MOSKOW,
- Memasuki tahun 2015, Pemerintah Federal Rusia membuat kebijakan khususnya
kepada kalangan Transgender dan Transseksual dimana negara melarang menerbitkan
surat izin mengemudi (SIM) untuk kalangan ini.
Alasan
pemerintah para komunitas ini dilarang membuat SIM karena mereka digolongkan
sebagai seseorang yang memiliki kelainan jiwa sama seperti fetishisme,
voyeurism dan exhibisionisme.
Menurut
Pemerintahan Presiden Vladiir Putin mengatakan dengan adanya pengawasan medis
ini akan mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas.
Kebijakan
yang dikeluarkan pemerintah ini bersamaan dengan maraknya keluhan dari
komunitas internasional terhadap negeri ini yang dianggap melecehkan hak-hak
dari para kelompok tersebut.
Terkait
dengan kebijakan ini, menurut Asosiasi Pengacara Rusia mengatakan hukum yang
diterapkan pemerintah sebagai hukum diskriminatif dan akan mengklarifikasi
aturan tidak masuk akal ini kepada Mahkamah Konstitusional Rusia dengan meminta
dukungan organisasi HAM Internasional.
Hal
senada juga disampaikan seorang pakar psikologi Rusia, Mikhail Strakhov yang
mengatakan definisi kelainan pribadi oleh pemerintah terlalu kabur dan dibuat
karena beberapa hal tersebut tidak akan mempengaruhi kemampuan seseorang dalam
mengemudi.
Sementara
itu Kepala Serikat Pengemudi Profesional Rusia, Alexander Kotov justru mendukung kebijakan yang dikeluarkan
pemerintah dengan mengatakan sudah banyak kematian di jalan raya dengan aturan
ini sudah dapat dibenarkan.
“Sudah
terlalu banyak kematian di jalan raya, saya yakin dengan aturan ketat ini dapat
dibenarkan,”ujar Kotov
Seperti
diketahui pada tahun 2013, pemerintah Rusia membuat penyataan bahwa gaya hidup
non tradisional seperti komunitas gay sebagai perbuatan illegal.
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/Lorcasz