Jumat, 01 Mei 2015

Foto Jokowi Di Galeri Nasional Australia Diturunkan

CANBERRA, - Setelah mengancam akan menarik Duta besarnya di Jakarta, kali ini Australia kembali berulah sebagai wujud protes atas suksesnya Indonesia mengeksekusi terpidana mati narkotika dimana dua dari delapan tersebut adalah warga negeri Kanggguru.

Sebagaimana dilansir dari media setempat, akibat dari eksekusi duo maut Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran sebuah photo Presiden Indonesia, Joko Widodo yang terpasang di sudut Galeri Potret Nasional Australia terpaksa diturunkan.

Alasan penurunan photo Jokowi tersebut menurut penanggung jawab galeri tersebut lebih sebagai bentuk pencegahan bilamana dirusak pengunjung yang masih marah akan hukuman mati terhadap duo maut Bali Nine tersebut.

Photo diri Jokowi yang diambil oleh photographer Adam Ferguson termasuk dalam karya yang diikutsertakan dalam penghargaan National Photographic Potrait Prize dan akan dipajang hingga Juni mendatang. Bahkan salah satu pose Jokowi yang dibidik Ferguson digunakan untuk sampul depan majalah Time.

Ketika tahu hasil karyanya diturunkan setelah ditelepon pihak pengelola Gallery, Ferguson yang karyanya sering muncul di beberapa media seperti International Herald Tribune, Chicago Tribune, The New York Times ini mengaku tidak habis pikir kenapa lembaga seni terkemuka tersebut bisa mengambil kebijakan tersebut.

Menurut Ferguson bahwa foto Jokowi karyanya sangat penting untuk dipajang untuk memberikan pandangan bagi masyarkat karena seni itu soal dialog social dan politik

“Saya tidak habis pikir mengapa insitusi seni terkemuka di Australia mengambil langkah itu. Seni itu soal dialog social dan politik,”ucapnya.

Hubungan Australia dan Indonesia diibaratkan lagu Benci Tapi Rindu ini terbukti dimana selalu ada pasang surut, kasus terakhir sebelum eksekusi duo maut Bali Nine adalah adanya penyadapan yang dilakukan negeri Kangguru terhadap sembilan petinggi utama negeri ini.

Walau itu dibantah, namun bagi Indonesia sebagai tindakan tidak terpuji dan sebagai wujudnya, Presiden Indonesia kala itu Susilo Bambang Yudhoyono menarik pulang Dubes Indonesia di Canberra



Kontak blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz