Ya
mungkin ini tulisan w pertama dengan sebuah produk atau dengan kata lain
promosi atau mengagung-agungkan sebuah produk.
Tapi
ini adalah benar apanya yang w alami sepanjang saya melakukan urusan dan sebuah
pelatihan yang berlangsung di Yogyakarta dan maaf kalo ada kata-kata atau
kalimat yang kurang berkenan.
Dan inilah
ceritanya..
W
harus berangkat ke Jogjakarta untuk sebuah urusan pribadi namun tiba-tiba ada
telepon dari Kantor PBB yang menanyakan apakah w bersedia ikutan pelatihan
internasional pertama tentang Lingkungan Hidup
Mungkin
kebetulan w pun memutuskan untuk ikut serta dalam acara tersebut karena mereka
menyediakan hotel dan pesawat sementara w masih belum mencari tempat tidur yang
enak dan akomodasi selama di Jogjakarta huahaha…
Setelah
semua beres segala administrasi baik surat cuti akhirnya w pun pergi.
Pada
Hari Rabu (29/11) w pun berangkat dari rumah pkl. 06.00 menuju terminal
kayuringin dimana bus Damri yang akan w tumpangi.
Dalam
perjalanan pun w melanjutkan tidur yang kurang, akhirnya nyampe di Bandara
Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta turun di Terminal Dua
Begitu
sampai di terminal dua w pun langsung seperti kebiasaan yaitu mencari toilet
karena kelamaan di jalan.
Begitu
keluar dari toilet dan berjalan menuju tempat maskapai yang w akan naikin ke
Jogjakarta ternyata bertemu dengan sang penyiar handal yang pernah w kenal,
Boaz Simanjuntak yang ternyata ikut juga.
Ketika
bertemu dengan sang penyiar handal ini, sebuah masalah timbul, dimana tidak
seperti biasanya tidak ada panggilan
kepada penumpang yang belum masuk pesawat.
Inilah
yang w alami dimana ketika di barisan untuk melakukan check ini dan masukin
barang ternyata pesawat sudah siap tinggal landas, kok bisa ? disnilah w protes
keras namun w diarahkan ke bagian penjualan tiket.
W
pun memutuskan untuk ke bagian penjualan tiket sekaligus menyampaikan
komplenan, namun lagi-lagi w mendapatkan jawaban yang kurang menyenangkan dari
pihak maskapai.
Ketika
ditanya kenapa tidak ada sounding atau toa-toa tentang penerbangan terakhir dan
pemanggilan penumpang yang belum masuk eeh bagian penjualan tiket cuma bilang
kalau semua dipanggiliin bakalan lama, aneh !
Akhirnya
w pun memutuskan pindah jam penerbangan dan harus membayar penalti yang walaupun
masih belum jelas apakah ini kesalahan w atau penerbangan sebesar IDR270,000 !!
hebaat !
Apakah
perjalanan w ke Jogjakarta mulus ? tidak ! setelah w harus membeli tiket
tambahan, w pun harus berhadapan dengan pihak keamanan bandara karena di tas w
terhadap pisau lipat yang sebenarnya alat itu menjadi bagian dari pekerjaan.
Kembali
lagi pilihannya adalah benda itu dibuang atau disimpan dengan memasukkan lewat
kantong yang dibawa petugas bandara begitu sampai bandara tujuan bisa diambil
di bagian Lost and Found maskapai.
Akhirnya
w memutuskan memindahkan barang kerjaan tersebut ke bagian lost and found
supaya bisa w pergunakan ketika di Jogjakarta dan mengurusnya di luar ketika w
masuk.
Cukup
lama untuk mengurusnya, setelah beres pun tidak mau mengulangi hal yang sama w
pun langsung menuju ke gerbang yang dituju untuk penerbangan ke Jogjakarta yang
pintunya sama dengan penerbangan ke Balikpapan, Makassar dan Medan.
Dan
ketika menunggu penerbangan ke Jogjakarta, w pun tercengang dengan apa yang
terjadi dimana pada penerbangan ke Balikpapan dan Medan terdapat panggilan
hingga tiga kali kepada beberapa penumpang yang masih belum masuk ke pesawat.
Nah
kenapa penumpang yang belum masuk ke dalam pesawat jurusan Balikpapan dan Medan
dipanggil giliran w kenapa tidak ada panggilan ? kenapa ?!!
Tapi
sudah lah, yang penting bagaimana caranya w bisa tiba di Jogja, pesawat w pun
berangkat pada pukul 13.05, sambal menunggu w pun melihat situasi bandara
termasuk ketika para oma dan opa dari negara Eropa datang dan duduk menunggu
pesawat mereka.
Akhirnya
pesawat w datang dan siap, w dan penumpang lainnya pun turun ke apron menuju
landasan tempat pesawat parkir dengan menggunakan bus shuttle khusus.
W pun masuk ke dalam pesawat dan mencari tempat duduk yang sesuai dengan tiket yang w pegang yaitu 38K, begitu tau posisi kursi yang w akan duduki w pun bersorak kenapa karena inilah bagian posisi w ketika naik pesawat yaitu didekat jendela.
Pesawat
pun berjalan, saluran komunikasi yang w punya pun w pindahkan salurannya khusus
pesawat (plane mode) sambal mencoba photo sekitar bandara termasuk dari atas
hingga ke Jogja berikut photo-pohoto tersebut yang w photo dengan menggunakan
ponsel Xiaomi RedMi 1S.
Akhirnya
w sampai di Bandara Internasional Adi Sutjipto setelah satu jam terbang dari
Jakarta, setelah keluar dari pesawat w masih sempat untuk berphoto keadaan
sekitar dengan Xiaomi RedMi 1S w sebelum masuk ke dalam ruangan untuk mengambil
tas termasuk melihat pesawat Hercules TNI-AU yang akan meluncur.
W
pun masuk kedalam untuk menunggu bagasi begitu keluar dan menemukan tas, w pun
beranjak dari ruangan tersebut namun ada hal yang membuat w agak lucu dimana
ketika akan keluar w disamperin seseorang pria dengan pakaian kemeja putih dan
celana hitam sambal tangannya memegang beberapa kertas.
Pria
tersebut samperin w, dan w pikir orang ini adalah calo atau supir taksi plat
hitam yang biasa w temui di Bandara Soekarno-Hatta w pun langsung memberikan
tanda tidak namun orang ini terus menghampiri sampai dua kali w mengatakan
tidak.
Mungkin
dia juga bingung, akhirnya dia mengatakan ke w meminta surat boarding pas atau
bagasi, begitu tahu dia bagian dari airport barulah w menyerahkan surat-surat
yang dia minta huahahaha…
Setelah
mengurusi surat-surat, w pun keluar dari area bagasi menuju penjemputan yang
telah disediakan pantia walau w kurang tahu siapa orang yang jemput w.
Begitu
w keluar tiba-tiba ada seorang pria dewasa dengan membawa tulisan yang
menuliskan tempat acara yang w akan hadiri, kemudian w menanyakan apakah dia
yang menjemput para peserta dan ternyata benar.
Akhirnya
w pun keluar dari area bandara Adi Soetjipto menuju sebuah hotel, dalam
perjalanan pun w melihat keindahan kota Sleman dengan segala macam kebisingan,
kepadatan dan orang-orang yang lalu lalang.
Dan
sampailah w di hotel yang bernama Hyatt Regency yang terletak di Jalan Palagan
Tentara Pelajar, Yogyakarta.
Dari
depannya saja menarik bagi w untuk penasaran ke dalamnya karena tampilan
luarnya sangat sederhana tapi eksklusif dengan berbagai macam pohon besar yang
nyaman dan terkesan seperti hutan kecil yang nyaman.
W
pun sampai di depan daripada hotel tempat w menginap yaitu Hyatt Regency w
langsung disambut oleh mbak ayu pegawai hotel yang menyambut kedatangan tamu
yang kebetulan w.
W pun dikalungi rangkaian bunga melati sebagai tanda selamat datang, setelah dikalungi bersamaan dengan turunnya barang dari mobil w pun melangkah bersama si mbak ayu menuju meja recepsionis.
W pun dikalungi rangkaian bunga melati sebagai tanda selamat datang, setelah dikalungi bersamaan dengan turunnya barang dari mobil w pun melangkah bersama si mbak ayu menuju meja recepsionis.
Mulai
dari datang hingga ke meja resepsionis w disambut dengan senyum ramah daripada
karyawan hotel tersebut.
Sesampainya
di depan meja resepsionis w disuruh duduk dan si mbak ayu tersebut masuk ke
dalam meja resepsionis untuk mengurus segala administrasi seperti kamar dan
lainnya.
Selagi
menunggu w pun dihampiri salah satu (lagi) mbak ayu yang membawakan segelas minuman seperti sirop
dengan ada sedikit biji-biji warna hitam dan handuk tangan hangat yang ditaruh
di meja, w pun meminumnya dan melap tangan w dengan handuk yang disediakan.
Selagi
minum w pun dihampiri si mbak ayu yang bareng w tadi untuk minta kartu
identitas w dan meminta beberapa nomimal nilai Rupiah sebagai jaminan, saking
lugunya w menanyakan untuk apa setelah
dijelaskan dan menjawabnya seperti orang awam bahwa w tidak akan melakukan
apa-apa di di kamar termasuk mengambil semacam minuman huahahaha.
Kemudian
si mbak ayu pun kembali ke meja resepsionis untuk melanjutkan urusan
administrasi kamar w dan kembali ke w dengan membawa kartu akses kamar bersama
dengan KTP W.
W
pun bersama mbak ayu ini pun melanjutkan perjalanan menuju kamar yang terletak
di lantai empat melalui lift. Sesampai di lantai empat si mbak ayu pun menunjukkan kamar w dan memberikan kartu
akses sambil mengatakan selamat beristirahat dan w pun mengucapkan terima
kasih.
Begitu
pintu tertutup dan menguncinya, w langsung melihat kamar yang akan w tempati
mulai dari tempat tidur, jendela termasuk kamar mandi (hehehehe..) dan berikut
inilah photo kamar w yang photo pake Xiaomi RedMi 1S dan ini jarang-jarang bisa
w tempati karena mungkin harga sekamarnya tidak mampu w bayar hehehe..
Karena begitu sampai di Hotel tidak menemukan satu batang idung pun dari panitia maka w putuskan untuk tinggal di dalam kamar hotel sambil melihat situasi hotel sambil ber-BBMan dengan cewek w dan jawab WA dari emak w menanyakan keberadaan w setelah sebelum berangkat mengalami hal sulit.
Selain
itu juga w check soal informasi hotel ini lewat social media dan mesin pencari
yang ternyata hotel ini adalah hotel bintang lima dengan nuansa Jawa –Jogjakarta.
Hotel
ini berdasarkan hasil pencarian w di jejaring internet adalah memiliki sekitar
269 kamar hotel dan suites bahkan ada suites yang bisa melihat langsung Gunung
Merapi.
Selain
itu juga terdapat Presiden Suite (apakah itu kamar w hehehe), kemudian Regency Club Rooms,
Chauffeured
Car Transfers, Complimentary Shuttle to Downtown Yogyakarta kemudian terdapat 2
International Cuisine Restaurants, Lounge, Bar
Untuk
bugar badan pun hotel ini menyediakan Health Club & Spa, ada Outdoor
Swimming Pool dan lapangan tenis.
Kalau
pengen main golf pun hotel ini menyediakan lapangan dengan nine hole.
Ketika
w sedang ber-BBM dan WA tiba-tiba ada telepon masuk di telepon kamar yang
ternyata dari Boaz yang menayakan lagi apa dan kapan mau turun, w langsung
bilang turu pas makan malam.
Setelah
tutup telepon, w pun langsung merasakan kamar mandi mewah yang belum pernah w
rasakan, kelar mandi pun w masih bermalas-malasan di tempat tidur sambil nonton
tayangan internasional yang disediakan hotel.
Karena
kamar hotel hanya menyediakan tiga botol air mineral dalam sehari dan baru
diganti baru siang hari, maka w putuskan untuk membeli air mineral untuk
cadangan, w pun beranjak dari kamar menuju ke bawah dan keluar hotel.
W
pun melihat-lihat sambil menghirup udara Sleman, begitu di gerbang depan w pun
bertanya kepada petugas yang jaga dimana minimarket yang terdekat untuk membeli
air mineral, sang petugas memberikan jawaban dengan menunjukkan lokasi
minimarket yang maksud.
W
pun berjalan sambil menikmati kehidupan petang dari warga Sleman yang jauh beda
dengan Jakarta dan Bekasi tempat w tinggal, lama juga berjalan ternyata tidak
bertemu juga dengan minimarket yang dimaksud akhirnya w pun mampi di toko
kelontong yang bentuknya seperti minimarket dengan membli dua botol besar air
mineral, selepas itu w pun kembali ke hotel dan kamar w.
Tepat
pkl. 19.00 w pun turun ke bawah untuk menikmati makan malam perdana yang
disediain pihak hotel, w pun turun kebawah dengan menggunakan lift turun ke
bawah.
Begitu
sampai ke bawah w pun disambut dengan senyum dari para pekerja hotel sambil
menanyakan tempat makan untuk acara tersebut dan mereka pun menjawabnya dengan
ramah sambil menunjukkan tempat.
W
pun menuju ke tempat makan hotel yang dimaksud dan kembali bertemu dengan para
petugas hotel sambil kembali menanyakan dimana ruang makan dari acara yang w
hadiri dan mereka menunjukkan ternyata terdapat di luar.
W pun
keluar ruangan yang ternyata sangat indah sekali pemandangannya dan memang
ternyata disana banyak sekali makanan yang disajikan pihak hotel bagi saya dan
para peserta acara yang ternyata banyak orang asing dari berbagai negara dengan
satu profesi yaitu pekerja lembaga swadaya masyarakat.
W pun
menikmati hidangan yang disediakan pihak hotel walau w agak lupa akan nama-nama
makan ini mungkin pihak hotel pun tahu dengan jenis makanan yang w photo
dibawah ini dengan menggunakan ponsel Xiaomi RedMi 1S.
Cukup
lama w dan rekan Boaz Simanjuntak menikmati santapan Hyatt Regency dan juga
suasana yang diciptakan pihak hotel yang cukup teduh.
Akhirnya
setelah kenyang dan tidak mampu lagi menikmati akhirnya w dan Boaz pun beranjak
keluar dari ruang makan tersebut dan menuju ke lobby untuk naik lift ke kamar
masing-masing dan kami pun beristirahat untuk melanjutkan kegiatan besok yang
benar-benar padat.
Pagi
harinya setelah mandi dan berberes untuk mengikuti kegiatan perdana dari acara
yang diadakan Badan PBB bidang Program Pengurangan Emisi dari Deforestrasi dan
Degradasi Hutan (REDD+) UNORCHID.
Turun
kebawah w langsung pun menuju tempat makan untuk menyicip sarapan yang
disediain oleh pihak hotel sambil melihat informasi yang disediakan hotel dalam
hal ini koran, namun sayangnya koran local tidak disediakan oleh hotel.
Karena
menjadi kebiasaan w ketika berada di luar Jabodetabek, w pun selalu mencari
koran local untuk melihat dan membaca situasi yang terjadi di masyarakat
setempat entah pemerintahnya atau sekedar berita kriminalnya (mungkin ini bisa
jadi masukan)
Setelah kelar acara sarapan, w pun langsung beranjak dari tempat makan untuk menunju ruang pertemuan yang ternyata berada di gedung utama hotel yang berada di depan resepsionis.
Begitu
sampai di teras ruang pertemuan, w pun melakukan registrasi acara yang ternyata
hari itu ruang pertemuan penuh dengan berbagai acara.
Begitu
masuk ke dalam ruang pertemuan, w pun terkagum-kagum dengan ruangan yang dibuat
pihak hotel dan bertanya, di daerah yang boleh dibilang (maaf) pinggiran Jogjakarta seperti halnya di Jakarta
yaitu Bekasi atau Depok mampu menset ruangan pertemuan yang mewah tidak kalah
dengan ruang pertemuan yang ada di hotel-hotel besar di kota-kota besar.
Sepanjang
hari w bersama teman-teman jurnalis yang mengikuti kegiatan ini berada dalam
ruang pertemuan tersebut namun ada halnya diselingi dengan break kopi dan
kudapan kecil yang disediakan pihak hotel.
W dan
teman-teman selama 4 hari 3 malam berada di lingkungan hotel yang sangat nyaman
dengan murah senyum dari para pekerja hotel ketika berpapasan dengan kami.
Soal
pelayanan yang diberikan pihak hotel terlepas dari nama besar Hyatt Hotel
menurut w sangat bagus dan berhumanis dimana selalu menonjolkan keramahan,
senyum manis dan selalu membantu ketika ada yang bertanya.
Kalau
ditanya soal makanan, w pun menikmati hasil makanan yang dimasak oleh para
chief handal dan tidak diragukan lagi kelezatannya
Baik
tempat baik diluar maupun didalam sama enaknya bahkan w pernah menikmati makan
malam di luar tepatnya di pendopo tengah-tengah antara lobby resepsionis dan
ruang pertemuan dikarenakan ruang makan yang biasa digunakan ternyata dipakai
untuk acara resepsi pernikahan.
Dan yang membuat w sangat berkesan hingga harus menulis ini adalah kesigapan para pekerja hotel terutama dari keamanan yang membantu mencari handphone w dan ini tidak pernah w ditemui di hotel manapun, beneran !
Jadi
ceritanya pas hari terakhir, di ruang pertemuan sebelah kanan dekat bagian
kantor bagian peralatan penunjang acara.
Nah
acaranya dimulai pukul 09.00 kemudian ada sesi break dan dimana para peserta
diminta panitia untuk membereskan kamar dalam kata lain persiapan Check Out
dari hotel, w pun melangkah ke kamar untuk beres-beres masukin baju ke dalam
tas setelah semua w rapikan termasuk mengembalikan kembali minuman yang ada di
kulkas sehingga sampai w keluarin kini w masukin kembali.
Setelah
memastikan semua w masukkan tidak ada lagi yang tertinggal w pun keluar
walaupun sebelum keluar w menuliskan sesuatu kepada pihak hotel sebagai rasa
apresiasi dan terima kasih w kepada pihak hotel.
Setelah
menuliskan pesan dan apresiasi itu, w pun keluar kamar menuju ke ruang
resepsionis untuk menitipkan tas w serta mengurus administrasi check out kamar.
Setelah selesai w pun menuju ke ruang pertemuan untuk melanjutkan pertemuan
tersebut.
Nah
ketika duduk di kursi w coba mengeluarkan beberapa hal yang ada dikantong untuk
ditaruh di atas meja supaya tidak berat seperti notes, pulpen, dan dua
handphone yaitu Accer Liquid E2 dan
Xiaomi RedMi 1S.
Ketika
semua sudah dikeluarin, giliran w mau mengeluarkan handphone ternyata cuma satu
yaitu ponsel Accer Liquid E2 ternyata yang Xiaomi RedMi 1S tidak ada, panic lah
w kemudian mencoba meraba kantong celana w termasuk melihat ke bawah apakah
jatuh atau tidak.
Setelah
w nyatakan tidak ada ponsel w yang satunya lagi, w pun mencoba mengkronologi
jalan w dari awal, w pun menuju meja resepsionis untuk meminta kembali
dibukakan akses ke kamar w untuk melihat apakah ponsel w ada di kamar atau
tidak.
Beruntungnya
petugas resepsionis pun dengan ramah serta senyum mengabulkan permintaan w dan
memberikan akses untuk membuka kamar w dan w pun langsung menuju ke kamar
dengan menggunakan kartu akses tersebut.
Ketika
sampai dikamar w pun langsung melakukan pengecekan detail disetiap tempat yang
selalu w lakuin, toilet, kamar baju, tempat tidur, buffet televisi, laci, meja
dekat tempat tidur namun hasilnya nihil alias tidak ada.
W
pun kembali ke resepsionis untuk kembalikan kartu akses dan menuju ke ruang
pertemuan untuk melakukan pengecekan kembali namun hasilnya nihil.
Akhirnya
w pun memutuskan untuk melaporkan kasus yang w hadapi ke bagian keamanan, w pun
beranjak menuju tempat keamanan tempat kedatangan tamu dengan menjelaskan
permasalahan w dan meminta apakah boleh w melihat tayangan CCTV hotel terutama
yang ada di ruang pertemuan.
Dan
dalam waktu sepersekian detik petugas keamanan yang hadapi langsung menghubungi
salah satu komandan lewat radio HTnya dan dari radio HT w dimana ada order agar
petugas yang kasih laporan untuk mengarahkan ke ruang kamera dan sekuriti.
W
pun bersama petugas hotel beranjak dari tempat keamanan menuju ke ruang yang
dituju yang berada di daerah parkiran belakang ruang pertemuan lebih tepat
dekat dengan bagian loading barang.
Begitu
sampai ke ruang CCTV, w pun kembali menceritakan permasalahan yang w hadapi
namun bagian kamera tersebut, petugas meminta w kembali ke ruang pertemuan
karena disana sudah ada petugas yang bertugas
W
pun menuju ruang pertemuan melalui pintu kecil yang berujung di belakang
panggung ruang pertemuan disebelah ruangan yang dipakai dan keluar ke teras
ruang pertemuan dan bertemu dengan Pak (maaf kalau salah sebut) Aang.
Dengan
Pak Aang w pun menceritakan yang terjadi, dan dengan sigapnya layaknya petugas
keamanan dirinya langsung menset detail laporan w seperti jenis handphone,
bentuk fisik, nomor telepon dan lokasi jatuhnya.
Setelah
mencatat dan membayangkan, pak Aang langsung mencoba menanyakan rute yang
dilalui w, begitu w bilang jalur hanya dari kamar-resepsionis-ruang pertemuan,
pak Aang meminta w tunjukkin tas yang w taruh di ruang resepsionis.
Begitu
w di resepsionis dan menunjukkan tas w, Pak Aang langsung periksa setiap
tonjolan tas w dan meminta membuka beberapa bagian dari tas dan tas pakaian w
dan w mengatakan tidak ada di tas.
Kemudian
w berdua melanjutkan menuju ke ruang pertemuan, namun sayangnya ruang pertemuan
sudah dimulai dan tidak mungkin melakukan pemeriksaan.
Namun
Pak Aang bersama bagian ruang pertemuan mencoba masuk ke dalam dan memeriksa
sekedarnya begitu w kasih tau lokasi w duduk dan kemungkinan jatuh sambil
mencoba menelepon telepon w yang masih memanggil dan tidak dimatikan.
Sambil
menunggu pemeriksaan w pun menungg di luar sambil mencoba menelepon, sambil
menelepon Pak Aang dan petugas ruangan keluar dan mengatakan tidak menemukan
apapun dan tidak berani detail karena acara sedang berlangsung dan hanya
menunggu hingga kelar.
W
pun menunggu, sementara Pak Aang meninggalkan ruangan karena dipanggil dan
harus bertugas kembali dan w bisa maklumi karena itu tugas dan tanggung jawab
sebagai petugas keamanan hotel.
Setelah
acara selesai, w diam-diam coba mencari sendiri apakah masih disana atau tidak
sambil mencoba menelepon telepon w tersebut, setelah coba liat-liat pas coba
duduk tiba-tiba kaki w seperti menginjak sesuatu yang berada di dalam meja.
Dua kali
w menginjak sesuatu yang berat, w pun penasaran dan TERNYATAA itu hengpon w
yang w indikasikan hilang ketemu.
Begitu
tau hengpon w ketemu w langsung keluar dari ruang pertemuan dan yang pertama w
ketemu adalah petugas ruangan dengan mengatakan handphone sudah ketemu dengan
menceritakan ketemunya barang tersebut dan mengucapkan terima kasih.
Setelah
berbicara dengan para petugas ruangan pertemuan w pun menuju ruang makan untuk
menyatap makan siang yang kali ini w memlih daging kambing yang dagingnya
lembut dan enak banget.
Sambil
makan siang w pun kontak dengan pacar w yang ternyata di Jogja tanpa
bilang-bilang dan melakukan janjian untuk ketemuan di Mirota.
Janjian
disepakati, dan w pun masih ada waktu untuk mencicipi makan siang dan makanan
terakhir di hotel tersebut. Setelah kenyang w pun memutuskan untuk berpisah
dengan yang ada di hotel dan hotel tersebut karena mungkin tidak bisa ketemu
lagi.
W
pun keluar dari ruang makan menuju ke resepsionis untuk mengambil dua tas yang
w titipkan ternyata tas w sudah dipindahkan ke bagian depan penyambutan tamu.
W pun
meluncur ke bagian penerimaan dan kedatangan tamu di depan, dan benar dua tas w
ada di sana dengan dikelompokkan untuk diangkut.
W
pun beranjak ke bagian Taksi untuk meminta taksi untuk diantarkan ke Jalan
Malioboro tepatnya ke Mirota untuk janjian bertemu dengan pacar w.
Cukup
lama menunggu taksi bahkan ditawari bareng ama temen-temen yang kebetulan juga
akan ke kawasan Maliobor namun w tolak.
Sambil
menunggu, w pun mencoba menghampiri petugas keamanan yang sedang berjaga
meminta untuk bertemu dengan Pak Aang yang telah membantu permasalahan w soal
hengpon dan mengucapkan terima kasih serta selamat tinggal karena akan
meninggalkan Sleman untuk kembali ke Jakarta.
Petugas
keamanan yang w mintai kontak ke Pak Aang ternyata memberitahukan kalau orang
yang w cari sedang menuju dan bertemu dengan w.
W
pun menunggu dan tiba-tiba dari kejauhan datanglah Pak Aang dari tempat awal w
laporkan dan menghampiri w.
W pun
berjabat tangan sambil mengucapkan terima kasih atas bantuannya dan mengatakan
bahwa handphone w sudah ketemu dengan menjelaskan detailnya bagaimana w
menemukannya.
Dan Pak
Aang pun menyambut bahagia begitu tau handphone w sudah ketemu dan dirinya juga
meminta w untuk mengamankan ponsel w dengan aplikasi yang disediakin perangkat
ponsel termasuk posisi handphone ketika hilang keberadaannya.
Setelah
ngobrol soal hilangnya handphone w pun berpamitan dengan Pak Aang semoga bisa
ketemu kembali dan pak Aang pun selamat jalan hingga tiba tempat tujuan.
Pak
Aang pun pamitan karena harus menjalankan tugasnya dan mengucapkan selamat
jalan dan w pun persilahkan untuk meninggalkan tempat.
Lepas
Pak Aang meninggalkan tempat w, taksi pun datang untuk mengantarkan Mirota dan
meninggalkan hotel serta kota Sleman yang ramah termasuk para pekerja hotelnya
.
Terima
kasih kepada semua karyawan Hotel yang telah membantu kelancaran acara yang w
ikuti termasuk petugas kebersihan kamar yang selalu w acak-acak kamar tetap
kembali bersih ketika tiba di kamar untuk istirahat.
Dan juga
Pak Aang yang telah membantu permasalahan w dengan cepat, tanggap hingga muncul
kembali handphone kembali walau w yang menemukannya.
Semoga
w bisa kembali ke Sleman dan menginap di Hyatt Regency di kamar yang w tiduri…
sukses selalu untuk keluarga besar Hyatt Regency, Matur Nuwun !!
twitter.com/Lorcasz