Selasa, 05 Mei 2015

Lewat Blue Book 2015, RI-EU Perkuat Kemitraan Pembangunan

JAKARTA, - Deputi Menteri bidang Pendanaan Pembangunan BAPPENAS, Ir Wismana Adi Suryabrata, dan Kuasa Usaha Delegasi Uni Eropa, Colin Crooks, bersama-sama meluncurkan Blue Book 2015, sebuah laporan tahunan mengenai kerjasama pembangunan Uni Eropa (UE) dan Indonesia.

Dok EU-Edelman Indonesia
Laporan ini berisi kebijakan UE dan Negara-negara Anggotanya yang telah menyediakan dana bantuan lebih dari 570 juta euro untuk pembangunan di Indonesia pada tahun 2014

Secara kolektif, UE dan Negara-negara Anggotanya adalah donor terbesar di dunia dan telah mengucurkan lebih dari setengah nilai total bantuan global.

Meskipun mengalami perlambatan ekonomi, UE dan Negara-negara Anggotanya menggelontorkan 58,2 milyar  euro dana pembangunan pada tahun 2014.

Terkait dengan peluncuran Blue Book 2015 ini, Kuasa Usaha UE Colin Crooks menyatakan, bahwa kedua belah pihak terus bekerja sama secara erat di lintas sector termasuk pendidikan, lingkungan, tata kelola pemerintahan.

“Merujuk kepada Blue Book 2015, UE dan Indonesia terus bekerja sama secara erat di berbagai sektor termasuk pendidikan, lingkungan, tata kelola pemerintahan yang baik dan perekonomian. Pada tahun 2014, bantuan pembangunan yang disediakan oleh UE dan Negara-negara Anggotanya mencapai lebih dari 570 juta euro,”ucapnya

Dana ini dicairkan terdiri dari bantuan pembangunan dalam bidang lingkungan dan perubahan iklim (341 juta euro), pendidikan (36 juta euro), kerjasama perekonomian (65 juta euro), tata kelola pememerintahan yang baik (31 juta euro), kesehatan, air dan sanitasi (16 juta euro) dan bidang-bidang lainnya, termasuk infrastruktur, kesiapsiagaan bencana dan ketahanan pangan (81 juta euro).

Tema yang diusung dari laporan kerja sama pembanguan UE-Indonesia 2015 ini, “Putting People First” atau “Mengutamakan Masyarakat”, menandakan tujuan UE untuk mendukung perubahan transformasional bagi masyarakat.

“Banyak masyarakat Indonesia, mulai dari murid-murid dan guru-guru di Flores sampai perajin mebel di Jepara (Jawa Tengah), dari para petani pala di Sulawesi Utara sampai petugas kehutanan di Aceh menerima manfaat dari kerja sama UE,” ujar KUAI Colin.

Tahun lalu dana bantuan untuk lingkungan dan perubahan iklim hampir mencapai 60 persen dari total dana yang dicairkan oleh UE dan Negara-negara Anggotanya.

Menyoroti komitmen ini, peluncuran Blue Book 2015 juga menghadirkan kuliah umum bertajuk “Mendukung upaya Indonesia untuk melindungi lingkungan - jelang COP21 Paris".
Selain itu KUAI Colin menjelaskan bahwa untuk menunjukkan kerja sama antara pihaknya dengan Indonesia dalam penanggulangan perubahan iklim memutuskan untuk mengangkat tema lingkungan pada tahun ini

“Untuk menunjukan dan memperkuat kerja sama UE dan Indonesia dalam menanggulangi perubahan iklim, kami memutuskan untuk mengangkat tema lingkungan pada peluncuran Blue Book tahun ini. Hal ini juga merupakan alasan dibalik Blue Book yang berubah warna menjadi hijau. Kali ini kami tidak hanya mengundang para mitra dan pemangku kepentingan untuk hadir, tetapi juga para mahasiswa – masa depan Indonesia.”ucapnya

Kuliah umum ini menghadirkan perwakilan UE dan Negara Anggota UE seperti: Colin Crooks (Kuasa Usaha Delegasi Uni Eropa), Corinne Breuzé (Duta Besar Perancis), Georg Witschel (Duta Besar Jerman),

Kemudian, Patrick Hermann (Duta Besar Belgia) dan Wouter Plomp (Wakil Duta Besar Belanda) sebagai pembicara.

Para peserta adalah perwakilan pemerintah Indonesia, masyarakat madani, komunitas internasional dan para mahasiswa.

Untuk menyoroti pentingnya kerjasama pembangunan antara UE dan Indonesia, UE meluncurkan laporan terbaru ini dalam periode Pekan Eropa (Europe Week).

Pada Pekan Eropa, Delegasi UE di Indonesia menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka hari ulang tahun UE dan untuk memperkenalkan kembali lingkup kerja dan keragaman kegiatan UE di Indonesia.

Pekan Eropa juga menekankan tahun 2015 sebagai “European Year for Development” untuk menunjukkan komitmen UE dalam memberantas kemiskinan dan membantu pengembangan di seluruh dunia.

Pekan Eropa diselenggarakan dalam rangka merayakan Hari Eropa, yaitu hari lahirnya Uni Eropa pada tanggal 9 Mei.

Pekan ini mengusung tema “United in Diversity” (Bersatu dalam Keragaman). “United in Diversity” adalah moto resmi UE yang menggambarkan bagaimana orang Eropa bersatu untuk memperjuangkan perdamaian dan kemakmuran, dan secara bersamaan juga menyoroti keragaman budaya, tradisi dan bahasa yang ada benua itu.

Moto ini juga menitik beratkan pada nilai-nilai yang sama antara UE dan Indonesia “United in Diversity” atau “Bhinneka Tunggal Ika”.



Kontak Blog > ervanca@gmail.com

Twitter.com/CatatanLorcasz