NAY PYI TAW, - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, A.M.
Fachir, menekankan bahwa Myanmar, sebagai salah satu negara pencetus Konferensi
Asia-Afrika di tahun 1955, memiliki posisi khusus untuk mengobarkan kembali
semangat Bandung dan menggiatkan kerja sama selatan-selatan.
Hal tersebut disampaikan
dalam pertemuan Wamenlu RI dengan Menteri Keenam Kantor Kepresidenan Myanmar, U
Hla Tun, di Nay Pyi Taw.
Sebagaimana dilansir dari
laman resmi Kemlu RI, selain untuk menyampaikan surat undangan Presiden RI
kepada Presiden Myanmar, U Thein Sein, untuk menghadiri rangkaian
KTT Asia-Afrika pada bulan April mendatang, kunjungan Utusan Khusus Presiden RI
ini juga bertujuan untuk menekankan kembali akan hubungan bilateral Indonesia
dan Myanmar yang telah terjalin sangat baik selama ini.
Enampuluh tahun pasca
penyelenggaraan KTT Asia-Afrika yang pertama di Bandung, negara-negara di
kawasan tersebut telah mengalami transformasi dan kemajuan pembangunan yang
sangat luar biasa.
Kendati demikian, Wamenlu RI
menekankan bahwa masih banyak tantangan yang harus kita hadapi bersama ke depannya.
Oleh karena itu, semangat
Bandung masih sangat relevan untuk diaplikasikan dewasa ini guna memperkuat
rasa solidaritas dan persahabatan antar negara menuju perdamaian dan
kesejahteraan bersama.
Lebih lanjut dalam pertemuan
tersebut, Wamenlu RI juga menyampaikan bahwa salah satu dari rangkaian acara
KTT Asia Afrika mendatang adalah Asia-Africa Business Summit (AABS) yang akan
diselenggarakan di Jakarta tanggal 20 April 2015.
Sehubungan dengan hal
tersebut, Wamenlu RI mengundang keterlibatan Myanmar, khususnya kalangan
pengusaha di berbagai bidang untuk turut berpartisipasi dalam AABS dimaksud.
Tentunya keterlibatan para
stakeholders Myanmar akan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan kerja
sama selatan-selatan.
Menanggapi undangan
Indonesia, Menteri U Hla Tun menyadari betul akan arti penting KTT Asia-Afrika,
tidak saja karena Myanmar merupakan salah satu negara pencetusnya, melainkan
juga karena sebanyak 109 negara diharapkan hadir dengan mitra baik Myanmar,
Indonesia, sebagai tuan rumahnya.
Sependapat dengan Wamenlu
RI, Menteri U Hla Tun berpandangan bahwa AABS akan berkontribusi besar pada
pembangunan ekonomi di kawasan Asia dan Afrika ke depannya.
Kunjungan ini merupakan
bagian dari serangkaian kunjungan Utusan Khusus Presiden RI untuk menyampaikan
undangan Presiden RI kepada beberapa negara sahabat dan negara kunci di kawasan
Asia dan Afrika untuk hadir pada Peringatan 60 Tahun KTT Asia-Afrika dan 10
Tahun New Asian-African Strategic Partnership (NAASP) yang akan diselenggarakan
di Jakarta dan Bandung pada 22 – 24 April 2015.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz