MOSKOW,
- Indonesia, negara yang memiliki kekayaan alam dan keanekaragaman budaya
nusantara, mempunyai tempat tersendiri di hati mahasiswa Rusia.
Tempat
tersendiri di hati ini juga berlaku kepada para mahasiswa Rusia dari Institut
Negara-Negara Asia dan Afrika (ISAA), di Lomonosov Moscow State University
(MGU), sebagai contohnya, mereka tekun mempelajari tentang Indonesia di
kampusnya di Moskow.
Ditambah
lagi, pada saat Simposium PPI Amerika-Eropa, yang berlangsung puncaknya pada
tanggal 6 Mei 2015, para mahasiswa Rusia ini menunjukkan kebolehan mereka
dengan menampilkan seni dan budaya Indonesia di depan para peserta Simposium
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Amerika-Eropa.
Sebagaimana
informasi yang diterima dari Pensosbud KBRI Moskow melalui email menjelaskan Simposium
PPI Amerika-Eropa, yang diselenggarakan di Moscow State Institute of
International Relations (MGIMO University), mengundang perwakilan dari 20
negara PPI Amerika-Eropa, dengan mengambil tema “Persatuan dan Kesatuan Bangsa
menghadapi ASEAN Community 2015”, dan dihadiri oleh sekitar 150 mahasiswa, baik
mahasiswa Indonesia dan mahasiswa asing di Rusia.
Dok : KBRI Moskow |
Simposium
ini menghadirkan sejumlah narasumber dari praktisi, akademisi, dan
pemerintah seperti Dubes Djauhari
Oratmangun, Dubes Ngurah Swajaya, Connie Rahakundini Bakrie, Victor Sumsky,
Fadhil Hasan, Victor Tarushin, dan Dessy Irawati-Rutten.
Selain
itu juga menghadirkan pula sejumlah narasumber yang berbicara melalui
telekonferensi dengan para mahasiswa peserta Simposium PPI Amerika-Eropa, yaitu
Menteri Luar Negeri RI dan Sesmenpora RI.
Simposium
PPI Amerika-Eropa ini diselenggarakan dalam format seminar dan juga pergelaran
kesenian dan budaya Indonesia.
Selain
penampilan tarian dari mahasiswa Indonesia, dalam kesempatan tersebut mahasiswa
Rusia juga turut ambil bagian menampilkan kebolehan dan kreatifitasnya.
Galina
Galkina atau Melati, merupakan salah satu dari 14 mahasiswa Rusia yang menjadi
penampil utama, yang turut memeriahkan acara penampilan seni dan budaya dalam
rangkaian Simposium PPI Amerika-Eropa di Moskow.
Melati
dan teman-temannya, adalah mahasiswa S1, jurusan Bahasa Indonesia, Fakultas
Filologi dan Sejarah, ISAA, Lomonosov MGU.
Mereka
bersemangat berlatih selama sekitar 2-3 minggu untuk mempersiapkan diri agar
dapat maksimal menggelar penampilan seni dan budaya Indonesia pada hari-H nya.
Para
mahasiswa ISAA menampilkan kebolehan bernyanyi dan bermain alat musik, tari
daerah Indonesia, dan peragaan busana tradisional Indonesia.
Masing-masing
mereka punya nama sapaan Indonesia, seperti Galina Galkina yang akrab dipanggil
Melati, ada lagi teman-teman Melati, yang dipanggil dengan nama panggilan
Indonesia, seperti ‘Santi’, ‘Sari’, ‘Amin’, ‘Iwan’, ‘Udin’, dan lainnya.
Nama-nama
Indonesia ini mereka biasakan sebagai nama panggilan sejak mereka mulai
berkuliah di jurusan Bahasa Indonesia di ISAA, Lomonosov MGU.
Kecintaan
mereka terhadap Indonesia, membuat kita terenyuh karena warga asing pun
memberikan apresiasinya kepada Indonesia.
Penampilan
para mahasiswa Rusia ini mendapat sambutan meriah dari para peserta Simposium
PPI Amerika-Eropa.
“Kucinta
hijaunya alammu. Kucinta birunya lautmu. Kucinta semua yang ada padamu
Indonesiaku….”, senandung para mahasiswa ISAA, menyanyikan dengan alat musik
akustik lagu “Indonesiaku” dari Ungu, salah satu kelompok band musik di
Indonesia.
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/catatanLorcasz