Ini berawal dari
keikutsertaan w dalam sebuah group diskusi di jejaring social yang isinya
adalah para blogger lintas bidang.
Pada suatu ketika ada event
yang dimuat dalam group ini mengingat acara yang ditampilkan menarik maka
langsung saja mendaftarkan diri untuk.
Informasi yang termuat dalam
group blogger tersebut adalah undangan dari Kantor Bea Cukai bandara untuk
melihat lebih dekat tentang kinerja mereka dan dalam rangka Hari Anti Korupsi
Internasional.
Begitu w daftar ternyata
nama w di-acc oleh administrator group dan berada di nomor satu pula namun
inilah perjuangan dimulai karena waktu kumpul untuk berangkat menuju bandara
adalah pukul 07.00 di pelataran parkir ITC Cempaka Mas, Gillaaa !! w jalan jam
berapa dari rumah.
Akhirnya pada hari yang
dinantikan pun datang, w pun berangkat dari rumah sekitar Pkl. 05.30 dengan
asumsi perkiraan bisa tiba di parkiran ITC Cempaka Mas ya sekitar 06.45 atau
tidak pahit-pahitnya pukul 7 kurang, ternyata dua-duanya meleset.
Meleset ini dikarenakan
lamanya angkutan umum w yaitu sejenis mikrolet nomor register 58 yang punya
hobi ngetem di tol jatibening ditambah padatnya kendaraan saat keluar tol
halim.
Alhasil w baru nyampe di
terminal bus TransJakarta Pusat Grosir Cililitan (PGC) pukul 06.20, dengan segala kemampuan pun w lari ke bagian ruang
tunggu yang ternyata sudah penuh khususnya jalur Tanjung Priok.
W pun masuk dalam antrian di
dalam harus berdesak-desakan dan memberikan ruang kepada orang yang akan lewat
menuju ruang tunggu jalur Grogol, begitu ada bus TransJak masuk jurusan Priok
insiden terjadi dan menjadi kebiasaan buruk warga negeri ini dimana menunggu
paling depan namun ketika ada kendaraan yang dia tunggu di depan malah diam
seribu bahasa tidak ada pinggir untuk kasih ruang kepada orang yang buru-buru
datang.
Dan inilah yang terjadi ama
w, w pun sempat emosi dengan kelakuan para ibu ini yang memilih diam dan tidak
memberikan ruang bagi yang buru-buru yang akhirnya diteriakin petugas yang ada
dan sedikit w dorong kasar supaya pinggir dan akhirnya w berhasil masuk ke
dalam walau tidak mendapatkan tempat duduk yang penting langsung melaju
mengingat waktu.
Dihitung-itung ada sekitar
sepuluh halte yang harus w lalui belum lagi ditambah macet karena ulah
mobil-mobil dari para #KelasMenengahKamfreett. Sepanjang perjalanan pun w masih
melihat diskusi para blogger yang ikut di inbox saling memberitahu posisi
apakah sudah datang atau tidak termasuk lokasi bus.
Dan untungnya w masih
ditunggu walau terlambat, dan ditambah busnya juga datangnya terlambat dari
kantornya.
Begitu w datang dengan basah
kuyub karena harus melintasi JPO Buswey yang di Cempaka Putih depan ITC Cempaka
Mas yang panjang dan mungkin bersaing kali ya dengan JPO yang ada di depan
Plasa Semanggi ternyata bus akan berangkat.
Dan benar w masuk ke dalam,
isi absen trus dikasih buku profil tentang Bea Cukai bus pun melaju menuju
bandara.
Cukup lama menuju Bandara,
namun itu terbayar sudah ketika memasuki halaman kantor mereka yang teduh dan
nyaman.
Kami pun disambut para
pimpinan dan pastinya oleh “Miss Custom” yang berada di depan dengan buku tamu
meminta nama dan no telepon para peserta (tapi kok miss nya ga bagi2 kartu
namanya ya.. eeaaa)
Setelah menulis di buku tamu dan ada yang berphoto layaknya petugas Custom di wall kami pun menuju ke Aula untuk mengikuti acara selanjutnya.
Setelah menulis di buku tamu dan ada yang berphoto layaknya petugas Custom di wall kami pun menuju ke Aula untuk mengikuti acara selanjutnya.
Di dalam Aula kami
disuguhkan sarapan dan penampilan band para personel Bea Cukai yang ternyata
disaat tugasnya yang cukup membahayakan suaranya bagus bingiittss..
Sarapan pun kami santap yang
kemudian diikuti dengan acara formalitas belaka seperti kata sambutan dan
briefing bagaimana kegiatan kami selama sehari di areal Bandara Internasional
Soekarno-Hatta.
Dalam briefing tersebut kami
diisyaratkan untuk bergabung dengan awak media mengikuti dan melihat secara
langsung bagaimana tampang daripada para pengedar internasional yang ditangkap
pihak Bea Cukai bersama unit Narkoba Polres Kota Bandara.
Setelah bercakap-cakap dan
audiensi, saatnya untuk menjelajah suasana kerja Bea Cukai dengan tempat
pertama adalah ruang control atau CCTV yang dimiliki Bea Cukai untuk mengawasi
dan melihat kelakuan dari para penumpang baik yang akan berangkat maupun
ketibaan dimulai dari turun tangga pesawat hingga keluar komplek bandara.
Sayangnya ditempat ini kita
tidak diperbolehkan untuk mengabadikan situasinya mengingat ini sentral dari
kerja mereka dan juga ruangan masih bau cat (katanyaaa lho hehehe)
Ketika mendengarkan
penjelasan dari Pak Felix sempat terhenti karena acara Press Conference nya
sudah dimulai dan kami pun meninggalkan ruang CCTV tersebut menuju ke areal
luar tepatnya dekat parkiran tengah gedung.
Dan ketika kami tiba memang
sudah banyak wartawan, karyawan ekspedisi dan tentunya para tersangka yang
duduk manis dengan seragam oranye dengan didampingi petugas Bea Cukai yang
layaknya seperti pasukan SWAT yang sering kita tonton dalam sebuah film.
W pun sempat mengabadikan
kegiatan tersebut sambil menunggu pihak terkait yaitu Bea Cukai, Badan
Narkotika Nasional dan Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta.
Sambil nunggu, w meminta
kepada bagian administrasi bea cukai yang pegang data list ini untuk sekedar
catatan dan inilah hasil usaha Bea Cukai dalam menyelamatkan nyawa anak muda
Indonesia dari jeratan narkotika.
Usaha pencegahan penyebaran
narkotika oleh Bea Cukai dimulai pada Senin (20/10) dimana sebanyak 2,582 gram
Shabu berbentuk Kristal bening yang disembunyikan pelaku warga negara Vietnam
inisial PV berumur 31 tahun dalam dinding travel bag ini berhasil digagalkan.
PV sendiri ditangkap aparat
dalam penerbangan maskapai Air Asia-AK 386 jurusan Ho Chi Minh
Ciy-Shenzen-Kuala Lumpur-Jakarta. Bea Cukai memperkirakan harga dari barang
bukti ini kalau lolos dari bandara sekitar IDR, 3,485,000,000,-
Selang dua hari (22/10) aparat
Bea Cukai kembali menangkap (lagi) warga Vietnam berinisial PT (27) penumpang
maskapai Air Asia AK-386 dengan rute yang sama dengan tangkapan pertama yaitu
Ho Chi Minh City-Shenzen-Kuala Lumpur-Jakarta.
Barang yang diamankan dari
PT adalah 2,604 gram shabu berbentuk Kristal bening yang sembunyikan dengan
modus yang pertama yaitu di dinding travel bag. Perkiraan harga jual dari
barang haram ini adalah IDR3,515,000,000,-
Apakah sampai situ kerja Bea
Cukai ? tidak ! buktinya pada tanggal 27 Oktober pihak bandara kembali
menggagalkan 2 gram Hashish atau ekstrak Mariyuana berbentuk pasta hitam dari
penumpang pria warga negara HongKong berinisial WL (38).
Barang ini diseludupkan
dengan cara diselipkan pada bagian atas celana dalam yang dipakai WL tersebut.
ketika menumpang pesawat China Airlines CI-679 dengan rute
HongKong-Jakarta-HongKong
untuk diketahui, Hashsih
adalah olahan dari tanaman ganja dengan wujud pasta dan memilik efek
Psychoactive. cara penggunaannya pun dengan cara dihisap atau buat rokok
layaknya seperti merokok ganja.
Kemudian pada Rabu 29
Oktober 2014, bandara kembali menggagalkan sekitar 1,614 gram shabu berbentuk Kristal
bening yang coba disembunyikan dalam bentuk lilin oleh seorang penumpang
berkebangsaan Republik Islam Iran berinisial KM (27) yang menumpang maskapai
Emirates-EK 358 dengan rute Teheran-Dubai-Jakarta.
Barang ini pun berkisar
sekitar IDR2,174,000,000,- jika lolos dari bandara dan beredar di pasaran.
Ternyata Indonesia masih
dianggap layaknya gadis seksi yang penuh aura sehingga banyak pemuda yang ingin
menggoda dan ini terbukti dimana pada hari pertama dibulan November pihak Bea
Cukai pun kembali menggagalkan sekitar 2,182 gram serta 2,218 gram shabu
berbentuk cair.
Untuk kasus ini, sepertinya
modus baru dan sangat kreatif sekali pelakunya dan tidak terpikirkan oleh para
petugas, dimana pelaku dua orang pria berkebangsaan Taiwan, LC (40) dan XW (21)
yang menumpang maskapai China Airlines (CI-679) rute Kaohsiung-HongKong-Jakarta
menempatkan Shabu cair yang disembunyikan dalam guci arak seperti guci untuk
abu orang mati.
Petugas memperkirakan nilai
jual dari dua barang ini sekitar IDR2,944,000,000 hingga IDR2,945,000,000,-
Selang satu hari dari
penangkapan modus terbaru, pihak Bea Cukai kembali menangkap perempuan warga
negara Indonesia YW (59) yang menumpang maskapai China Airlines (CI-679) rute
Jakarta-Kuala Lumpur-Macau-Kuala Lumpur-Jakarta.
Barang yang disita petugas
dari YW adalah 2,278 gram shabu berbentuk Kristal bening yang disembunyikan
dalam didinding tas ransel dengan estimasi harga jual pasarnya sekitar
IDR3,075,000,000
Dari penangkapan ini total
barang bukti sekitar 13,478 gram bruto Methamphetamine yang bisa merusak lebih
dari 94,000 orang anak muda dengan nilai jual sekitar delapan belas milyar
seratus delapan puluh delapan juta rupiah (IDR18,188,000,000)
Lantas bagaimana kejelasan
dari barang bukti tersebut ? apakah dijejelin ke mulut tersangka ? tentu tidak
karena barang bukti pada kasus tgl (20/10), (22/10). (27/10) bersama tersangka
diserahkan kepada penyidik Direktorat Tindakan Pidana Narkoba Bareskrim POLRI.
Sedangkan untuk kasus pada
tanggal (29/10), (1/11), (2/11) tersangka dan barang bukti diserahkan kepada
penyidik Kepolisian Resort Kota (Polresta) Bandara Soekarno-Hatta untuk
dikembangkan lebih lanjut.
Nah, terus bagaimana dengan
hukuman dari pelaku ini, apakah hanya dijemur di ujung landasan pacu atau di
jemur depan baling-baling pesawat ? ternyata berdasarkan undang-undang yang
berlaku untuk ancaman hukuman Methamphine dan Hasish itu melihat pada UU No.35
tahun 2009 tentang Narkotika tanggal 12 Oktober 2009 adalah kategori Narkotika
Kelas I.
Ketika ada penyeludupan
Narkotika Golongan I ke wilayah Indonesia adalah melanggar pidana sesuai pasal
113 ayat 1 dan 2 UU No. 35 thn 2009 dipenjara paling lama 15 (lima belas) tahun
penjara dengan denda paling banyak IDR10 Miliar.
Dan jika barang bukti ketika
ditimbang melebihi 5 gram maka pelaku akan diganjar HUKUMAN MATI, pidana seumur
hidup atau pidanan penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dengan denda maksimum
IDR10 Milyar
Total uang yang bisa
diselamatkan oleh Bea Cukai dari hasil tangkapan sepanjang 2014 terhitung dari
1 Januari hingga 18 November 2014 sekitar IDR158,173,000,000 (Seratus Lima
Puluh Delapan Milyar Seratus Tujuh Puluh Tiga Juta Rupiah) !! Bravo
Nah pasti penasaran kan kok
bea cukai bisa nangkap para komunitas narkoba ini, ternyata bea cukai itu
mengurusi barang yang akan masuk dan keluar Indonesia, karena inilah banyak
pihak yang selalu galau mengeluh kalau barangnya di tahan ama Bea Cukai padahal
usut punya usut bukannya ditahan tetapi belum diurus izinnya secara resmi pada
badan terkait.
Nah jadi kalau sudah diurus
izinnya di satu dari 18 lembaga yang mengeluarkan izin sesuai kebutuhan yang
kalian kirim maka pihak bea cukai tidak akan mempersulit jika barang tersebut
sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Baru satu barang atau dokumen
yang ditahan Bea Cukai saja sudah galau gimana kerjanya para petugas ini dimana
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cuka area Cargo Bandara Internasional
Soekarno Hatta (KPPBC) ini bandara paling rempong / sibuk binggiiddss di
Indonesia
Kenapa rempong / sibuk
binggiiddss karena harus mengawasi sekitar
kurang lebih 178 penerbangan dengan kurang lebih 350 ton kargo yang
berisi 700 dokumen impor serta 1860 dokumen ekspor.
Belum lagi ngurusin 1600
dokumen dari perusahaan jasa penitipan barang hingga 170 dokumen milik Kantor
Tukar Udara Pos dan angka yang w sebutin itu dalam WAKTU SATU HARI DAN ITU
DILAYANI LANGSUNG KPPBC Soekarno-Hatta !! masih galau kalau dokumen kalian di
tahan jika melihat kerja mereka seperti yang w tulis di atas ?!
Setelah berkenalan dengan
para pengedar narkoba dan mendengarkan penjelasan dari petinggi lembaga
terkait, kami pun beranjak dari kantor Bea Cukai menuju garasi kargo untuk
melihat kinerja bea cukai bersama dengan perusahaan jasa kargo pengiriman
paket.
Pos kargo yang kami kunjungi
pertama kali adalah Kantor Tukar Pos Udara milik PT Pos Indonesia, disini kami
mendapatkan penjelasan kenapa yang di bandara itu bukan sekedar kantor pos
biasa pada umumnya tetapi inilah gerbang untuk keluar masuk barang yang
nantinya di distribusikan ke tiap daerah hingga sampai ke tangan kita-kita.
Dalam kunjungan ini juga
kami dijelaskan bagaimana proses barang tersebut keluar dari pesawat khususnya
dari luar negeri dengan berkoordinasi dengan pihak Bea Cukai dalam hal
pengecekan apakah barang tersebut berbahaya atau membahayakan transportasi yang
akan membawa paket tersebut misalnya botol mengandung cairan dan sebagainya.
Cukup lama kami berada di
Kantor Tukar Pos Udara ini sambil melihat “dapur” mereka mulai dari pengepakan,
pengecekan melalui barcode hingga proses pengambilan barang yang kebetulan hari
itu banyak sekali orang yang mengantri.
Lepas dari Kantor Tukar Pos
Udara kami berjalan menuju ke bagian kargo milik DHL, tau donk perusahaan asal
negara mana DHL ini ? Iya DHL adalah perusahaan asal Jerman dengan nama
lengkapnya berasal dari tiga nama orang yang berkolaborasi yaitu Larry Hillblom, Adrian Dalsey dan Robert Lynn jadilah
DHL.
Nah sebelum masuk ke kargo
DHL w melihat sesuatu yang lucu dari sebuah mobil box yang ternyata bukan
sembarang mobil box tetapi mobil pengangkut hewan-hewan lucu-unyu ini hehehe..
Iya mobil ini adalah mobil
dinas dari unit K-9 atau satwa dari Bea Cukai terdiri dari beberapa jenis
anjing seperti Labrador dan Biggle, kenapa lucu ternyata anjing dari Bea Cukai
ini masih sedarah dan senenek moyang dengan piaraan w dirumah, makanya begitu
melihat kelakuan anjing ini w pun reflex photo mereka dan kirim lewat WA ke
emak dan adik w dengan kata-kata “ketemua sodaranya obel di bandara “ Obel atau
lengkapnya Nobel adalah anjing di rumah.
Dan lucunya ketika tangan w
bermain jentik di depan muka para anjing ini bukan takut malah pengen main
dilihat dari ekornya goyang ke kanan-kiri makin lama goyangnya kayak
baling-balik pesawat hehehehe…
Saking asiknya w main dengan
anjing-anjing lucu ini sampai terlupa dengan para rombongan yang sudah masuk, w
pun masuk ke dalam dengan mencoba photo namun ketika masuk dan menyalakan photo
dari ponsel tiba-tiba disamperin oleh petugas namun karena tahu w disamperin w
tunjukin aja ID Khusus yang disediakan panitia sang petugas pun diam sesaat
hehehe..
Disini w tidak terlalu lama
melihat bagaimana cara kerja perusahaan kargo yang sudah terkenal ini entah
karena terngiang dengan kelucuan guguk itu atau memang info yang diberikan
tidak jauh berbeda dengan ketika berada di Kantor Tukar Pos Udara tadi.
Dan akhirnya w pun
memutuskan keluar untuk sedikit bermain-main dengan para guguk lucu ini sambil
nanya-nanya jenis guguk, umurnya dan berapa kali makannya.
Umurnya rata-rata berusia 1
tahun (pantesan imut-imut gemes, huahahaha) tapi yang w agak mengkerutkan dahi
adalah pola makan para guguk ini 1 x sehari artinya dalam sehari hanya sekali
makan dan itu dikasih makan pada pukul 18.00 nah sementara anjing w c obel ntu
kalau makan buset dach sehari bisa makan empat kali tapi badannya gitu-gitu aja
hehehehe…
Dan kembali kalau tidak w
noleh ke kanan kiri mungkin akan tertinggal kembali dari rombongan karena
begitu w noleh ke kanan ternyata teman-teman sudah keluar dari gudang kargo dan
sedang menuju ke bus yang tadi mengantarkan kami.
W pun masuk ke dalam bus,
dan bus pun melaju kembali ke kantor Bea Cukai tempat tadi pagi kami sampai
untuk menikmati makan siang dan ibadah bagi teman-teman muslim.
Makan siang pun tersedia,
kami pun menikmatinya bahkan selain nasi juga terdapat siomay, sama seperti
tadi pagi ketika sarapan, siang pun ketika bersantap diiringi musik yang
dibawakan oleh band yang terdiri dari para karyawan Bea Cukai, suaranya
bertalenta sekali termasuk yang bermain musiknya.
Sambil makan siang kami pun
mengisi kuisioner yang dibagikan petugas Bea Cukai untuk (mungkin) mengukur
seberapa bagus acara yang mereka buat khusus untuk blogger apakah perlu
dilanjutkan atau tidak, dan bagi w acara ini harus terus dilanjutkan secara
periode entah tiga bulan sekali atau enam bulan sekali untuk lebih
memperkenalkan serta sosialisasi bagaimana Bea Cukai itu bekerja.
Namun sayangnya setelah
makan siang agenda selanjutnya adalah mengunjungi apron pesawat tempat mulai
Bea Cukai bekerja tidak maksimal.
Kenapa tidak maksimal karena
kurangnya koordinasi dari petugas Bea Cukai yang menjadi panitia dengan supir
bus yang mengangkut sehingga bus w tidak bisa mengikuti kegiatan terakhirn
tersebut karena ya itu kurangnya koordinasi dan akhirnya memutuskan pulang ke
titik pertemuan ketika berangkat yaitu parkiran ITC Cempaka Mas.
Pukul 14.00 kami tiba di
parkiran ITC Cempaka Mas dan dari situ kami menyebar memisahkan diri untuk
kembali ke rumah masing-masing sementara w masih harus ke kantor.
Terima kasih kepada para
pimpinan dan petugas Bea Cukai yang telah memberikan informasi dan sosialisasi
bagaimana cara kerja kalian semoga segala hal negative selama ini bisa hilang..
yang pastinya ditunggu lagi undangannya hehehehe…
Salam dan Jaya Terus Bea
Cukai Indonesia….
Kontak Penulis di ervanca@gmail.com
Photo menggunakan Xiaomi RedMi 1S
Photo menggunakan Xiaomi RedMi 1S
Photo ini sudah mendapatkan izin dari pihak terkait dan dilindungi UU Hak Cipta