Dok. KBRI Moskow |
KAZAN, – Ingin mengikuti apa yang sering
dilakukan Presiden RI, Jokowi, Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno bersama
rombongan pun mengikuti apa yang dilakukan Jokowi dengan melakukan blusukan ke
Rusia.
Sebagaimana informasi yang didapat dari Pensosbud KBRI
Moskow melalui email mengatakan bahwa, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno
dan rombongan telah bertemu mitranya, Ketua Eksekutif Kawasan Brest Yuhimuk
Mikail Ivanovich di kantor Gubernur Brest, Belarus.
Pertemuan tersebut membahas peluang kerjasama kedua
provinsi, antara lain dalam bidang pendidikan dan perkebunan.
“Masyarakat Belarus khususnya Brest adalah penggemar
coklat dan kopi, sebaliknya Provinsi Sumatera Barat adalah produsen 21 ribu ton
kopi arabika dan 60 ribu ton coklat per tahun. Ini peluang yang dapat
dikembangkan” ujar Prayitno, seraya menambahkan bahwa pihak Provinsi Brest
merencanakan kunjungan balasan dalam waktu dekat guna melihat potensi Sumatera
Barat.
Melihat potensi tersebut, tanpa membuang waktu
Gubernur Sumatera Barat telah menandatangani Letter of Intent (LoI) kerjasama
di bidang investasi, industri, perdaganan, dan pendidikan antara Sumatera Barat
dan Berst.
Delegasi pun sempat mengunjungi pabrik pengolahan ikan
dan sayuran serta Universitas Teknik Brest.
Usai dari Brest, delegasi Sumbar melanjutkan kembali
blusukan ke Kazan, Ibukota Republik Tatarstan yang berjarak sekitar 700 m timur
Moskow.
Di propinsi dengan mayoritas penduduknya beragama
Islam dan menjadi salah satu sentra industri otomotif, militer dan migas di
Rusia, delegasi diterima Presiden Republik Tatarstan, Rustam Minikhanov di
istana kepresidenan.
Dalam pertemuan, Gubernur Irwan Prayitno antara lain
menawarkan komoditas karet alam Sumatera Barat yang dapat dimanfaatkan oleh
industri ban di Tatarstan maupun produk perikanan laut Sumbar yang dapat
dikembangkan pengusaha Rusia khususnya Tatarstan, kerjasama pendidikan dalam
bentuk saling tukar mahasiswa serta kerjasama pariwisata.
Sebaliknya Presiden Minikhanov menawarkan kerjasama di
bidang industri truk, kapal laut, helikopter dan alat berat, teknologi
informasi, investasi dan mengundang mahasiswa Sumbar untuk belajar di Kazan
Federal University.
“Presiden Tatarstan menyatakan perlunya hasil
pertemuan ini dituangkan dalam bentuk MoU serta beliau juga menyatakan
kesediaannya berkunjung ke Sumatera Barat tahun depan,” ujar Prayitno.
Selama di Kazan, rombongan Gubernur Sumbar juga
mengunjungi zona ekonomi khusus yang disebut Techno Park yang diisi perusahaan
dari Cina, India, Jepang, Jerman dan negara lain. Untuk menarik minat investor,
pihak Techno Park di Kazan membebaskan investor dari biaya pemakaian air dan
listrik.
Sebagai catatan, jabatan “Presiden” di Republik
Tatarstan setara dengan Gubernur di Indonesia. Jika Presiden Putin merupakan
Presiden Federasi Rusia, maka di Federasi Rusia terdapat 22 presiden lain yang
mengepalai “Republik” atau Provinsi. Selain “Republik”, teritorial Rusia juga
dibagi dalam bentuk kray, oblast, federalniy gorod, oblast otonom dan okrug
otonom yang setara dengan provinsi di Indonesia.
Di penghujung blusukannya, Gubernur Sumatera Barat
dijamu resmi Dubes Djauhari Oratmangun bertempat di Wisma Duta di Moskow.
Acara dihadiri sekitar 150 orang terdiri dari
masyarakat Indonesia di Rusia, mahasiswa Indonesia, Friends of Indonesia dan
pebisnis Rusia.
Pada kesempatan tersebut juga dimeriahkan penampilan
tim kesenian dari Pemerintah Kota Makassar serta paduan suara dari Friends of
Indonesia yang menyanyikan
lagu-lagu kebangsaan Indonesia dan lagu
Rusia.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Sumatera Barat
kembali melakukan pembicaraan bisnis dengan Ketua Indonesia-Russia Business
Council Mikhail Kuritsin, Ketua ASEAN-Rusia Business Council Victor Tarusin
serta pengurus Yayasan Makassar Prof. Sudaryanto.
Kontak admin blog > ervanca@gmail.com