Kamis, 04 Desember 2014

Hadapi Persaingan Global, PSF Kembangkan Sistem Pendidikan Terbarukan


BOGOR, - Di tengah maraknya persaingan global dalam meningkatkan perekonomian suatu negara dibutuhkan sumber daya manusia yang berpotensi.

Hal yang utama untuk meningkatkan itu semua adalah melalui pendidikan berkualitas tinggi yang akan bersinergi dengan zona persaingan bebas, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Menurut Ainun Chomsun dalam sebuah acara media dan blogger Gathering yang diadakan oleh Putera Sampoerna Foundation mengatakn bahwa sistem pendidikan yang tepat dan berkualitas dapat menjadikan generasi muda Indonesia siap dalam menghadapi segala bentuk persaingan global seperti MEA 2015 mendatang,

“Sistem pendidikan yang tepat dan berkualitas dapat menjadikan generasi muda Indonesia siap menghadapi segala bentuk persaingan global seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Sudah waktunya Indonesia harus mengambil keberanian merancang ulang sistem pendidikan dan mengubahnya menjadi mesin penggerak pembangunan ekonomi, menciptakan lapangan kerja serta kualitas SDM,”ucapnya.

Sementara menurut Managing Director Putera Sampoerna Foundation, Nenny Soemawinata mengatakan pihaknya memiliki visi mencetak calon pemimpin masa depan Indonesia berkaliber tinggi serta membawa perubahan positif di lingkungan sekitarnya.

“Putera Sampoerna Foundation memiliki visi mencetak calon pemimpin masa depan Indonesia yang berkaliber tinggi dan memberikan perubahan positif di komunitas sekitarnya. Karena itulah PSF merancang sebuah sistem pendidikan bernama Sampoerna School Sistem untuk meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia,”ucapnya.

Nenny juga mengatakan bahwa untuk bisa mencetak generasi penerus bangsa yang berdaya saing global, sistem ini membekali siswa didik dengan kurikulu internasional yang tentunya sejalan dengan kurikulum 2013.

“Untuk dapat mencetak generasi penerus bangsa yang berdaya saling global, Sampoerna School Sistem membekali siswa didik dengan kurikulu internasional yang tentunya sejalan dengan Kurikulum 2013. Selain itu siswa didik dibekali dengan metode ajar yang dapat mengasah kemampuan soft skil serta membangun karakter siswa, memiliki etor kerja, motivasi yang tinggi, kreatif dan inovatif serta mampu menyesuaikan ketrampilan dan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan kerja,”ucapnya.

Terkait dengan STEM dari Putera Sampoerna Foundation ini M. Ikhlasul Amal Ph.D dari Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI mengatakan bahwa pendidikan seperti ini akan membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu bernalar dan berpikir kritis, logis dan sistematis.

“Pendidikan berkualitas berbasis STEM sangat dibutuhkan guna meningkatkan kualitas SDM di Indonesia, mempersiapkan mereka dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 dan mewujudkan proyeksi Indonesia sebagai negara perekonomian terbesar ke-7 dunia pada tahun 2030.

Sebagai informasi, Sampoerna School System adalah sistem atau perjalanan pendidikan pertama di Indonesia yang mengimplementasikan kurikulum kelas dunia terbaik.

Sistem pendidikan ini mendukung perjalanan pendidikan siswa dari tingkat TK hingga tingkat universitas. Sistem pendidikan ini fokus pada pengembangan karakter dan menawarkan  jalur pendidikan yang diakui secara internasional dengan harga terjangkau.

Sampoerna School System berkomitmen mencetak siswa-siswi Indonesia yang terbaik dan berprestasi serta siap menghadapi tantangan global dengan mempersiapkan mereka secara akademis, mental, emosional dan memiliki basis teknologi abad ke-21.

Selain menawarkan pendidikan berstandar internasional, Sampoerna School System fokus pada pendidikan berbasis STEM (Science, Technology, Engineering,& Math), yang dapat membentuk karakter siswa untuk biasa memecahkan masalah dan mengasah pemikiran kritis serta membentuk keuletan dan ketekunan siswa.

Saat ini, pendidikan berbasis STEM dipercaya sebagai landasan dalam pengembangan dan pembangunan bangsa, serta menjadi bekal dan amunisi untuk menghadapi persaingan global. 



Bahkan menurut National Science Foundation, dalam 10 tahun ke depan, 80% lapangan pekerjaan akan membutuhkan kemampuan kompetensi sains, teknologi, teknik dan matematika.

Sementara itu, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat, dalam empat tahun ke depan (tahun 2018), hampir 30 pekerjaan yang berkembang pesat akan memerlukan tenaga kerja dengan pengetahuan dan keterampilan memadai di bidang STEM.


Kontak Blog > ervanca@Gmail.com

Twitter.com/Lorcasz
Photo use Xiaomi RedMi 1S