DEN
HAAG - Cisca Suxma dengan karyanya Tahu Gimbal, Sate Kerang dan Udang Madu
disiram Sambal Bawang berhasil meraih penghargaan utama dalam Kompetisi Kuliner
Indonesia II 2014 yang berlangsung di
Keizer Culinair Studio, Den Haag, pada hari Sabtu, tanggal 15 November
2014.
Sebagaimana
informasi yang diterima KBRI Den Haag melalui emai mengatakan Tim Juri menilai
bahwa ketrampilannya dalam memadu produk makanan laut.
Tahu
dengan bahan ketela serta citarasa
maupun aroma kuliner Indonesia yang kuat menyebabkan, Cisca mendapatkan Piala
KBRI Den Haag dan tiket Pesawat Garuda Indonesia, Amsterdam – London pp. Sementara Ernest Graaff dengan karyanya
berupa menu Ikan Bakar dan Rendang Sayur
berhasil meraih penghargaan kedua dan menerima Piala KBRI Den Haag.
Kompetisi
Kuliner Indonesia merupakan program kerjasama KBRI Den Haag dengan Asosiasi Chef Indonesia di
Belanda yang bernaung dalam “Indonesia Satu” sejak tahun 2013.
Kompetisi
Kuliner Indonesia tahun 2014
mengangkat tema “otentik, sehat
dan organik” dengan mengedepankan bahan
dasar utama produk laut dan sayuran segar serta teknik pengolahan maupun bahan
bumbu khas Indonesia.
Program
kompetisi kuliner Indonesia tersebut. bertujuan untuk memacu kreasi menu
Indonesia dengan penyajian dan teknik
pemrosesan baru dengan tetap mempertahankan citarasa maupun penggunaan bahan
dan bumbu Indonesia.
Dalam
kompetisi tersebut, sebanyak 7 ahli masak
Indonesia dan Belanda yang terseleksi,
yaitu Indrawaty Verwey; Cisca Suxma; Ernest Graaff; Rachma Zaenuddin;
Mike de Groot; Stephen de Ruyter; Sundush Bajri, masing-masing dibantu dengan
seorang asisten, beradu ketrampilan
mengolah produk makanan laut segar, tahu, sayuran, kangkung, ayam, dengan
menggunakan bumbu Indonesia menyajikan beragam menu Indonesia
Pada
sesi pertama, peserta diminta mengolah produk makanan laut, seperti ikan,
kerang, dan udang. Indrawati Verwey mengolah ikan Kabeljauw menjadi empek-empek plus yang dikombinasikan
dengan kukus ikan Kabeljauw segar.
Cisca
Suxma mengolah produk laut menjadi Tahu
Gimbal, Sate Kerang, Udang Sambal Bawang; Sundush Bajri menyajikan Ikan Asam
Manis dan acar.
Stephen
de Ruyter menyajikan Ikan Acar Kuning,
Urap dan Udang Bakar; Ernest Graaff
menyajikan Ikan Bakar; Sementara Rachma
Zaenuddin menyajikan Ikan Pindang Serani dan Mike de Groot menyajikan Sepat
Bawang.
Di
sesi kedua para peserta diminta mengolah bahan sayuran dan daging ayam.
Indrawati Verwey mempresentasikan Garo,
yang merupakan masakan khas Manado dan Rachma mengolah Nasi Bakar, Sayur Godog
Tahu, dan Tumis Kangkung.
Cisca
Suxma, mempersembahkan masakan Plecing Kangkung, Sambal Teri Bawang dan Ayam
Bumbu Terasi. Sundush Bajri mengolah
bahan sayuran menjadi Pecel, Tahu menjadi Batagor, Sambal Goreng Ikan dan Tumis
Kangkung.
Ernest
Graaff menyajikan menu kreasi baru berupa Rendang Sayur. Sementara Mike de
Groot mengolah masakan Ayam Besengek dengan dilengkapi Rujak Mangga. Sthepen de
Ruyter menyajikan masakan aneka Somay Bandung dan Tumis Sayur.
Tim
juri yang dipimpin oleh Chef Agus
Hermawan (Blauw Restaurant), dan dibantu oleh
Benno R. Renoud (Asia Gastronomi);
Michael Richter (pemerhati kuliner Indonesia); Detty Janssen (Pemerhati
Kuliner Indonesia) menilai seluruh karya kuliner peserta dengan mengutamakan
aspek, cita rasa, pilihan bahan, pemrosesan dan presentasi menu kuliner
Indonesia yang atraktif.
Dalam
kompetisi tersebut, para peserta juga mendapatkan pengetahuan tentang teknik
mengolah makanan laut yaitu lobster bumbu woku serta Ikan Kabeljauw goreng
dengan kadar minyak sangat rendah oleh Chef Agus Hermawan.
Disamping itu Chef Genthur Respati dari Hilton Hotel Schiphol dan Didi Han (food decorator) juga ikut
memberikan teknik pengolahan dan penyajian kuliner yang sehat, kreatif dan menarik.
Kompetisi
kuliner Indonesia 2014 dihadiri oleh para pengunjung baik kalangan pemerhati
kuliner, pecinta masakan Indonesia, media, dan masyarakat umum.
Para
pengunjung juga berkesempatan ikut
menikmati hasil karya para peserta dan
mengikuti workshop penyajian kopi jenis arabica berkualitas tinggi yang diimpor
dari Indonesia dan telah disajikan di restoran-restoran terkemuka di Belanda.