Senin, 17 November 2014

Indonesia-Jerman Gelar Forum Bisnis Bioenergi


JAKARTA, - Kementerian Federal Jerman untuk Bidang Perekonomian dan Energi (BMWi) melalui inisiatif “renewables – Made in Germany” mendukung forum bisnis tentang “Teknologi Inovatif Untuk Memanfaatkan Potensi Bioenergi Indonesia” yang diselenggarakan hari ini, 17 November 2014 di Jakarta.

Sebagaimana informasi yang diterima melalui email mengatakan forum ini berfungsi sebagai program pelayanan satu pintu dalam mengatasi masalah teknis, ekonomis dan administrasi yang berkaitan dengan perkembangan pasar bioenergi di Indonesia.

Kegiatan diselenggarakan oleh GIZ Renewable Energy Programme Indonesia/ASEAN dan Perkumpulan Ekonomi Indonesia-Jerman (EKONID).

Forum ini bertujuan untuk memfasilitasi kemitraan bisnis-to-business (B2B) antara perusahaan di bidang bioenergi di Indonesia dan Jerman.

Forum bisnis ini menyediakan program untuk pertukaran pengetahuan dan informasi antara Jerman dan Indonesia dalam rangka memanfaatkan potensi bioenergi di Indonesia. GIZ dan EKONID mengundang para pemain kunci dalam sektor agro-industri, termasuk sektor swasta, kementerian pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) dan pihak terkait lainnya termasuk utilitas (perusahaan penyedia tenaga listrik) dan lembaga keuangan.

Forum bisnis ini adalah salah satu forum pertama yang diadakan setelah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi meluncurkan Feed-in-Tariff (FIT) baru untuk biomassa / biogas pada 22 Oktober 2014.

Pada Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 27/2014 tarif dasar listrik meningkat sebesar 7% dari tarif awal tahun 2012.



Semakin tingginya tarif dasar dan Regional Factor (RF) diharapkan dapat mempromosikan pengembangan proyek biomassa/biogas on-grid yang ekonomis dan pembentukan pasar bioenergi di Indonesia.

Perkembangan positif dalam bioenergi ini membuka peluang baru bagi para penyedia layanan dan teknologi internasional untuk bermitra dengan perusahaan Indonesia untuk lebih baik lagi melayani pasar bioenergi Indonesia.

Selain Feed-in-Tariff baru, pemerintah Indonesia telah mengambil sejumlah langkah lain untuk merangsang sektor energi terbarukan negara ini. Dr Dadan Kusdiana, Direktur Bioenergi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE), menjelaskan berbagai kebijakan energi terbarukan dari pemerintah.

"Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung pengembangan energi terbarukan, seperti biomassa dan biogas, untuk pasokan listrik on-grid.

Selain mewajibkan PT PLN (Persero) untuk membeli listrik dari pembangkit listrik tenaga biomassa dan biogas, ada beberapa kebijakan pendukung lain.


Misalnya, memprioritaskan pengembangan energi baru dan terbarukan lokal, adanya insentif pajak penghasilan untuk investasi energi terbarukan, pembebasan bea masuk untuk energi baru dan terbarukan, dan kemudahan prosedur perizinan."

GIZ Renewable Energy Programme Indonesia
contact info penulis > ervanca@gmail.com