JAKARTA, - Duta Besar Luar
Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Indonesia, Fariz Mehdawi memuji Direktorat
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Kesehatan RI dalam
melakukan inseminasi buat.
Hal ini disampaikan Dubes
Mehdawi ketika melihat pelaksanaan pelatihan inseminasi buatan bagi sepuluh
petugas Palestina di Indonesia.
“Pembelajaran teknologi dari
Indonesia akan digunakan untuk meningkatkan produuksi peternakan di Palestina
sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri,”ucapnya.
Pelatihan kesepuluh petugas
Palestina ini didanai melalui kerja sama dengan JICA dimana sebagai tindak
lanjut dari the 2nd Conference of Cooperation among East Asian
Countries for Palestinian (CEAPAD) pada akhir Maret 2014 di Jakarta lalu.
Terkait dengan kerjasama ini
menurut Senior Representatif JICA Indonesia Office, Dinur Krismasari mengatakan
kemampuan Indonesia dalam bidang inseminasi buatan baik pengetahuan maupun
penguasaan teknologi sangat memadai untuk dilakukan disseminasi ke negara lain.
“Teknologi inseminasi buatan
di Indonesia maju pesat dengan dicapainya swasembada semen beku pada tahun
2012, selanjutnya pada tahun 2013 Indonesia telah berhasil mencapai swasembada
Bull (pejantan unggul),”ucapnya.
Sementara itu Direktur
Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Syukur Iwantor mengatakan Indonesia
tidak hanya mampu menghasilkan semen beku sapi, namun juga memproduksi semen
beku kambing, domba dan ikan.
Sebagaimana informasi,
Pelatihan inseminasi dilaksanakan di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB)
Singosari-Malang, Jawa Timur yang merupakan salah satu UPT dibawah koordinasi
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan dimulai pada tanggal 3 hingga 11
Maret 2015.
Selain Palestina, ada
banyak negara yang pernah berlatih di
Indonesia antara lain Myanmar, Malaysia, Kamboja, Mongolia, Filipina, Thailand,
Afganistan, Kazakhstan, Kyrgystan, Fiji, Papua Nugini, Sudan, Timor Leste,
Kenya, Zimbabe, Bangladesh, India, Yaman, dan Srilanka.
Pengembangan teknologi
inseminasi buatan di Indonesia baru dimulai pada tahun 1976 dengan berdirinya
Balai Inseminasi Buatan (BIB) yang berlokasi di kawasan Lembang-Jawa Barat yang
kemudian dilanjutkan pembangunan serupa pada tahun 1982 di Singosari-Malang,
Jawa Timur.
Teknologi inseminasi yang
lakukan Indonesia adalah sexing atau semen beku dimana dapat menentukan jenis
kelamin kelahiran ternak sesuai dengan kebutuhan peternak.
Teknologi yang dimiliki
Indonesia sudah diakui dunia internasional dengan hadirnya negara di Jepang dan
Perancis untuk mempraktekkan formulasi sexing dalam produksi semen beku.
Kontak Blog >
ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz