Kamis, 07 Mei 2015

Peluang Indonesia dalam Melihat Pasar Kawasan Asia Afrika dan Pasifik

JOGJAKARTA, - Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika (Ditjen Aspasaf) menggelar kegiatan temu usaha dengan tema "Menangkap Peluang Pasar Kawasan Asia Pasifik dan Afrika".

Sebagaimana informasi yang diterima dari Direktorat Informasi dan Media Kemlu RI melalui email menjelaskan acara yang diadakan di Gedung Radyo Suyoso, Kompleks Kepatihan Yogyakarta (7/5) ini mengundang para pengusaha industri kecil dan menengah (IKM) di kota Yogyakarta dan sekitarnya untuk berdialog dan menjajaki peluang bisnis dengan para pejabat dari perwakilan negara asing yang ada di Indonesia, serta dengan para diplomat Indonesia yang akan ditempatkan di perwakilan RI di luar negeri.

Lebih dari 1.000 pengusaha dari 20 negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika meminta berbagai produk dan komoditi dari pengusaha IKM Indonesia.

Untuk memfasilitasi permintaan tersebut, pelaksana fungsi ekonomi dari Perwakilan RI (KBRI/KJRI/KRI) turut membantu menyediakan daftar permintaan produk dan komoditi yang diinginkan oleh pengusaha dari berbagai negara kepada pengusaha IKM Indonesia.

Ekspor utama Indonesia ke kawasan Aspasaf antara lain furniture, handicraft, CPO dan turunannya, consumer goods, produk turunan minyak bumi, bahan kimia, garmen, serat benang, kendaraan bermotor, dan hasil laut.

Namun, produk-produk tersebut masih banyak diekspor melalui negara ketiga karena kurangnya promosi peluang pasar serta data dan informasi terkini mengenai perdagangan di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.

Duta Besar Oman di Jakarta, HH Sayyid Nazer, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa jika dibuka akses langsung dari Indonesia ke Oman, keuntungan yang didapatkan akan jauh lebih besar. Harga barang jadi lebih murah dan profitnya berlipat ganda.

Kegiatan Temu Usaha ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk "membumikan" diplomasi ekonomi.

Acara ini diharapkan dapat bermanfaat langsung bagi para pengusaha IKM dalam menangkap peluang pasar di kawasan Aspasaf.

Klinik Akses Bisnis memungkinkan para pengusaha bertemu langsung dengan calon investor, dalam hal ini wakil-wakil kedutaan negara-negara Aspasaf di Jakarta. Pengusaha dapat menanyakan informasi maupun peluang-peluang apa saja yang dapat mereka raih di negara tujuan.

Sementara itu, Duta Besar Dimas Samodra Rum menyampaikan selama ini Perwakilan RI di luar negeri banyak mengirimkan informasi permintaan produk dan komoditi oleh pengusaha setempat, namun belum banyak dimanfaatkan dari pengusaha IKM kita.

Hal ini antara lain dikarenakan pengusaha IKM belum tahu bagaimana menindaklanjutinya. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu mendorong dan memfasilitasi pengusaha IKM untuk menindaklanjuti berbagai permintaan tersebut.

Terkait dengan acara ini, Pemda D.I. Yogyakarta menyambut baik upaya Kemlu untuk menjangkau pengusaha IKM dalam menjual produk dan komoditi Indonesia ke luar negeri.

Diharapkan upaya seperti ini semakin sering dilakukan dan berkesinambungan sehingga para pengusaha merasakan langsung bantuan dan fasilitas yang diberikan oleh para diplomat Indonesia di luar negeri.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz