Dok. Kemlu RI |
Hal ini disampaikan antara Menteri Luar Negeri
Indonesia, Retno LP Marsudi dengan koleganya dari Tiongkok, Menlu Wang Yi di
Gedung Pancasila, Komplek Kemlu.
Dalam pertemuan tersebut, kedua Menlu antara lain
membahas persiapan KTT APEC yang akan diselenggarakan di Beijing tanggal 10-11
November 2014 serta peningkatan hubungan bilateral kedua negara.
Di awal konferensi pers, Menlu RI menyampaikan bahwa
hubungan RI dan RRT adalah hubungan antara dua negara besar di kawasan yang
sedang berkembang dan merupakan hubungan yang setara.
“Tentunya sebagai dua negara yang besar, hubungan yang
baik ini tidak saja menguntungkan hubungan bilateral tapi juga akan memberikan
kontribusi bagi kawasan dan dunia,” ucap Menlu Retno
Menlu Retno juga mengatakan bahwa Tiongkok merupakan
salah satu mitra terbesar Indonesia dan tahun depan kita akan memperingati 65
tahun hubungan diplomatik kedua negara serta 60 tahun Asia Africa Conference.
Lebih lanjut, Menlu Retno menyampaikan bahwa keduanya
sepakat mengintensifkan konsultasi bilateral sebagai implementasi Strategic
Comprehensive Partnership. Kedua negara juga sepakat memperkuat hubungan
ekonomi termasuk perdagangan, mengingat RRT adalah salah satu mitra terbesar
RI.
Menlu Retno juga telah meminta pihak RRT untuk
memberikan akses lebih luas pada produk-produk ekspor Indonesia. Selain itu,
kedua negara sepakat memperkuat kerja sama investasi, infrastruktur dan
people-to-people contact.
Sementara itu Menlu RRT, Wang Yi menyampaikan bahwa
selain untuk berkenalan dengan Menlu RI yang baru, kunjungan kali ini adalah
kunjungan penyelarasan termasuk persiapan pertemuan pertama kedua kepala negara
di KTT APEC yang akan diselenggarakan di Beijing. Selain itu, pihak RRT
menginginkan keselarasan di bidang strategi pembangunan negara masing-masing.
Menlu Wang menyampaikan kembali gagasan Presiden RRT,
Xi Jinping mengenai pembangunan Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 dan menyampaikan
keinginan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi maritim Indonesia
karena menganggap Indonesia sebagai mitra penting dalam pembangunan Jalur Sutra
Maritim abad ke-21.
Ketika berbicara dengan para jurnalis Menlu Retno
menyampaikan bahwa di awal pemerintahan sudah banyak Menlu dari negara-negara
besar yang berkunjung ke Jakarta yang merupakan simbol pengakuan internasional
terhadap Indonesia.
Menurut Menlu Retno, pemerintah dari awal sudah
menentukan prioritas apa yang akan dilakukan dalam lima tahun mendatang dan
apabila ada kerja sama yang bisa dilakukan secara internasional, fokusnya
adalah kepentingan nasional dan kepentingan rakyat.
Lebih lanjut, Menlu Retno menekankan bahwa kerja sama
ekonomi akan dapat dilaksanakan bila ada perdamaian dan stabilitas di kawasan