Presiden RI ke Filipina

MANILA. - Presiden RI dan Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, telah melakukan kunjungan kenegaraan ke Manila, Filipina, pada 8-9 Februari 2015.

Dok. Kemlu
Sebagaimana diinformasikan Fasilitas Media-FasMed Kemlu melalui email mengatakan kunjungan tersebut merupakan bagian akhir dari rangkaian kunjungan Kenegaraan Presiden RI ke beberapa negara ASEAN, termasuk Malaysia dan Brunei Darussalam.

Dalam pertemuan bilateral, kedua Kepala Negara bertekad untuk memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang.

Di bidang kerja sama ekonomi kedua Pemimpin menegaskan kembali komitmen untuk mencapai target peningkatan dua kali lipat perdagangan RI – Filipina pada tahun 2016.

Kedua Kepala Negara sepakat untuk segera memulai perundingan penetapan batas landas kontinen Indonesia-Filipina. Indonesia – Filipina telah menyelesaikan batas ZEE kedua negara.

Selain itu untuk menyesuaikan dengan tantangan yang dihadapi di perbatasan saat ini, juga disepakati peninjauan kembali Perjanjian Lintas Batas dan Perjanjian Patroli Perbatasan RI-Filipina tahun 1975.

Dalam bidang kerja sama keamanan dan industri pertahanan, Presiden RI sambut baik rencana Filipina untuk membeli 2 pesawat N212i dari PT. Dirgantara Indonesia dan 2 kapal Landing Platform Dock dari PT. PAL.

Dok. Kemlu
Kedua Presiden juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama maritim dibidang penanggulangan dan pencegahan IUU Fishing.

Guna meningkatkan konektivitas, kedua Kepala negara sepakat untuk membuka rute-rute penerbangan baru dan operasionalisasi kapal container.

Dalam kaitan ini kedua Presiden sambut baik rencana pembukaan jalur penerbangan Garuda, Jakarta-Manila-Jakarta, yang akan dimulai Mei 2015.

Pada bidang pendidikan, kedua Kepala Negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama melalui sister school, antar universitas, pemberian beasiswa, pertukaran guru dan siswa termasuk siswa dan guru pesantren di Filipina Selatan.

Salah satu tujuan kerja sama di bidang pendidikan tersebut adalah untuk mendorong gerakan moderat.

Presiden RI dan Presiden Filipina juga menyaksikan penanda tangan 4 kerangka kerja sama yaitu (i) Joint Declaration of the Government of the Republic of the Philippines and the Government of the Republic of Indonesia on the Protection of Migrants and Migrant Workers; (ii) Memorandum of Understanding for Cooperation in the Field of Technical Vocational Education and Training Between the Government of the Republic of the Philippines and the Government of the Republic of Indonesia; (iii) Memorandum of Understanding Between the National Narcotics Board (BNN) and the Philippine Drug Enforcement Agency (PDEA) of the Republic of the Philippines on Cooperation in Combating Illicit Trafficking in Narcotic Drugs, Psychotropic Substances and Their Precursors; (iv) Memorandum of Understanding Between the National Resilience Institute of the Republic of Indonesia and the National Defense College of the Philippines on Cooperation in Education, Training, and Research in Areas of Defense and Security.

Dok. Kemlu RI
Dalam kesempatan pertemuan bilateral, Presiden RI telah menyampaikan undangan kepada Presiden Fiipina, Benigno S. Aquino III, untuk menghadiri KTT Asia Afrika dan peringatan 60 tahun KAA yang akan dilaksanakan tanggal 22-24 April 2015 di Jakarta dan Bandung.

Pada kesempatan ini, Presiden RI juga sampaikan rasa solidaritas dan simpati bagi keluarga korban insiden baku tembak yang terjadi di Filipina Selatan beberapa saat lalu. Pemerintah RI tegaskan komitmen untuk terus mendukung proses perdamaian di Filipina Selatan dan juga upaya dalam mendorong gerakan moderat.

Indonesia-Filipina memiliki Plan of Action untuk memperkuat hubungan bilateral dalam 11 area termasuk kerja sama perdagangan dan investasi. Filipina merupakan mitra dagang Indonesia nomor 5 di ASEAN dengan total perdagangan bilateral tahun 2013 mencapai US$ 4,59 milyar dengan surplus sebesar US$ 3,04 milyar bagi Indonesia.

Dibidang Investasi Filipina merupakan investor nomor 4 di ASEAN yang pada tahun 2014 (Q1-Q3) investasinya di Indonesia mencapai US$ 11,5 juta naik dari US$ 5,8 juta (2013).

Sedangan jumlah wisatawan Filipina ke Indonesia adalah nomor 7 yang pada tahun 2013 mencapai 247.573 orang.




Kontak Blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz