Selasa, 03 Maret 2015

Dubes Palestina Apresiasi Teknologi Inseminasi Indonesia

JAKARTA, - Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Indonesia, Fariz Mehdawi memuji Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Kesehatan RI dalam melakukan inseminasi buat.

Hal ini disampaikan Dubes Mehdawi ketika melihat pelaksanaan pelatihan inseminasi buatan bagi sepuluh petugas Palestina di Indonesia.

“Pembelajaran teknologi dari Indonesia akan digunakan untuk meningkatkan produuksi peternakan di Palestina sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri,”ucapnya.

Pelatihan kesepuluh petugas Palestina ini didanai melalui kerja sama dengan JICA dimana sebagai tindak lanjut dari the 2nd Conference of Cooperation among East Asian Countries for Palestinian (CEAPAD) pada akhir Maret 2014 di Jakarta lalu.

Terkait dengan kerjasama ini menurut Senior Representatif JICA Indonesia Office, Dinur Krismasari mengatakan kemampuan Indonesia dalam bidang inseminasi buatan baik pengetahuan maupun penguasaan teknologi sangat memadai untuk dilakukan disseminasi ke negara lain.

“Teknologi inseminasi buatan di Indonesia maju pesat dengan dicapainya swasembada semen beku pada tahun 2012, selanjutnya pada tahun 2013 Indonesia telah berhasil mencapai swasembada Bull (pejantan unggul),”ucapnya.

Sementara itu Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Syukur Iwantor mengatakan Indonesia tidak hanya mampu menghasilkan semen beku sapi, namun juga memproduksi semen beku kambing, domba dan ikan.

Sebagaimana informasi, Pelatihan inseminasi dilaksanakan di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari-Malang, Jawa Timur yang merupakan salah satu UPT dibawah koordinasi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan dimulai pada tanggal 3 hingga 11 Maret 2015.

Selain Palestina, ada banyak  negara yang pernah berlatih di Indonesia antara lain Myanmar, Malaysia, Kamboja, Mongolia, Filipina, Thailand, Afganistan, Kazakhstan, Kyrgystan, Fiji, Papua Nugini, Sudan, Timor Leste, Kenya, Zimbabe, Bangladesh, India, Yaman, dan Srilanka.

Pengembangan teknologi inseminasi buatan di Indonesia baru dimulai pada tahun 1976 dengan berdirinya Balai Inseminasi Buatan (BIB) yang berlokasi di kawasan Lembang-Jawa Barat yang kemudian dilanjutkan pembangunan serupa pada tahun 1982 di Singosari-Malang, Jawa Timur.

Teknologi inseminasi yang lakukan Indonesia adalah sexing atau semen beku dimana dapat menentukan jenis kelamin kelahiran ternak sesuai dengan kebutuhan peternak.

Teknologi yang dimiliki Indonesia sudah diakui dunia internasional dengan hadirnya negara di Jepang dan Perancis untuk mempraktekkan formulasi sexing dalam produksi semen beku.




Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz