Senin, 24 November 2014

Sehari Bersama Pengedar Narkoba Internasional dan Aparat Bea Cukai Bandara


Ini berawal dari keikutsertaan w dalam sebuah group diskusi di jejaring social yang isinya adalah para blogger lintas bidang.

Pada suatu ketika ada event yang dimuat dalam group ini mengingat acara yang ditampilkan menarik maka langsung saja mendaftarkan diri untuk.

Informasi yang termuat dalam group blogger tersebut adalah undangan dari Kantor Bea Cukai bandara untuk melihat lebih dekat tentang kinerja mereka dan dalam rangka Hari Anti Korupsi Internasional.

Begitu w daftar ternyata nama w di-acc oleh administrator group dan berada di nomor satu pula namun inilah perjuangan dimulai karena waktu kumpul untuk berangkat menuju bandara adalah pukul 07.00 di pelataran parkir ITC Cempaka Mas, Gillaaa !! w jalan jam berapa dari rumah.

Akhirnya pada hari yang dinantikan pun datang, w pun berangkat dari rumah sekitar Pkl. 05.30 dengan asumsi perkiraan bisa tiba di parkiran ITC Cempaka Mas ya sekitar 06.45 atau tidak pahit-pahitnya pukul 7 kurang, ternyata dua-duanya meleset.

Meleset ini dikarenakan lamanya angkutan umum w yaitu sejenis mikrolet nomor register 58 yang punya hobi ngetem di tol jatibening ditambah padatnya kendaraan saat keluar tol halim.

Alhasil w baru nyampe di terminal bus TransJakarta Pusat Grosir Cililitan (PGC) pukul 06.20, dengan  segala kemampuan pun w lari ke bagian ruang tunggu yang ternyata sudah penuh khususnya jalur Tanjung Priok.

W pun masuk dalam antrian di dalam harus berdesak-desakan dan memberikan ruang kepada orang yang akan lewat menuju ruang tunggu jalur Grogol, begitu ada bus TransJak masuk jurusan Priok insiden terjadi dan menjadi kebiasaan buruk warga negeri ini dimana menunggu paling depan namun ketika ada kendaraan yang dia tunggu di depan malah diam seribu bahasa tidak ada pinggir untuk kasih ruang kepada orang yang buru-buru datang.

Dan inilah yang terjadi ama w, w pun sempat emosi dengan kelakuan para ibu ini yang memilih diam dan tidak memberikan ruang bagi yang buru-buru yang akhirnya diteriakin petugas yang ada dan sedikit w dorong kasar supaya pinggir dan akhirnya w berhasil masuk ke dalam walau tidak mendapatkan tempat duduk yang penting langsung melaju mengingat waktu.

Dihitung-itung ada sekitar sepuluh halte yang harus w lalui belum lagi ditambah macet karena ulah mobil-mobil dari para #KelasMenengahKamfreett. Sepanjang perjalanan pun w masih melihat diskusi para blogger yang ikut di inbox saling memberitahu posisi apakah sudah datang atau tidak termasuk lokasi bus.

Dan untungnya w masih ditunggu walau terlambat, dan ditambah busnya juga datangnya terlambat dari kantornya.

Begitu w datang dengan basah kuyub karena harus melintasi JPO Buswey yang di Cempaka Putih depan ITC Cempaka Mas yang panjang dan mungkin bersaing kali ya dengan JPO yang ada di depan Plasa Semanggi ternyata bus akan berangkat.

Dan benar w masuk ke dalam, isi absen trus dikasih buku profil tentang Bea Cukai bus pun melaju menuju bandara.

Cukup lama menuju Bandara, namun itu terbayar sudah ketika memasuki halaman kantor mereka yang teduh dan nyaman.

Kami pun disambut para pimpinan dan pastinya oleh “Miss Custom” yang berada di depan dengan buku tamu meminta nama dan no telepon para peserta (tapi kok miss nya ga bagi2 kartu namanya ya.. eeaaa)

Setelah menulis di buku tamu dan ada yang berphoto layaknya petugas Custom di wall kami pun menuju ke Aula untuk mengikuti acara selanjutnya.

Di dalam Aula kami disuguhkan sarapan dan penampilan band para personel Bea Cukai yang ternyata disaat tugasnya yang cukup membahayakan suaranya bagus bingiittss..

Sarapan pun kami santap yang kemudian diikuti dengan acara formalitas belaka seperti kata sambutan dan briefing bagaimana kegiatan kami selama sehari di areal Bandara Internasional Soekarno-Hatta.











Dalam briefing tersebut kami diisyaratkan untuk bergabung dengan awak media mengikuti dan melihat secara langsung bagaimana tampang daripada para pengedar internasional yang ditangkap pihak Bea Cukai bersama unit Narkoba Polres Kota Bandara.

Setelah bercakap-cakap dan audiensi, saatnya untuk menjelajah suasana kerja Bea Cukai dengan tempat pertama adalah ruang control atau CCTV yang dimiliki Bea Cukai untuk mengawasi dan melihat kelakuan dari para penumpang baik yang akan berangkat maupun ketibaan dimulai dari turun tangga pesawat hingga keluar komplek bandara.

Sayangnya ditempat ini kita tidak diperbolehkan untuk mengabadikan situasinya mengingat ini sentral dari kerja mereka dan juga ruangan masih bau cat (katanyaaa lho hehehe)

Ketika mendengarkan penjelasan dari Pak Felix sempat terhenti karena acara Press Conference nya sudah dimulai dan kami pun meninggalkan ruang CCTV tersebut menuju ke areal luar tepatnya dekat parkiran tengah gedung.

Dan ketika kami tiba memang sudah banyak wartawan, karyawan ekspedisi dan tentunya para tersangka yang duduk manis dengan seragam oranye dengan didampingi petugas Bea Cukai yang layaknya seperti pasukan SWAT yang sering kita tonton dalam sebuah film.

W pun sempat mengabadikan kegiatan tersebut sambil menunggu pihak terkait yaitu Bea Cukai, Badan Narkotika Nasional dan Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta.








Sambil nunggu, w meminta kepada bagian administrasi bea cukai yang pegang data list ini untuk sekedar catatan dan inilah hasil usaha Bea Cukai dalam menyelamatkan nyawa anak muda Indonesia dari jeratan narkotika.

Usaha pencegahan penyebaran narkotika oleh Bea Cukai dimulai pada Senin (20/10) dimana sebanyak 2,582 gram Shabu berbentuk Kristal bening yang disembunyikan pelaku warga negara Vietnam inisial PV berumur 31 tahun dalam dinding travel bag ini berhasil digagalkan.

PV sendiri ditangkap aparat dalam penerbangan maskapai Air Asia-AK 386 jurusan Ho Chi Minh Ciy-Shenzen-Kuala Lumpur-Jakarta. Bea Cukai memperkirakan harga dari barang bukti ini kalau lolos dari bandara sekitar IDR, 3,485,000,000,-

Selang dua hari (22/10) aparat Bea Cukai kembali menangkap (lagi) warga Vietnam berinisial PT (27) penumpang maskapai Air Asia AK-386 dengan rute yang sama dengan tangkapan pertama yaitu Ho Chi Minh City-Shenzen-Kuala Lumpur-Jakarta.

Barang yang diamankan dari PT adalah 2,604 gram shabu berbentuk Kristal bening yang sembunyikan dengan modus yang pertama yaitu di dinding travel bag. Perkiraan harga jual dari barang haram ini adalah IDR3,515,000,000,-

Apakah sampai situ kerja Bea Cukai ? tidak ! buktinya pada tanggal 27 Oktober pihak bandara kembali menggagalkan 2 gram Hashish atau ekstrak Mariyuana berbentuk pasta hitam dari penumpang pria warga negara HongKong berinisial WL (38).

Barang ini diseludupkan dengan cara diselipkan pada bagian atas celana dalam yang dipakai WL tersebut. ketika menumpang pesawat China Airlines CI-679 dengan rute HongKong-Jakarta-HongKong

untuk diketahui, Hashsih adalah olahan dari tanaman ganja dengan wujud pasta dan memilik efek Psychoactive. cara penggunaannya pun dengan cara dihisap atau buat rokok layaknya seperti merokok ganja.

Kemudian pada Rabu 29 Oktober 2014, bandara kembali menggagalkan sekitar 1,614 gram shabu berbentuk Kristal bening yang coba disembunyikan dalam bentuk lilin oleh seorang penumpang berkebangsaan Republik Islam Iran berinisial KM (27) yang menumpang maskapai Emirates-EK 358 dengan rute Teheran-Dubai-Jakarta.

Barang ini pun berkisar sekitar IDR2,174,000,000,- jika lolos dari bandara dan beredar di pasaran.

Ternyata Indonesia masih dianggap layaknya gadis seksi yang penuh aura sehingga banyak pemuda yang ingin menggoda dan ini terbukti dimana pada hari pertama dibulan November pihak Bea Cukai pun kembali menggagalkan sekitar 2,182 gram serta 2,218 gram shabu berbentuk cair.

Untuk kasus ini, sepertinya modus baru dan sangat kreatif sekali pelakunya dan tidak terpikirkan oleh para petugas, dimana pelaku dua orang pria berkebangsaan Taiwan, LC (40) dan XW (21) yang menumpang maskapai China Airlines (CI-679) rute Kaohsiung-HongKong-Jakarta menempatkan Shabu cair yang disembunyikan dalam guci arak seperti guci untuk abu orang mati.






Petugas memperkirakan nilai jual dari dua barang ini sekitar IDR2,944,000,000 hingga IDR2,945,000,000,-

Selang satu hari dari penangkapan modus terbaru, pihak Bea Cukai kembali menangkap perempuan warga negara Indonesia YW (59) yang menumpang maskapai China Airlines (CI-679) rute Jakarta-Kuala Lumpur-Macau-Kuala Lumpur-Jakarta.

Barang yang disita petugas dari YW adalah 2,278 gram shabu berbentuk Kristal bening yang disembunyikan dalam didinding tas ransel dengan estimasi harga jual pasarnya sekitar IDR3,075,000,000

Dari penangkapan ini total barang bukti sekitar 13,478 gram bruto Methamphetamine yang bisa merusak lebih dari 94,000 orang anak muda dengan nilai jual sekitar delapan belas milyar seratus delapan puluh delapan juta rupiah (IDR18,188,000,000)

Lantas bagaimana kejelasan dari barang bukti tersebut ? apakah dijejelin ke mulut tersangka ? tentu tidak karena barang bukti pada kasus tgl (20/10), (22/10). (27/10) bersama tersangka diserahkan kepada penyidik Direktorat Tindakan Pidana Narkoba Bareskrim POLRI.

Sedangkan untuk kasus pada tanggal (29/10), (1/11), (2/11) tersangka dan barang bukti diserahkan kepada penyidik Kepolisian Resort Kota (Polresta) Bandara Soekarno-Hatta untuk dikembangkan lebih lanjut.

Nah, terus bagaimana dengan hukuman dari pelaku ini, apakah hanya dijemur di ujung landasan pacu atau di jemur depan baling-baling pesawat ? ternyata berdasarkan undang-undang yang berlaku untuk ancaman hukuman Methamphine dan Hasish itu melihat pada UU No.35 tahun 2009 tentang Narkotika tanggal 12 Oktober 2009 adalah kategori Narkotika Kelas I.

Ketika ada penyeludupan Narkotika Golongan I ke wilayah Indonesia adalah melanggar pidana sesuai pasal 113 ayat 1 dan 2 UU No. 35 thn 2009 dipenjara paling lama 15 (lima belas) tahun penjara dengan denda paling banyak IDR10 Miliar.

Dan jika barang bukti ketika ditimbang melebihi 5 gram maka pelaku akan diganjar HUKUMAN MATI, pidana seumur hidup atau pidanan penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dengan denda maksimum IDR10 Milyar

Total uang yang bisa diselamatkan oleh Bea Cukai dari hasil tangkapan sepanjang 2014 terhitung dari 1 Januari hingga 18 November 2014 sekitar IDR158,173,000,000 (Seratus Lima Puluh Delapan Milyar Seratus Tujuh Puluh Tiga Juta Rupiah) !! Bravo

Nah pasti penasaran kan kok bea cukai bisa nangkap para komunitas narkoba ini, ternyata bea cukai itu mengurusi barang yang akan masuk dan keluar Indonesia, karena inilah banyak pihak yang selalu galau mengeluh kalau barangnya di tahan ama Bea Cukai padahal usut punya usut bukannya ditahan tetapi belum diurus izinnya secara resmi pada badan terkait.

Nah jadi kalau sudah diurus izinnya di satu dari 18 lembaga yang mengeluarkan izin sesuai kebutuhan yang kalian kirim maka pihak bea cukai tidak akan mempersulit jika barang tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Baru satu barang atau dokumen yang ditahan Bea Cukai saja sudah galau gimana kerjanya para petugas ini dimana Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cuka area Cargo Bandara Internasional Soekarno Hatta (KPPBC) ini bandara paling rempong / sibuk binggiiddss di Indonesia

Kenapa rempong / sibuk binggiiddss karena harus mengawasi sekitar  kurang lebih 178 penerbangan dengan kurang lebih 350 ton kargo yang berisi 700 dokumen impor serta 1860 dokumen ekspor.

Belum lagi ngurusin 1600 dokumen dari perusahaan jasa penitipan barang hingga 170 dokumen milik Kantor Tukar Udara Pos dan angka yang w sebutin itu dalam WAKTU SATU HARI DAN ITU DILAYANI LANGSUNG KPPBC Soekarno-Hatta !! masih galau kalau dokumen kalian di tahan jika melihat kerja mereka seperti yang w tulis di atas ?!

Setelah berkenalan dengan para pengedar narkoba dan mendengarkan penjelasan dari petinggi lembaga terkait, kami pun beranjak dari kantor Bea Cukai menuju garasi kargo untuk melihat kinerja bea cukai bersama dengan perusahaan jasa kargo pengiriman paket.

Pos kargo yang kami kunjungi pertama kali adalah Kantor Tukar Pos Udara milik PT Pos Indonesia, disini kami mendapatkan penjelasan kenapa yang di bandara itu bukan sekedar kantor pos biasa pada umumnya tetapi inilah gerbang untuk keluar masuk barang yang nantinya di distribusikan ke tiap daerah hingga sampai ke tangan kita-kita.

Dalam kunjungan ini juga kami dijelaskan bagaimana proses barang tersebut keluar dari pesawat khususnya dari luar negeri dengan berkoordinasi dengan pihak Bea Cukai dalam hal pengecekan apakah barang tersebut berbahaya atau membahayakan transportasi yang akan membawa paket tersebut misalnya botol mengandung cairan dan sebagainya.























Cukup lama kami berada di Kantor Tukar Pos Udara ini sambil melihat “dapur” mereka mulai dari pengepakan, pengecekan melalui barcode hingga proses pengambilan barang yang kebetulan hari itu banyak sekali orang yang mengantri.

Lepas dari Kantor Tukar Pos Udara kami berjalan menuju ke bagian kargo milik DHL, tau donk perusahaan asal negara mana DHL ini ? Iya DHL adalah perusahaan asal Jerman dengan nama lengkapnya berasal dari tiga nama orang yang berkolaborasi yaitu Larry Hillblom, Adrian Dalsey dan Robert Lynn jadilah DHL.

Nah sebelum masuk ke kargo DHL w melihat sesuatu yang lucu dari sebuah mobil box yang ternyata bukan sembarang mobil box tetapi mobil pengangkut hewan-hewan lucu-unyu ini hehehe..

Iya mobil ini adalah mobil dinas dari unit K-9 atau satwa dari Bea Cukai terdiri dari beberapa jenis anjing seperti Labrador dan Biggle, kenapa lucu ternyata anjing dari Bea Cukai ini masih sedarah dan senenek moyang dengan piaraan w dirumah, makanya begitu melihat kelakuan anjing ini w pun reflex photo mereka dan kirim lewat WA ke emak dan adik w dengan kata-kata “ketemua sodaranya obel di bandara “ Obel atau lengkapnya Nobel adalah anjing di rumah.











Dan lucunya ketika tangan w bermain jentik di depan muka para anjing ini bukan takut malah pengen main dilihat dari ekornya goyang ke kanan-kiri makin lama goyangnya kayak baling-balik pesawat hehehehe…

Saking asiknya w main dengan anjing-anjing lucu ini sampai terlupa dengan para rombongan yang sudah masuk, w pun masuk ke dalam dengan mencoba photo namun ketika masuk dan menyalakan photo dari ponsel tiba-tiba disamperin oleh petugas namun karena tahu w disamperin w tunjukin aja ID Khusus yang disediakan panitia sang petugas pun diam sesaat hehehe..

Disini w tidak terlalu lama melihat bagaimana cara kerja perusahaan kargo yang sudah terkenal ini entah karena terngiang dengan kelucuan guguk itu atau memang info yang diberikan tidak jauh berbeda dengan ketika berada di Kantor Tukar Pos Udara tadi.

Dan akhirnya w pun memutuskan keluar untuk sedikit bermain-main dengan para guguk lucu ini sambil nanya-nanya jenis guguk, umurnya dan berapa kali makannya.

Umurnya rata-rata berusia 1 tahun (pantesan imut-imut gemes, huahahaha) tapi yang w agak mengkerutkan dahi adalah pola makan para guguk ini 1 x sehari artinya dalam sehari hanya sekali makan dan itu dikasih makan pada pukul 18.00 nah sementara anjing w c obel ntu kalau makan buset dach sehari bisa makan empat kali tapi badannya gitu-gitu aja hehehehe…

Dan kembali kalau tidak w noleh ke kanan kiri mungkin akan tertinggal kembali dari rombongan karena begitu w noleh ke kanan ternyata teman-teman sudah keluar dari gudang kargo dan sedang menuju ke bus yang tadi mengantarkan kami.

W pun masuk ke dalam bus, dan bus pun melaju kembali ke kantor Bea Cukai tempat tadi pagi kami sampai untuk menikmati makan siang dan ibadah bagi teman-teman muslim.

Makan siang pun tersedia, kami pun menikmatinya bahkan selain nasi juga terdapat siomay, sama seperti tadi pagi ketika sarapan, siang pun ketika bersantap diiringi musik yang dibawakan oleh band yang terdiri dari para karyawan Bea Cukai, suaranya bertalenta sekali termasuk yang bermain musiknya.

Sambil makan siang kami pun mengisi kuisioner yang dibagikan petugas Bea Cukai untuk (mungkin) mengukur seberapa bagus acara yang mereka buat khusus untuk blogger apakah perlu dilanjutkan atau tidak, dan bagi w acara ini harus terus dilanjutkan secara periode entah tiga bulan sekali atau enam bulan sekali untuk lebih memperkenalkan serta sosialisasi bagaimana Bea Cukai itu bekerja.

Namun sayangnya setelah makan siang agenda selanjutnya adalah mengunjungi apron pesawat tempat mulai Bea Cukai bekerja tidak maksimal.

Kenapa tidak maksimal karena kurangnya koordinasi dari petugas Bea Cukai yang menjadi panitia dengan supir bus yang mengangkut sehingga bus w tidak bisa mengikuti kegiatan terakhirn tersebut karena ya itu kurangnya koordinasi dan akhirnya memutuskan pulang ke titik pertemuan ketika berangkat yaitu parkiran ITC Cempaka Mas.

Pukul 14.00 kami tiba di parkiran ITC Cempaka Mas dan dari situ kami menyebar memisahkan diri untuk kembali ke rumah masing-masing sementara w masih harus ke kantor.

Terima kasih kepada para pimpinan dan petugas Bea Cukai yang telah memberikan informasi dan sosialisasi bagaimana cara kerja kalian semoga segala hal negative selama ini bisa hilang.. yang pastinya ditunggu lagi undangannya hehehehe…




Salam dan Jaya Terus Bea Cukai Indonesia….


Kontak Penulis di ervanca@gmail.com
Photo menggunakan Xiaomi RedMi 1S
Photo ini sudah mendapatkan izin dari pihak terkait dan dilindungi UU Hak Cipta