JAKARTA, - Presiden
Republik Indonesia, Joko Widodo menerima kunjungan Presiden Dewan Uni
Eropa Herman Van Rompuy di Istana Merdeka.
Pertemuan selama 45 menit tersebut berbicara soal
investasi dengan posisi kawasan tersebut berada nomor dua setelah Jepang. Hal
ini disampaikan Jokowi setelah pertemuan tersebut.
“Biasa kan pertemuan seperti ini selalu bicara
mengenai investasi karena bagaimana pun Uni Eropa adalah nomor dua setelah
Jepang untuk itu kita harus memelihara hubungan karena investasinya bisa
bertambah,”ucapnya.
Jokowi juga menambahkan dalam pertemuan tersebut dirinya
juga mengeluhkan soal terlambatnya produk negeri ke dalam pasar Uni Eropa
seperti minyak sawit supaya dipermudah.
“Kita tadi bicara mengenai hambatan barang kita menuju
ke Uni Eropa, kita sampaikan bicarakan, kamu bantu donk karena sawit itu bukan hanya
miliknya perusahaan besar 45 persennya itu milik petani, sehingga itu perlu
dicarikan jalan keluar,”ucapnya.
Dengan curahan hati ini, menuru Jokowi pihak Uni Eropa
telah mencatat hambatan barang Indonesia yang masuk ke sana dan juga berjanji
meninjau persoalan tersebut, dirinya mengatakan bahwa kendala ini harus
diungkapkan karena terus merugikan negeri ini.
“Kita ini terbesar di Uni Eropa, hanya tadi ada
hambatan seperti ini yang harus dibicarakan kalau seperti itu merugikan kita,”ucapnya.
Kontak admin blog > ervanca@gmail.com