PERTH,
- Presiden RI periode 20 Oktober 2004 – 20 Oktober 2014, Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) memutuskan membatalkan kunjungan ke Perth, Australia dalam
rangka memberikan pidato dalam forum kerja sama kawasan Indo-Pasific.
Informasi
yang beredar yang juga termua dalam media setempat, sedianya SBY akan
memberikan pidato dalam forum kerja sama bertajuk In The Zone 2015 yang
berlangsung di kampus University of Western Australia (UWA)
Pembatalan
ini disampaikan dalam sebuah surat yang ditulis oleh SBY dan dibacakan oleh
Chancellor UWA, Michael Chaney AO
“Saya
sangat ini datang tapi saat ini adalah waktu yang sangat sensiitf terkait
dengan esksekusi mati dua warga Australia,”tulis SBY.
Mantan
Menkopolkam ini mengakui bahwa keadaan saat ini terutama pasca eksekusi mati
membuat kondisi yang kurang baik dengan membandingkan selama dirinya memimpin
Indonesia yang dijaga kondusif dan bermain aman
“Saya
berharap hubungan yang sedang terganggu ini dapat segera dikembalikan,”kata SBY
Hubungan
Benci Tapi Rindu antara Indonesia-Australia ini sedang panas beberapa hari
belakangan pasca duo maut Bali Nine sukses menjalankan hukuman yang diberikan
majelis hakim kepada mereka pada Rabu (29/4) dinihari lalu di Nusakambangan,
Cilacap, Jawa Tengah
Atas
pelaksanaan eksekusi ini, membuat Australia terutama PM Tony Abbott dan Menlu
Julie Bishop naik pitam dengan memanggil Dubes mereka di Jakarta kembali ke
Canberra untuk konsultasi.
Dari
dalam negeri Australia sendiri pun menuai kecaman teutama para mantan Dubes
Australia untuk Indonesia dan juga mantan menlu yang menentang kebijakan dari
dua petinggi negeri kangguru tersebut dalam membaca situasi seperti ini dengan
melihat pentingnya keberadaan serta potensial Indonesia bagi negeri itu
teurtama dalam hal ekonomi dan pendidikan
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz