Sabtu, 08 November 2014

Menikmati Keindahan Sleman dan Keramahan Hyatt Regency

Ya mungkin ini tulisan w pertama dengan sebuah produk atau dengan kata lain promosi atau mengagung-agungkan sebuah produk.

Tapi ini adalah benar apanya yang w alami sepanjang saya melakukan urusan dan sebuah pelatihan yang berlangsung di Yogyakarta dan maaf kalo ada kata-kata atau kalimat yang kurang berkenan.

Dan inilah ceritanya..

W harus berangkat ke Jogjakarta untuk sebuah urusan pribadi namun tiba-tiba ada telepon dari Kantor PBB yang menanyakan apakah w bersedia ikutan pelatihan internasional pertama tentang Lingkungan Hidup

Mungkin kebetulan w pun memutuskan untuk ikut serta dalam acara tersebut karena mereka menyediakan hotel dan pesawat sementara w masih belum mencari tempat tidur yang enak dan akomodasi selama di Jogjakarta huahaha…

Setelah semua beres segala administrasi baik surat cuti akhirnya w pun pergi.

Pada Hari Rabu (29/11) w pun berangkat dari rumah pkl. 06.00 menuju terminal kayuringin dimana bus Damri yang akan w tumpangi.

Dalam perjalanan pun w melanjutkan tidur yang kurang, akhirnya nyampe di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta turun di Terminal Dua

Begitu sampai di terminal dua w pun langsung seperti kebiasaan yaitu mencari toilet karena kelamaan di jalan.

Begitu keluar dari toilet dan berjalan menuju tempat maskapai yang w akan naikin ke Jogjakarta ternyata bertemu dengan sang penyiar handal yang pernah w kenal, Boaz Simanjuntak yang ternyata ikut juga.

Ketika bertemu dengan sang penyiar handal ini, sebuah masalah timbul, dimana tidak seperti biasanya  tidak ada panggilan kepada penumpang yang belum masuk pesawat.

Inilah yang w alami dimana ketika di barisan untuk melakukan check ini dan masukin barang ternyata pesawat sudah siap tinggal landas, kok bisa ? disnilah w protes keras namun w diarahkan ke bagian penjualan tiket.

W pun memutuskan untuk ke bagian penjualan tiket sekaligus menyampaikan komplenan, namun lagi-lagi w mendapatkan jawaban yang kurang menyenangkan dari pihak maskapai.

Ketika ditanya kenapa tidak ada sounding atau toa-toa tentang penerbangan terakhir dan pemanggilan penumpang yang belum masuk eeh bagian penjualan tiket cuma bilang kalau semua dipanggiliin bakalan lama, aneh !

Akhirnya w pun memutuskan pindah jam penerbangan dan harus membayar penalti yang walaupun masih belum jelas apakah ini kesalahan w atau penerbangan sebesar IDR270,000 !! hebaat !

Apakah perjalanan w ke Jogjakarta mulus ? tidak ! setelah w harus membeli tiket tambahan, w pun harus berhadapan dengan pihak keamanan bandara karena di tas w terhadap pisau lipat yang sebenarnya alat itu menjadi bagian dari pekerjaan.

Kembali lagi pilihannya adalah benda itu dibuang atau disimpan dengan memasukkan lewat kantong yang dibawa petugas bandara begitu sampai bandara tujuan bisa diambil di bagian Lost and Found maskapai.

Akhirnya w memutuskan memindahkan barang kerjaan tersebut ke bagian lost and found supaya bisa w pergunakan ketika di Jogjakarta dan mengurusnya di luar ketika w masuk.

Cukup lama untuk mengurusnya, setelah beres pun tidak mau mengulangi hal yang sama w pun langsung menuju ke gerbang yang dituju untuk penerbangan ke Jogjakarta yang pintunya sama dengan penerbangan ke Balikpapan, Makassar dan Medan.

Dan ketika menunggu penerbangan ke Jogjakarta, w pun tercengang dengan apa yang terjadi dimana pada penerbangan ke Balikpapan dan Medan terdapat panggilan hingga tiga kali kepada beberapa penumpang yang masih belum masuk ke pesawat.

Nah kenapa penumpang yang belum masuk ke dalam pesawat jurusan Balikpapan dan Medan dipanggil giliran w kenapa tidak ada panggilan ? kenapa ?!!

Tapi sudah lah, yang penting bagaimana caranya w bisa tiba di Jogja, pesawat w pun berangkat pada pukul 13.05, sambal menunggu w pun melihat situasi bandara termasuk ketika para oma dan opa dari negara Eropa datang dan duduk menunggu pesawat mereka.

Akhirnya pesawat w datang dan siap, w dan penumpang lainnya pun turun ke apron menuju landasan tempat pesawat parkir dengan menggunakan bus shuttle khusus.





W pun masuk ke dalam pesawat dan mencari tempat duduk yang sesuai dengan tiket yang w pegang yaitu 38K, begitu tau posisi kursi yang w akan duduki w pun bersorak kenapa karena inilah bagian posisi w ketika naik pesawat yaitu didekat jendela.

Pesawat pun berjalan, saluran komunikasi yang w punya pun w pindahkan salurannya khusus pesawat (plane mode) sambal mencoba photo sekitar bandara termasuk dari atas hingga ke Jogja berikut photo-pohoto tersebut yang w photo dengan menggunakan ponsel Xiaomi RedMi 1S.
--








Akhirnya w sampai di Bandara Internasional Adi Sutjipto setelah satu jam terbang dari Jakarta, setelah keluar dari pesawat w masih sempat untuk berphoto keadaan sekitar dengan Xiaomi RedMi 1S w sebelum masuk ke dalam ruangan untuk mengambil tas termasuk melihat pesawat Hercules TNI-AU yang akan meluncur.

W pun masuk kedalam untuk menunggu bagasi begitu keluar dan menemukan tas, w pun beranjak dari ruangan tersebut namun ada hal yang membuat w agak lucu dimana ketika akan keluar w disamperin seseorang pria dengan pakaian kemeja putih dan celana hitam sambal tangannya memegang beberapa kertas.

Pria tersebut samperin w, dan w pikir orang ini adalah calo atau supir taksi plat hitam yang biasa w temui di Bandara Soekarno-Hatta w pun langsung memberikan tanda tidak namun orang ini terus menghampiri sampai dua kali w mengatakan tidak.

Mungkin dia juga bingung, akhirnya dia mengatakan ke w meminta surat boarding pas atau bagasi, begitu tahu dia bagian dari airport barulah w menyerahkan surat-surat yang dia minta huahahaha…

Setelah mengurusi surat-surat, w pun keluar dari area bagasi menuju penjemputan yang telah disediakan pantia walau w kurang tahu siapa orang yang jemput w.

Begitu w keluar tiba-tiba ada seorang pria dewasa dengan membawa tulisan yang menuliskan tempat acara yang w akan hadiri, kemudian w menanyakan apakah dia yang menjemput para peserta dan ternyata benar.

Akhirnya w pun keluar dari area bandara Adi Soetjipto menuju sebuah hotel, dalam perjalanan pun w melihat keindahan kota Sleman dengan segala macam kebisingan, kepadatan dan orang-orang yang lalu lalang.

Dan sampailah w di hotel yang bernama Hyatt Regency yang terletak di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Yogyakarta.

Dari depannya saja menarik bagi w untuk penasaran ke dalamnya karena tampilan luarnya sangat sederhana tapi eksklusif dengan berbagai macam pohon besar yang nyaman dan terkesan seperti hutan kecil yang nyaman.

W pun sampai di depan daripada hotel tempat w menginap yaitu Hyatt Regency w langsung disambut oleh mbak ayu pegawai hotel yang menyambut kedatangan tamu yang kebetulan w.

W pun dikalungi rangkaian bunga melati sebagai tanda selamat datang, setelah dikalungi bersamaan dengan turunnya barang dari mobil w pun melangkah bersama si mbak ayu menuju meja recepsionis.

Mulai dari datang hingga ke meja resepsionis w disambut dengan senyum ramah daripada karyawan hotel tersebut.







Sesampainya di depan meja resepsionis w disuruh duduk dan si mbak ayu tersebut masuk ke dalam meja resepsionis untuk mengurus segala administrasi seperti kamar dan lainnya.

Selagi menunggu w pun dihampiri salah satu (lagi) mbak ayu  yang membawakan segelas minuman seperti sirop dengan ada sedikit biji-biji warna hitam dan handuk tangan hangat yang ditaruh di meja, w pun meminumnya dan melap tangan w dengan handuk yang disediakan.

Selagi minum w pun dihampiri si mbak ayu yang bareng w tadi untuk minta kartu identitas w dan meminta beberapa nomimal nilai Rupiah sebagai jaminan, saking lugunya w menanyakan untuk  apa setelah dijelaskan dan menjawabnya seperti orang awam bahwa w tidak akan melakukan apa-apa di di kamar termasuk mengambil semacam minuman huahahaha.

Kemudian si mbak ayu pun kembali ke meja resepsionis untuk melanjutkan urusan administrasi kamar w dan kembali ke w dengan membawa kartu akses kamar bersama dengan KTP W.

W pun bersama mbak ayu ini pun melanjutkan perjalanan menuju kamar yang terletak di lantai empat melalui lift. Sesampai di lantai empat si mbak ayu pun  menunjukkan kamar w dan memberikan kartu akses sambil mengatakan selamat beristirahat dan w pun mengucapkan terima kasih.

Begitu pintu tertutup dan menguncinya, w langsung melihat kamar yang akan w tempati mulai dari tempat tidur, jendela termasuk kamar mandi (hehehehe..) dan berikut inilah photo kamar w yang photo pake Xiaomi RedMi 1S dan ini jarang-jarang bisa w tempati karena mungkin harga sekamarnya tidak mampu w bayar hehehe..
--





















Karena begitu sampai di Hotel tidak menemukan satu batang idung pun dari panitia maka w putuskan untuk tinggal di dalam kamar hotel sambil melihat situasi hotel sambil ber-BBMan dengan cewek w dan jawab WA dari emak w menanyakan keberadaan w setelah sebelum berangkat mengalami hal sulit.

Selain itu juga w check soal informasi hotel ini lewat social media dan mesin pencari yang ternyata hotel ini adalah hotel bintang lima dengan nuansa Jawa –Jogjakarta.

Hotel ini berdasarkan hasil pencarian w di jejaring internet adalah memiliki sekitar 269 kamar hotel dan suites bahkan ada suites yang bisa melihat langsung Gunung Merapi.
Selain itu juga terdapat Presiden Suite (apakah itu kamar w hehehe), kemudian  Regency Club Rooms,

Chauffeured Car Transfers, Complimentary Shuttle to Downtown Yogyakarta kemudian terdapat 2 International Cuisine Restaurants, Lounge, Bar

Untuk bugar badan pun hotel ini menyediakan Health Club & Spa, ada Outdoor Swimming Pool dan lapangan tenis.

Kalau pengen main golf pun hotel ini menyediakan lapangan dengan nine hole.

Yang pengen menggelar acara kantor misal diskusi, seminar, konferensi hotel ini pun ada fasilitasnya yang mampu menampung sekitar 1,000 orang dan beberapa bagian lainnya, mereka juga menyediakan fasilitas untuk pernikahan.

Ketika w sedang ber-BBM dan WA tiba-tiba ada telepon masuk di telepon kamar yang ternyata dari Boaz yang menayakan lagi apa dan kapan mau turun, w langsung bilang turu pas makan malam.

Setelah tutup telepon, w pun langsung merasakan kamar mandi mewah yang belum pernah w rasakan, kelar mandi pun w masih bermalas-malasan di tempat tidur sambil nonton tayangan internasional yang disediakan hotel.

Karena kamar hotel hanya menyediakan tiga botol air mineral dalam sehari dan baru diganti baru siang hari, maka w putuskan untuk membeli air mineral untuk cadangan, w pun beranjak dari kamar menuju ke bawah dan keluar hotel.

W pun melihat-lihat sambil menghirup udara Sleman, begitu di gerbang depan w pun bertanya kepada petugas yang jaga dimana minimarket yang terdekat untuk membeli air mineral, sang petugas memberikan jawaban dengan menunjukkan lokasi minimarket yang maksud.







W pun berjalan sambil menikmati kehidupan petang dari warga Sleman yang jauh beda dengan Jakarta dan Bekasi tempat w tinggal, lama juga berjalan ternyata tidak bertemu juga dengan minimarket yang dimaksud akhirnya w pun mampi di toko kelontong yang bentuknya seperti minimarket dengan membli dua botol besar air mineral, selepas itu w pun kembali ke hotel dan kamar w.

Tepat pkl. 19.00 w pun turun ke bawah untuk menikmati makan malam perdana yang disediain pihak hotel, w pun turun kebawah dengan menggunakan lift turun ke bawah.

Begitu sampai ke bawah w pun disambut dengan senyum dari para pekerja hotel sambil menanyakan tempat makan untuk acara tersebut dan mereka pun menjawabnya dengan ramah sambil menunjukkan tempat.

W pun menuju ke tempat makan hotel yang dimaksud dan kembali bertemu dengan para petugas hotel sambil kembali menanyakan dimana ruang makan dari acara yang w hadiri dan mereka menunjukkan ternyata terdapat di luar.

W pun keluar ruangan yang ternyata sangat indah sekali pemandangannya dan memang ternyata disana banyak sekali makanan yang disajikan pihak hotel bagi saya dan para peserta acara yang ternyata banyak orang asing dari berbagai negara dengan satu profesi yaitu pekerja lembaga swadaya masyarakat.

W pun menikmati hidangan yang disediakan pihak hotel walau w agak lupa akan nama-nama makan ini mungkin pihak hotel pun tahu dengan jenis makanan yang w photo dibawah ini dengan menggunakan ponsel Xiaomi RedMi 1S.
-







Cukup lama w dan rekan Boaz Simanjuntak menikmati santapan Hyatt Regency dan juga suasana yang diciptakan pihak hotel yang cukup teduh.

Akhirnya setelah kenyang dan tidak mampu lagi menikmati akhirnya w dan Boaz pun beranjak keluar dari ruang makan tersebut dan menuju ke lobby untuk naik lift ke kamar masing-masing dan kami pun beristirahat untuk melanjutkan kegiatan besok yang benar-benar padat.






Pagi harinya setelah mandi dan berberes untuk mengikuti kegiatan perdana dari acara yang diadakan Badan PBB bidang Program Pengurangan Emisi dari Deforestrasi dan Degradasi Hutan (REDD+) UNORCHID.

Turun kebawah w langsung pun menuju tempat makan untuk menyicip sarapan yang disediain oleh pihak hotel sambil melihat informasi yang disediakan hotel dalam hal ini koran, namun sayangnya koran local tidak disediakan oleh hotel.

Karena menjadi kebiasaan w ketika berada di luar Jabodetabek, w pun selalu mencari koran local untuk melihat dan membaca situasi yang terjadi di masyarakat setempat entah pemerintahnya atau sekedar berita kriminalnya (mungkin ini bisa jadi masukan)











Setelah kelar acara sarapan, w pun langsung beranjak dari tempat makan untuk menunju ruang pertemuan yang ternyata berada di gedung utama hotel yang berada di depan resepsionis.

Begitu sampai di teras ruang pertemuan, w pun melakukan registrasi acara yang ternyata hari itu ruang pertemuan penuh dengan berbagai acara.

Begitu masuk ke dalam ruang pertemuan, w pun terkagum-kagum dengan ruangan yang dibuat pihak hotel dan bertanya, di daerah yang boleh dibilang (maaf)  pinggiran Jogjakarta seperti halnya di Jakarta yaitu Bekasi atau Depok mampu menset ruangan pertemuan yang mewah tidak kalah dengan ruang pertemuan yang ada di hotel-hotel besar di kota-kota besar.

Sepanjang hari w bersama teman-teman jurnalis yang mengikuti kegiatan ini berada dalam ruang pertemuan tersebut namun ada halnya diselingi dengan break kopi dan kudapan kecil yang disediakan pihak hotel.

W dan teman-teman selama 4 hari 3 malam berada di lingkungan hotel yang sangat nyaman dengan murah senyum dari para pekerja hotel ketika berpapasan dengan kami.

Soal pelayanan yang diberikan pihak hotel terlepas dari nama besar Hyatt Hotel menurut w sangat bagus dan berhumanis dimana selalu menonjolkan keramahan, senyum manis dan selalu membantu ketika ada yang bertanya.

Kalau ditanya soal makanan, w pun menikmati hasil makanan yang dimasak oleh para chief handal dan tidak diragukan lagi kelezatannya

Baik tempat baik diluar maupun didalam sama enaknya bahkan w pernah menikmati makan malam di luar tepatnya di pendopo tengah-tengah antara lobby resepsionis dan ruang pertemuan dikarenakan ruang makan yang biasa digunakan ternyata dipakai untuk acara resepsi pernikahan.


















Dan yang membuat w sangat berkesan hingga harus menulis ini adalah kesigapan para pekerja hotel terutama dari keamanan yang membantu mencari handphone w dan ini tidak pernah w ditemui di hotel manapun, beneran !

Jadi ceritanya pas hari terakhir, di ruang pertemuan sebelah kanan dekat bagian kantor bagian peralatan penunjang acara.

Nah acaranya dimulai pukul 09.00 kemudian ada sesi break dan dimana para peserta diminta panitia untuk membereskan kamar dalam kata lain persiapan Check Out dari hotel, w pun melangkah ke kamar untuk beres-beres masukin baju ke dalam tas setelah semua w rapikan termasuk mengembalikan kembali minuman yang ada di kulkas sehingga sampai w keluarin kini w masukin kembali.

Setelah memastikan semua w masukkan tidak ada lagi yang tertinggal w pun keluar walaupun sebelum keluar w menuliskan sesuatu kepada pihak hotel sebagai rasa apresiasi dan terima kasih w kepada pihak hotel.

Setelah menuliskan pesan dan apresiasi itu, w pun keluar kamar menuju ke ruang resepsionis untuk menitipkan tas w serta mengurus administrasi check out kamar. Setelah selesai w pun menuju ke ruang pertemuan untuk melanjutkan pertemuan tersebut.

Nah ketika duduk di kursi w coba mengeluarkan beberapa hal yang ada dikantong untuk ditaruh di atas meja supaya tidak berat seperti notes, pulpen, dan dua handphone  yaitu Accer Liquid E2 dan Xiaomi RedMi 1S.

Ketika semua sudah dikeluarin, giliran w mau mengeluarkan handphone ternyata cuma satu yaitu ponsel Accer Liquid E2 ternyata yang Xiaomi RedMi 1S tidak ada, panic lah w kemudian mencoba meraba kantong celana w termasuk melihat ke bawah apakah jatuh atau tidak.

Setelah w nyatakan tidak ada ponsel w yang satunya lagi, w pun mencoba mengkronologi jalan w dari awal, w pun menuju meja resepsionis untuk meminta kembali dibukakan akses ke kamar w untuk melihat apakah ponsel w ada di kamar atau tidak.

Beruntungnya petugas resepsionis pun dengan ramah serta senyum mengabulkan permintaan w dan memberikan akses untuk membuka kamar w dan w pun langsung menuju ke kamar dengan menggunakan kartu akses tersebut.

Ketika sampai dikamar w pun langsung melakukan pengecekan detail disetiap tempat yang selalu w lakuin, toilet, kamar baju, tempat tidur, buffet televisi, laci, meja dekat tempat tidur namun hasilnya nihil alias tidak ada.

W pun kembali ke resepsionis untuk kembalikan kartu akses dan menuju ke ruang pertemuan untuk melakukan pengecekan kembali namun hasilnya nihil.

Akhirnya w pun memutuskan untuk melaporkan kasus yang w hadapi ke bagian keamanan, w pun beranjak menuju tempat keamanan tempat kedatangan tamu dengan menjelaskan permasalahan w dan meminta apakah boleh w melihat tayangan CCTV hotel terutama yang ada di ruang pertemuan.

Dan dalam waktu sepersekian detik petugas keamanan yang hadapi langsung menghubungi salah satu komandan lewat radio HTnya dan dari radio HT w dimana ada order agar petugas yang kasih laporan untuk mengarahkan ke ruang kamera dan sekuriti.

W pun bersama petugas hotel beranjak dari tempat keamanan menuju ke ruang yang dituju yang berada di daerah parkiran belakang ruang pertemuan lebih tepat dekat dengan bagian loading barang.

Begitu sampai ke ruang CCTV, w pun kembali menceritakan permasalahan yang w hadapi namun bagian kamera tersebut, petugas meminta w kembali ke ruang pertemuan karena disana sudah ada petugas yang bertugas

W pun menuju ruang pertemuan melalui pintu kecil yang berujung di belakang panggung ruang pertemuan disebelah ruangan yang dipakai dan keluar ke teras ruang pertemuan dan bertemu dengan Pak (maaf kalau salah sebut) Aang.

Dengan Pak Aang w pun menceritakan yang terjadi, dan dengan sigapnya layaknya petugas keamanan dirinya langsung menset detail laporan w seperti jenis handphone, bentuk fisik, nomor telepon dan lokasi jatuhnya.

Setelah mencatat dan membayangkan, pak Aang langsung mencoba menanyakan rute yang dilalui w, begitu w bilang jalur hanya dari kamar-resepsionis-ruang pertemuan, pak Aang meminta w tunjukkin tas yang w taruh di ruang resepsionis.

Begitu w di resepsionis dan menunjukkan tas w, Pak Aang langsung periksa setiap tonjolan tas w dan meminta membuka beberapa bagian dari tas dan tas pakaian w dan w mengatakan tidak ada di tas.

Kemudian w berdua melanjutkan menuju ke ruang pertemuan, namun sayangnya ruang pertemuan sudah dimulai dan tidak mungkin melakukan pemeriksaan.

Namun Pak Aang bersama bagian ruang pertemuan mencoba masuk ke dalam dan memeriksa sekedarnya begitu w kasih tau lokasi w duduk dan kemungkinan jatuh sambil mencoba menelepon telepon w yang masih memanggil dan tidak dimatikan.

Sambil menunggu pemeriksaan w pun menungg di luar sambil mencoba menelepon, sambil menelepon Pak Aang dan petugas ruangan keluar dan mengatakan tidak menemukan apapun dan tidak berani detail karena acara sedang berlangsung dan hanya menunggu hingga kelar.

W pun menunggu, sementara Pak Aang meninggalkan ruangan karena dipanggil dan harus bertugas kembali dan w bisa maklumi karena itu tugas dan tanggung jawab sebagai petugas keamanan hotel.

Setelah acara selesai, w diam-diam coba mencari sendiri apakah masih disana atau tidak sambil mencoba menelepon telepon w tersebut, setelah coba liat-liat pas coba duduk tiba-tiba kaki w seperti menginjak sesuatu yang berada di dalam meja.

Dua kali w menginjak sesuatu yang berat, w pun penasaran dan TERNYATAA itu hengpon w yang w indikasikan hilang ketemu.

Begitu tau hengpon w ketemu w langsung keluar dari ruang pertemuan dan yang pertama w ketemu adalah petugas ruangan dengan mengatakan handphone sudah ketemu dengan menceritakan ketemunya barang tersebut dan mengucapkan terima kasih.

Setelah berbicara dengan para petugas ruangan pertemuan w pun menuju ruang makan untuk menyatap makan siang yang kali ini w memlih daging kambing yang dagingnya lembut dan enak banget.

Sambil makan siang w pun kontak dengan pacar w yang ternyata di Jogja tanpa bilang-bilang dan melakukan janjian untuk ketemuan di Mirota.

Janjian disepakati, dan w pun masih ada waktu untuk mencicipi makan siang dan makanan terakhir di hotel tersebut. Setelah kenyang w pun memutuskan untuk berpisah dengan yang ada di hotel dan hotel tersebut karena mungkin tidak bisa ketemu lagi.

W pun keluar dari ruang makan menuju ke resepsionis untuk mengambil dua tas yang w titipkan ternyata tas w sudah dipindahkan ke bagian depan penyambutan tamu.

W pun meluncur ke bagian penerimaan dan kedatangan tamu di depan, dan benar dua tas w ada di sana dengan dikelompokkan untuk diangkut.

W pun beranjak ke bagian Taksi untuk meminta taksi untuk diantarkan ke Jalan Malioboro tepatnya ke Mirota untuk janjian bertemu dengan pacar w.

Cukup lama menunggu taksi bahkan ditawari bareng ama temen-temen yang kebetulan juga akan ke kawasan Maliobor namun w tolak.

Sambil menunggu, w pun mencoba menghampiri petugas keamanan yang sedang berjaga meminta untuk bertemu dengan Pak Aang yang telah membantu permasalahan w soal hengpon dan mengucapkan terima kasih serta selamat tinggal karena akan meninggalkan Sleman untuk kembali ke Jakarta.

Petugas keamanan yang w mintai kontak ke Pak Aang ternyata memberitahukan kalau orang yang w cari sedang menuju dan bertemu dengan w.

W pun menunggu dan tiba-tiba dari kejauhan datanglah Pak Aang dari tempat awal w laporkan dan menghampiri w.

W pun berjabat tangan sambil mengucapkan terima kasih atas bantuannya dan mengatakan bahwa handphone w sudah ketemu dengan menjelaskan detailnya bagaimana w menemukannya.

Dan Pak Aang pun menyambut bahagia begitu tau handphone w sudah ketemu dan dirinya juga meminta w untuk mengamankan ponsel w dengan aplikasi yang disediakin perangkat ponsel termasuk posisi handphone ketika hilang keberadaannya.

Setelah ngobrol soal hilangnya handphone w pun berpamitan dengan Pak Aang semoga bisa ketemu kembali dan pak Aang pun selamat jalan hingga tiba tempat tujuan.

Pak Aang pun pamitan karena harus menjalankan tugasnya dan mengucapkan selamat jalan dan w pun persilahkan untuk meninggalkan tempat.

Lepas Pak Aang meninggalkan tempat w, taksi pun datang untuk mengantarkan Mirota dan meninggalkan hotel serta kota Sleman yang ramah termasuk para pekerja hotelnya .

Terima kasih kepada semua karyawan Hotel yang telah membantu kelancaran acara yang w ikuti termasuk petugas kebersihan kamar yang selalu w acak-acak kamar tetap kembali bersih ketika tiba di kamar untuk istirahat.

Dan juga Pak Aang yang telah membantu permasalahan w dengan cepat, tanggap hingga muncul kembali handphone kembali walau w yang menemukannya.



Semoga w bisa kembali ke Sleman dan menginap di Hyatt Regency di kamar yang w tiduri… sukses selalu untuk keluarga besar Hyatt Regency, Matur Nuwun !!

for info and contact > ervanca@gmail.com
twitter.com/Lorcasz