JAKARTA, - Adanya teror
balon berisikan cairan serupa darah di depan kantor Konsulat Jenderal RI Sydney
terdengar hingga Istana Presiden.
Menteri Sekretaris Negara
(Mensesneg) Pratikno mengatakan bahwa aksi teror tersebut dianggap insiden
kecil dan tidak perlu dipikirkan terlalu serius.
“Biasalah insiden kecil
tidak perlu dipikirkan terlalu serius,”ucapnya di Jakarta.
Menteri Pratikno juga
menjelaskan bahwa insiden ini sudah dilaporkan dan berharap dengan adanya
kejadian ini berharap hubungan kedua tetap baik.
Menteri juga mengatakan
dengan mengutip perkataan Presiden bahwa hubungan bilateral sudah mulai kuat
mulai dari tingkat antar pemerintahan hingga antar pelaku bisnis.
Dalam kesempatan ini,
Menteri Pratikno meminta kepada masyarakat Indonesia di Australia untuk tidak
terlalu paranoid.
“Jangan sampai insiden kecil
mengganggu yang sudah kuat, presiden yakin itu tidak akan terjadi,”ucapnya.
Menteri Pratikno juga
mengatakan belum ada penambahan aparat keamanan dengan melihat respon yang
cepat dilakukan aparat kepolisian setempat.
Seperti diberitakan,
Konsulat Jenderal RI Sydney, Australia Senin (2/2) pukul 22.30 waktu setempat
mengalami teror dengan menggunakan cairan yang menyerupai daerah.
Pelaku diindikasikan seorang
perempuan berdasarkan rekaman kamera pengawas (CCTV) yang membawa sekitar 10
balon berisikan bahan yang tidak diketahui berdiri di depan kantor konsulat.
Pelaku kemudian meletakkan
balon tersebut dan menginjaknya satu-persatu yang memakan waktu hingga lima
menit.
Makarti juga menduga aksi
teror ini ada kaitannya dengan pelaksanaan eksekusi mati dua terpidana kasus
narkotika Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran
Kontak Blog >
ervanca@Gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz