Sabtu, 10 Januari 2015

Mengenal AQAP, Dibalik Serangan di Paris

PARIS, - Dalam waktu tiga hari Perancis diguncang serangan mematikan yang tidak pernah terpikirkan oleh siapapun bahkan menimbulkan korban jiwa cukup banyak.

Banyak kalangan mengatakan sosok dibalik serentetan kejadian mematikan di kawasan Pusat Ibukota Perancis, Paris ada kaitan dengan jaringan Al Qaidah yang berada di semenajung Arab yang dikenal dengan AQAP.

Hal ini terbukti dengan pengakuan dari salah satu pelaku penyerangan kantor Charlie Hebdo, Said Kouachi (34) yang mengaku kalau dirinya pernah berlatih dengan AQAP di Yaman selama beberapa bulan dan juga bertemu dengan pemipin organisasi tersebut, Anwar al-Awlaki sebelum meninggal pada tahun 2011 lalu.

Lantas apa dan siapakah AQAP itu ? AQAP sendiri adalah organisasi pecahan dari Al-Qaidah yang dibentuk pada 2009 yang bermarkas di kawasan Yaman Selatan.


AQAP sendiri oleh Al Qaidah dilarang beroperasi di kawasan Saudi selama tiga tahun sejak pemimpin kelompok ini Osama bin Laden tewas dalam pertempuran dengan Amerika Serikat.

Sejumlah “prestasi” ditorehkan kelompok ini untuk bisa dikenal dunia yaitu pada Natal 2009, mencoba membom sebuah pesawat dengan tujuan Amerika Serikat namun sialnya alat peledak yang digunakan tidak aktif.

Selain itu pada tahun 2010 kelompok ini menyatakan bertanggung jawab atas beberapa serangan di Yaman antara lain bom bunuh diri pada bulan April dengan sasaran Duta Besar Inggris, namun usaha ini tidak membuah hasil maksimal karena tidak ada korban jiwa maupun luka.

Kelompok ini juga tidak henti menebarkan terror kali ini pada 2010 menyatakan bertanggung jawab atas upaya pengiriman dua paket angkutan udara yang mengandung bom ke Amerika Serikat namun bom tersebut ditemukan di pesawat di kawasan Inggris dan Dubai.

Setelah serangkaian terror tidak membuahkan hasil maka para 21 Maret 2012 kiprah mereka tidak lagi dianggap isapan jempol karena lewat seorang tentara dengan sabuk peledak melakukan bunuh diri terhadap rekan militernya yang tengah mempersiapkan latihan parade untuk Hari Kesatuan Yaman.

Dari usaha bom bunuh diri ini mengakibatkan lebih dari 120 orang tewas dan 200 lebih terluka, peristiwa ini menjadi kejadian paling mematikan sepanjang sejarah Yaman.

Kemudian pada 2012, kelompok ini berbuat ulah disaat menyatakan mundur dari kawasan Yaman Selatan dengan menanam ranjau darat yang menewaskan sekitar 73 warga sipil namun pemerintah setempat berhasil mengamankan 3,000 ranjau darat yang tersebar di Zinjibar dan Jaar.

Pada 5 Desember 2013 kelompok ini kembali menebar terror dimana melakukan serangan terhadap Kementerian Pertahanan Yaman di pusat kota Sana’a dengan beberapa bom dan senjata yang mengakibatkan 56 orang tewas.

Serangan ini pun ditayangkan pada stasiun televisi setempat menunjukkan serangan organisasi tersebut menuju ke rumah sakit yang berada dalam komplek kementerian, akibat tindakan ini pemimpin mereka, Qassim al-Raimi meminta maaf lewat video dengan alasan serangan tersebut dilakukan bukan perintah dirinya tetap inisatif anak buahnya.

Sebelum melakukan terror di Perancis, kelompok ini melakukan pertempuran dengan tentara Yaman pada 9 Mei 2014 berawal dari sebuah kendaraan yang menyerang gerbang istana.

Oleh pemerintah Yaman, melalui Menteri Luar Negeri Yaman menyatakan kelompok ini sudah beranggotakan 3000 orang dan sampai sekarang pun tidak tahu sudah berapa perkembangannya.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/Lorcasz