SYDNEY, - Pasca kejadian pelemparan
balon berisi cairan menyerupai darah membuat Gedung Konsulat Jenderal RI di
Sydney mendapatkan pengawasan dan penjagaan ketat dari Kepolisian setempat.
Hal ini disampaikan Konsul
Jenderal RI di Sydney, Yayan GH Mulyana sebagaimana dalam pernyataan media.
“Saat ini kantor KJRI terus
berada dalam pengawasan dan penjagaan polisi,”ucap Konsul Mulyana.
Konsul Mulyana, menjelaskan pemeriksaan
terkini berdasarkan pada kamera pengawas (CCTV) yang ada di KJRI bahwa pelaku
aksi teror tersebut diindikasikan berjenis kelamin perempuan dengan durasi
waktu lima menit.
Selain itu, Konsul Mulyana
mengatakan pihaknya pertama kali menemukan benda tersebut berjumlah delapan
hingga 10 buah pada pukul 05.40 Selasa (3/3) waktu setempat
“Salah satu balon yang pecah
mengeluarkan cairan berwarna merah. Bercak cairan merah tersebut menyerupai
darah dan tercecer pada gerbang masuk kantor,”ucapnya.
Dengan melihat tersebut,
pihak KJRI menghubungi Kepolisian setempat pada pukul 06.05 waktu setempat dan
sepuluh menit kemudian aparat tiba dan langsung membuat garis kepolisian untuk
mengamankan tempat kejadian perkara.
“Satu anggota Forensic
Service Group tiba di KJRI pada jam 08.15 dan langsung melakukan pemeriksaan
TKP,:ucapnya.
Menurut Konsul Mulyana, pihak
kepolisian Australia langsung mengambil photo, sampel cairan dan sidik jari
pada gerbang kantor KJRI Sydney.
“Untuk pernyataan resmi
sudah disampaikan Kementerian Luar Negeri RI,namun terkait kejadian ini mungkin
lebih tepat dikatakan sebagai gangguan bukan teror. Kami terus melakukan
konsolidasi dengan seluruh staf untuk tetap berhati-hati, waspada dan saling
menjaga seraya tetap melaksanakan tugas keseharian termasuk pelayanan
keimigrasian, tugas kekonsuleran dan kemasyarakatan,”ucapnya.
Selain itu, Konsul Mulyana
pun menyampaikan himbauan kepada seluruh warga negara Indonesia maupun Diaspora
Indonesia yang berada di wilayah kerja dari KJRI yaitu, Brisbane, South
Australia, New South Wales untuk tetap tenang dan berhati-hati.
“Kami mengimbau masyarakat
Indonesia di Australia untuk saling menjaga dan berkoordinasi sambil
melaksanakan kegiatan rutinnya masing-masing,”ucapnya.
Dugaan sementara insiden
pelemparan balon berisi cairan menyerupai darah ke KJRI Sydney terkait dengan
pelaksanaan hukuman mati terhadap warga negeri Kangguru, Andrew Chan dan Myuran
Sukumaran.
Duo Bali Nine ini dikabarkan
pada Rabu (4/1) pagi waktu Denpasar akan diterbangkan menuju LP Nusakambangan,
Cilacap, Jawa Tengah.
Kontak Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz