JOGJAKARTA, - Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika (Ditjen Aspasaf) menggelar kegiatan
temu usaha dengan tema "Menangkap Peluang Pasar Kawasan Asia Pasifik dan
Afrika".
Sebagaimana
informasi yang diterima dari Direktorat Informasi dan Media Kemlu RI melalui
email menjelaskan acara yang diadakan di Gedung Radyo Suyoso, Kompleks
Kepatihan Yogyakarta (7/5) ini mengundang para pengusaha industri kecil dan
menengah (IKM) di kota Yogyakarta dan sekitarnya untuk berdialog dan menjajaki
peluang bisnis dengan para pejabat dari perwakilan negara asing yang ada di
Indonesia, serta dengan para diplomat Indonesia yang akan ditempatkan di
perwakilan RI di luar negeri.
Lebih
dari 1.000 pengusaha dari 20 negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika meminta
berbagai produk dan komoditi dari pengusaha IKM Indonesia.
Untuk
memfasilitasi permintaan tersebut, pelaksana fungsi ekonomi dari Perwakilan RI
(KBRI/KJRI/KRI) turut membantu menyediakan daftar permintaan produk dan
komoditi yang diinginkan oleh pengusaha dari berbagai negara kepada pengusaha
IKM Indonesia.
Ekspor
utama Indonesia ke kawasan Aspasaf antara lain furniture, handicraft, CPO dan
turunannya, consumer goods, produk turunan minyak bumi, bahan kimia, garmen,
serat benang, kendaraan bermotor, dan hasil laut.
Namun,
produk-produk tersebut masih banyak diekspor melalui negara ketiga karena
kurangnya promosi peluang pasar serta data dan informasi terkini mengenai perdagangan
di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.
Duta
Besar Oman di Jakarta, HH Sayyid Nazer, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa
jika dibuka akses langsung dari Indonesia ke Oman, keuntungan yang didapatkan
akan jauh lebih besar. Harga barang jadi lebih murah dan profitnya berlipat
ganda.
Kegiatan
Temu Usaha ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Luar Negeri (Kemlu)
untuk "membumikan" diplomasi ekonomi.
Acara
ini diharapkan dapat bermanfaat langsung bagi para pengusaha IKM dalam
menangkap peluang pasar di kawasan Aspasaf.
Klinik
Akses Bisnis memungkinkan para pengusaha bertemu langsung dengan calon
investor, dalam hal ini wakil-wakil kedutaan negara-negara Aspasaf di Jakarta.
Pengusaha dapat menanyakan informasi maupun peluang-peluang apa saja yang dapat
mereka raih di negara tujuan.
Sementara
itu, Duta Besar Dimas Samodra Rum menyampaikan selama ini Perwakilan RI di luar
negeri banyak mengirimkan informasi permintaan produk dan komoditi oleh
pengusaha setempat, namun belum banyak dimanfaatkan dari pengusaha IKM kita.
Hal
ini antara lain dikarenakan pengusaha IKM belum tahu bagaimana
menindaklanjutinya. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu mendorong dan
memfasilitasi pengusaha IKM untuk menindaklanjuti berbagai permintaan tersebut.
Terkait
dengan acara ini, Pemda D.I. Yogyakarta menyambut baik upaya Kemlu untuk
menjangkau pengusaha IKM dalam menjual produk dan komoditi Indonesia ke luar
negeri.
Diharapkan
upaya seperti ini semakin sering dilakukan dan berkesinambungan sehingga para
pengusaha merasakan langsung bantuan dan fasilitas yang diberikan oleh para
diplomat Indonesia di luar negeri.
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz