Dok. Kemlu RI |
NAY PYI TAW, – Presiden RI Joko Widodo
menghadiri Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-25 yang diadakan di Pusat
Kota Myanmar, Nay Pyi Taw.
Sebagaimana informasi dari Kemlu RI melalui email
mengatakan Presiden didampingi oleh
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Luar Negeri
Retno L.P. Marsudi, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Sekretaris Kabinet Andi
Widjajanto, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN I Gusti Agung Wesaka Puja (Ketua
SOM ASEAN-Indonesia) dan Dubes RI untuk Myanmar Ito Sumardi.
Hadir dalam pertemuan KTT ke-25 ASEAN adalah semua
Kepala Negara/Pemerintahan negara anggota ASEAN dan Sekretaris Jenderal ASEAN.
KTT ke-25 ASEAN ini merupakan KTT ASEAN kedua kalinya
yang digelar dalam masa keketuaan Myanmar selama tahun 2014. Keketuaan Myanmar
tahun ini merupakan yang pertama kali bagi Myanmar sejak bergabung dengan ASEAN
pada tahun 1997.
Tema yang diusung Myanmar sebagai ketua dan tuan rumah
adalah “Moving Forward in Unity to a Peaceful and Prosperous Community, dengan
harapan solidaritas ASEAN, yang merupakan kunci utama bagi ASEAN, dapat
terbangun sehingga ASEAN dapat sepenuhnya terintegrasi dalam sebuah komunitas
yang diterima oleh dunia.
Pada KTT ASEAN kali ini, para Kepala Negara ASEAN
membahas dua isu utama yakni Komunitas ASEAN 2015 dan Komunitas ASEAN Paska
2015, serta pembahasan isu regional dan internasional.
Diskusi para Kepala Negara mengenai Komunitas ASEAN
dan paska 2015 meliputi elemen-elemen paska 2015, penguatan Sekretariat ASEAN,
pekerja migran, sentralitas ASEAN, dan penguatan konektifitas ASEAN; sementara
isu-isu internasional yang dibahas diantaranya adalah isu penanganan Ebola,
arsitektur regional di Asia Pasifik, Laut Tiongkok Selatan, perubahan iklim,
pemberantasan terorisme, perdagangan manusia, bencana alam, dan kasus Islamic
State of Iraq and the Levant (ISIL), Suriah, Ukraina, Semenanjung Korea,
Palestina dan isu-isu internasional lainnya.
Dok. Kemlu RI |
Dalam pidatonya, Presiden RI menegaskan kembali
komitmen Indonesia dalam mewujudkan Komunitas ASEAN 2015 dan menyampaikan
beberapa pemikiran mengenai kerjasama ASEAN di antaranya pentingnya
implementasi Master Plan on ASEAN Connectivity termasuk infrastruktur di bidang
maritim, peningkatan perdagangan intra-ASEAN dari 24,2 persen menjadi 35-40
persen, meningkatkan PDB ASEAN dua kali lipat dari US$ 2.2 triliun menjadi US$
4.4 triliun pada tahun 2030, serta
ajakan untuk melakukan upaya bersama dalam mengurangi separuh angka
kemiskinan di kawasan pada tahun 2030 dari 18,6% menjadi 9,3%. Presiden RI
menegaskan bahwa rakyat harus mendapat manfaat dari kerjasama ASEAN.
Selain itu, Presiden RI juga menyampaikan pentingnya
negara-negara di kawasan untuk saling menghormati kedaulatan masing-masing,
menyelesaikan masalah dengan cara-cara damai, dan dalam isu Laut Tiongkok
Selatan menyerukan semua pihak untuk menahan diri, menjalankan Declaration on
the Conduct of Parties in the South China Sea (DoC), dan mempercepat
kesepakatan Code of Conduct (CoC).
Ditegaskan pula mengenai perlunya penanganan secara
sungguh-sungguh sumber-sumber konflik di laut -- seperti pencurian ikan,
pelanggaran wilayah, penyelundupan dan sengketa wilayah. Presiden RI juga
menggarisbawahi pentingnya penguatan kapasitas, kredibilitas dan persatuan
ASEAN guna mempertahankan sentralitas ASEAN dan dijadikan dasar dalam membawa
ASEAN pasca 2015.
Kesempatan pertemuan para pemimpin ASEAN ini juga
dimanfaatkan untuk mendorong negara-negara untuk meningkatan kerjasama
investasi, industri dan manufaktur serta bisnis dengan Indonesia.
KTT ke-25 ASEAN menghasilkan beberapa kesepakatan di
antaranya Deklarasi Nay Pyi Taw terkait kerangka dan elemen-elemen penting bagi
penyusunan visi Komunitas ASEAN paska 2015 (Nay Pyi Taw Declaration on the
ASEAN Community’s Post-2015 Vision).
Deklarasi untuk penguatan Sekretariat
ASEAN dan peninjauan kembali badan-badan ASEAN (Declaration on the
Strengthening of the ASEAN Secretariat and Reviewing the ASEAN Organs), serta
Chairman’s Statement of the 25th ASEAN Summit (dikeluarkan oleh Ketua ASEAN)
yang memuat berbagai capaian, kesepakatan serta perkembangan terakhir kerjasama
ASEAN.