PARIS,
- Dalam waktu tiga hari Perancis diguncang serangan mematikan yang tidak pernah
terpikirkan oleh siapapun bahkan menimbulkan korban jiwa cukup banyak.
Banyak
kalangan mengatakan sosok dibalik serentetan kejadian mematikan di kawasan
Pusat Ibukota Perancis, Paris ada kaitan dengan jaringan Al Qaidah yang berada
di semenajung Arab yang dikenal dengan AQAP.
Hal
ini terbukti dengan pengakuan dari salah satu pelaku penyerangan kantor Charlie
Hebdo, Said Kouachi (34) yang mengaku kalau dirinya pernah berlatih dengan AQAP
di Yaman selama beberapa bulan dan juga bertemu dengan pemipin organisasi
tersebut, Anwar al-Awlaki sebelum meninggal pada tahun 2011 lalu.
Lantas
apa dan siapakah AQAP itu ? AQAP sendiri adalah organisasi pecahan dari
Al-Qaidah yang dibentuk pada 2009 yang bermarkas di kawasan Yaman Selatan.
AQAP
sendiri oleh Al Qaidah dilarang beroperasi di kawasan Saudi selama tiga tahun
sejak pemimpin kelompok ini Osama bin Laden tewas dalam pertempuran dengan
Amerika Serikat.
Sejumlah
“prestasi” ditorehkan kelompok ini untuk bisa dikenal dunia yaitu pada Natal
2009, mencoba membom sebuah pesawat dengan tujuan Amerika Serikat namun sialnya
alat peledak yang digunakan tidak aktif.
Selain
itu pada tahun 2010 kelompok ini menyatakan bertanggung jawab atas beberapa
serangan di Yaman antara lain bom bunuh diri pada bulan April dengan sasaran
Duta Besar Inggris, namun usaha ini tidak membuah hasil maksimal karena tidak
ada korban jiwa maupun luka.
Kelompok
ini juga tidak henti menebarkan terror kali ini pada 2010 menyatakan
bertanggung jawab atas upaya pengiriman dua paket angkutan udara yang
mengandung bom ke Amerika Serikat namun bom tersebut ditemukan di pesawat di
kawasan Inggris dan Dubai.
Setelah
serangkaian terror tidak membuahkan hasil maka para 21 Maret 2012 kiprah mereka
tidak lagi dianggap isapan jempol karena lewat seorang tentara dengan sabuk
peledak melakukan bunuh diri terhadap rekan militernya yang tengah
mempersiapkan latihan parade untuk Hari Kesatuan Yaman.
Dari
usaha bom bunuh diri ini mengakibatkan lebih dari 120 orang tewas dan 200 lebih
terluka, peristiwa ini menjadi kejadian paling mematikan sepanjang sejarah
Yaman.
Kemudian
pada 2012, kelompok ini berbuat ulah disaat menyatakan mundur dari kawasan
Yaman Selatan dengan menanam ranjau darat yang menewaskan sekitar 73 warga
sipil namun pemerintah setempat berhasil mengamankan 3,000 ranjau darat yang
tersebar di Zinjibar dan Jaar.
Pada
5 Desember 2013 kelompok ini kembali menebar terror dimana melakukan serangan
terhadap Kementerian Pertahanan Yaman di pusat kota Sana’a dengan beberapa bom
dan senjata yang mengakibatkan 56 orang tewas.
Serangan
ini pun ditayangkan pada stasiun televisi setempat menunjukkan serangan
organisasi tersebut menuju ke rumah sakit yang berada dalam komplek
kementerian, akibat tindakan ini pemimpin mereka, Qassim al-Raimi meminta maaf
lewat video dengan alasan serangan tersebut dilakukan bukan perintah dirinya
tetap inisatif anak buahnya.
Sebelum
melakukan terror di Perancis, kelompok ini melakukan pertempuran dengan tentara
Yaman pada 9 Mei 2014 berawal dari sebuah kendaraan yang menyerang gerbang
istana.
Oleh
pemerintah Yaman, melalui Menteri Luar Negeri Yaman menyatakan kelompok ini
sudah beranggotakan 3000 orang dan sampai sekarang pun tidak tahu sudah berapa
perkembangannya.
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/Lorcasz