CANBERRA,
- Untuk kelima kalinya, Kedutaan Besar RI di Australia berkedudukan di Canberra
menerima paket mencurigakan berupa bubuk putih pada Senin (4/5) waktu Indonesia.
Informasi
yang diterima dari Australia sebagaimana diberitakan media setempat, paket
tersebut tiba pada pukul 10.45 bersamaan dengan kiriman surat, ketika dibuka
terdapat bubuk putih di dalamnya.
Karena
mencurigakan pihak Kedutaan pun melakukan prosedur standar operasional yang
berlaku di negeri itu dengan memanggil pihak kepolisian.
Akses
menuju dari dan ke kedutaan pun ditutup pihak berwajib selama satu jam oleh
pihak kepolisian dengan menempatkan empat truk untuk menganalisa material
mencurigakan tersebut.
Saat
ini bubuk tersebut sedang diteliti di Departemen Kesehatan Australia untuk
lebih lanjut apakah berbahaya atau tidak.
Kiriman
paket bubuk putih ini bukan pertama kali diterima oleh KBRI setidaknya menurut
Catatan Lorcasz setidaknya tahun 2015 ini adalah kali kelima kalinya
dialamatkan ke Kedutaan.
Dimana
pertama kali terror bubuk putih
mencurigakan kepada KBRI Canberra pada 1 Juni 2005 kemudian tidak sampai
sepekan tepatnya 7 Juni Kedutaan mendatapatkan kiriman lagi.
Bahkan
pada kiriman kedua, KBRI sempat tutup selama dua hari dan mengisolasi sekitar
46 staff kedutaan karena serbuk tersebut menyebar dari amplop yang ditujukan
kepada Dubes kala itu Imron Cotan
Kemudian
yang ketiga pada 22 Juni dan yang keempat pada 14 Juli 2005, namun keempatnya
setelah dianalisis tidak berdampak pada apapun termasuk virus anthrax.
Tidak
hanya semua perwakilan Indonesia saja yang menerima, bahkan Kemlu pernah
mendapatkan kiriman serupa pada 24 Juni
Paket
mencurigakan ini diindikasikan ketika itu berkaitan dengan kecewanya beberapa
warga Australia atas vonis 20 tahun penjara kepada Schapelle Leigh Corby (27,
saat itu) oleh Pengadilan Negeri Denpasar atas penyeludupan 4,2 kilogram
mariyuana ke Bali.
Kontak
Blog > ervanca@gmail.com
Twitter.com/CatatanLorcasz