JAKARTA,
- Terkait dengan aksi terror yang melanda kawasan Ukraina pada 13 Januari lalu
dimana sebuah bus penuh penumpang menjadi korban serangan membuat negeri ini
menyampaikan sikap.

“Kami
menyerukan kepada dunia internasional untuk tidak sekedar menganggap para warga
Ukraina tak berdosa yang tewas dibunuh oleh teroris ini sebagai data statistic
kematian belaka. Aksi teroris yang sungguh mengerikan ini dilakukan oleh militant
pro-Rusia dengan semua kejahatan mereka terhadap kemanusiaan harus secara tegas
dikecam dan dihukum,”demikian isi pernyataan yang dikeluarkan Kedubes Ukraina
di Indonesia.
Ukraina
juga menyindir aksi Persatuan yang baru-baru ini terjadi di Paris serta
berbagai demonstrasi yang terjadi di dunia telah membuktikan bahwa masyarakat
bebas demokratis menolak segala bentuk upaya intimidasi dan teror serta
menegaskan betapa tingginya nilai dari kehidupan setiap manusia yang telah
hilang akibat tindakan kriminal para teroris internasional.
Pada
waktu yang sama, kelompok teroris bersenjata dan didukung oleh Federasi Rusia
terus bertindak secara terbuka di wilayah Ukraina bagian timur. Tidak hanya
pasukan militer Ukraina, warga sipil juga terus-menerus tewas akibat peluru dan
senjata Rusia yang dibawa secara ilegal ke Ukraina.
Apabila dihitung sejak penandatanganan
perjanjian Minsk, yang secara sinis ditolak untuk dilaksanakan oleh pihak Rusia
dan kelompok senjata ilegal, 118 warga sipil telah terbunuh. Hari ini daftar
tragis itu bertambah dengan adanya 12 nama baru.
Dalam
pernyataan ini, Ukraina meminta Rusia untuk menarik pasukannya dari wilayah
Ukraina untuk menghentikan dukungan terhadap aksi terorisme serta lebih
mendengarkan seruan komunitas internasional.
Menurutnya
semua bukti menyatakan bahwa tragedi mengerikan ini bukanlah suatu kebetulan.
Tidak ada Pasukan Bersenjata Ukraina yang berada di dekat pos perbatasan.
Dengan demikian para teroris menembaki warga sipil dengan sengaja.
“Sekali
lagi kami meminta Rusia untuk menarik pasukannya dari Wilayah Ukraina untuk
menghentikan dukungannya pada aksi terorisme serta untuk mendengarkan seruan
komunitas internasional bahwa sangat penting untuk mengimplementasikan
perjanjian Minsk secara penuh dan memulihkan perdamaian di Donbas,”demikian isi
pernyataan yang dikeluarkan Kedubes Ukraina di Indonesia
Seperti
diketahui, akibat penembakan senjata
artileri ke pos perbatasan Ukraina di dekat pemukiman Bugas yang dilakukan oleh
teroris pro-Rusia dari wilayah Donetsk pada tanggal 13 Januari, satu buah bus
terkena serangan tersebut.
12
orang warga sipil terbunuh, 16 orang lainnya terluka. Penembakan dilakukan dari
kota Dokuchayevsk yang berada di bawah kendali kelompok bersenjata ilegal.
Kontak
Blog > ervanca@Gmail.com
Twitter.com/Lorcasz