Sabtu, 29 November 2014

Gubernur SumBar Lakukan Blusukan ke Rusia dan Belarus


Dok. KBRI Moskow


KAZAN, – Ingin mengikuti apa yang sering dilakukan Presiden RI, Jokowi, Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno bersama rombongan pun mengikuti apa yang dilakukan Jokowi dengan melakukan blusukan ke Rusia.

Sebagaimana informasi yang didapat dari Pensosbud KBRI Moskow melalui email mengatakan bahwa, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan rombongan telah bertemu mitranya, Ketua Eksekutif Kawasan Brest Yuhimuk Mikail Ivanovich di kantor Gubernur Brest, Belarus.

Pertemuan tersebut membahas peluang kerjasama kedua provinsi, antara lain dalam bidang pendidikan dan perkebunan.

“Masyarakat Belarus khususnya Brest adalah penggemar coklat dan kopi, sebaliknya Provinsi Sumatera Barat adalah produsen 21 ribu ton kopi arabika dan 60 ribu ton coklat per tahun. Ini peluang yang dapat dikembangkan” ujar Prayitno, seraya menambahkan bahwa pihak Provinsi Brest merencanakan kunjungan balasan dalam waktu dekat guna melihat potensi Sumatera Barat.

Melihat potensi tersebut, tanpa membuang waktu Gubernur Sumatera Barat telah menandatangani Letter of Intent (LoI) kerjasama di bidang investasi, industri, perdaganan, dan pendidikan antara Sumatera Barat dan Berst.

Delegasi pun sempat mengunjungi pabrik pengolahan ikan dan sayuran serta Universitas Teknik Brest.

Usai dari Brest, delegasi Sumbar melanjutkan kembali blusukan ke Kazan, Ibukota Republik Tatarstan yang berjarak sekitar 700 m timur Moskow.

Di propinsi dengan mayoritas penduduknya beragama Islam dan menjadi salah satu sentra industri otomotif, militer dan migas di Rusia, delegasi diterima Presiden Republik Tatarstan, Rustam Minikhanov di istana kepresidenan.

Dalam pertemuan, Gubernur Irwan Prayitno antara lain menawarkan komoditas karet alam Sumatera Barat yang dapat dimanfaatkan oleh industri ban di Tatarstan maupun produk perikanan laut Sumbar yang dapat dikembangkan pengusaha Rusia khususnya Tatarstan, kerjasama pendidikan dalam bentuk saling tukar mahasiswa serta kerjasama pariwisata.

Sebaliknya Presiden Minikhanov menawarkan kerjasama di bidang industri truk, kapal laut, helikopter dan alat berat, teknologi informasi, investasi dan mengundang mahasiswa Sumbar untuk belajar di Kazan Federal University.

“Presiden Tatarstan menyatakan perlunya hasil pertemuan ini dituangkan dalam bentuk MoU serta beliau juga menyatakan kesediaannya berkunjung ke Sumatera Barat tahun depan,” ujar Prayitno.

Selama di Kazan, rombongan Gubernur Sumbar juga mengunjungi zona ekonomi khusus yang disebut Techno Park yang diisi perusahaan dari Cina, India, Jepang, Jerman dan negara lain. Untuk menarik minat investor, pihak Techno Park di Kazan membebaskan investor dari biaya pemakaian air dan listrik.

Sebagai catatan, jabatan “Presiden” di Republik Tatarstan setara dengan Gubernur di Indonesia. Jika Presiden Putin merupakan Presiden Federasi Rusia, maka di Federasi Rusia terdapat 22 presiden lain yang mengepalai “Republik” atau Provinsi. Selain “Republik”, teritorial Rusia juga dibagi dalam bentuk kray, oblast, federalniy gorod, oblast otonom dan okrug otonom yang setara dengan provinsi di Indonesia.

Di penghujung blusukannya, Gubernur Sumatera Barat dijamu resmi Dubes Djauhari Oratmangun bertempat di Wisma Duta di Moskow.

Acara dihadiri sekitar 150 orang terdiri dari masyarakat Indonesia di Rusia, mahasiswa Indonesia, Friends of Indonesia dan pebisnis Rusia.



Pada kesempatan tersebut juga dimeriahkan penampilan tim kesenian dari Pemerintah Kota Makassar serta paduan suara dari Friends of Indonesia  yang menyanyikan lagu-lagu  kebangsaan Indonesia dan lagu Rusia.


Pada kesempatan tersebut Gubernur Sumatera Barat kembali melakukan pembicaraan bisnis dengan Ketua Indonesia-Russia Business Council Mikhail Kuritsin, Ketua ASEAN-Rusia Business Council Victor Tarusin serta pengurus Yayasan Makassar Prof. Sudaryanto.




Kontak admin blog > ervanca@gmail.com