CANBERRA,
- Setelah mengancam akan menarik Duta besarnya di Jakarta, kali ini Australia
kembali berulah sebagai wujud protes atas suksesnya Indonesia mengeksekusi
terpidana mati narkotika dimana dua dari delapan tersebut adalah warga negeri
Kanggguru.
Sebagaimana
dilansir dari media setempat, akibat dari eksekusi duo maut Bali Nine Andrew
Chan dan Myuran Sukumaran sebuah photo Presiden Indonesia, Joko Widodo yang
terpasang di sudut Galeri Potret Nasional Australia terpaksa diturunkan.
Alasan
penurunan photo Jokowi tersebut menurut penanggung jawab galeri tersebut lebih
sebagai bentuk pencegahan bilamana dirusak pengunjung yang masih marah akan
hukuman mati terhadap duo maut Bali Nine tersebut.
Photo
diri Jokowi yang diambil oleh photographer Adam Ferguson termasuk dalam karya
yang diikutsertakan dalam penghargaan National Photographic Potrait Prize dan
akan dipajang hingga Juni mendatang. Bahkan salah satu pose Jokowi yang dibidik
Ferguson digunakan untuk sampul depan majalah Time.
Ketika
tahu hasil karyanya diturunkan setelah ditelepon pihak pengelola Gallery,
Ferguson yang karyanya sering muncul di beberapa media seperti International
Herald Tribune, Chicago Tribune, The New York Times ini mengaku tidak habis pikir
kenapa lembaga seni terkemuka tersebut bisa mengambil kebijakan tersebut.
Menurut
Ferguson bahwa foto Jokowi karyanya sangat penting untuk dipajang untuk
memberikan pandangan bagi masyarkat karena seni itu soal dialog social dan
politik
“Saya
tidak habis pikir mengapa insitusi seni terkemuka di Australia mengambil
langkah itu. Seni itu soal dialog social dan politik,”ucapnya.
Hubungan
Australia dan Indonesia diibaratkan lagu Benci Tapi Rindu ini terbukti dimana
selalu ada pasang surut, kasus terakhir sebelum eksekusi duo maut Bali Nine
adalah adanya penyadapan yang dilakukan negeri Kangguru terhadap sembilan
petinggi utama negeri ini.
Walau
itu dibantah, namun bagi Indonesia sebagai tindakan tidak terpuji dan sebagai
wujudnya, Presiden Indonesia kala itu Susilo Bambang Yudhoyono menarik pulang
Dubes Indonesia di Canberra
Kontak
blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz