Banyak orang beranggapan kalau namanya perjalanan adalah sebuah kegiatan rekreasi ke sebuah tempat yang kita idamkan tetapi ada juga beranggapan lebih dari sekedar jalan dan rekreasi.
Perjalanan
yang lain dari sekedar rekreasi itu coba diungkapkan oleh Agustinus Wibowo
dalam buku terbarunya yang diberi judul Titik Nol yang mengupas lebih dalam
dari perjalanan dirinya ke berbagai negara hingga akhirnya memutuskan untuk
kembali ke rumah.
"Perjalanan
bukan tentang jarak/lokasi yang jauh. Tapi bagaimana menghilangkan ego dan
identitas diri. Perjalanan itu dari zero to hero dan kembali lagi ke zero.
Kalau orientasinya hanya hero, orang akan cenderung serakah," ujar Agus
ketika ditemui pada peluncuran bukunya di Toko Buku Kinokuniya, Plasa Senayan.
Dalam
buku ini pria Lumajang, Jawa Timur, tahun 1981 ini bercerita, perjalanan itu
dimulai ketika telah merampungkan kuliah Teknik Informatikanya di China
bertahun-tahun silam. Korban gempa Aceh menjadi inspirasi bagi Agus untuk
melakukan perjalanan dengan tujuan menaklukkan dunia.
"Mulai
perjalanan waktu lulus kuliah. Inspirasi dari korban gempa di Aceh ketika saya
menjadi relawan di sana. Saya kira banyak cucuran air mata. Tapi yang berkesan
justru anak-anak yang bermain dengan riang, serta ibu dan bapak yang mensyukuri
keadaan yang mereka alami," ucapnya
Dirinya
mengaku hanya berbekal uang USD2.000, pria asal Lumajang, Jawa Timur itu
memulai perjalanannya dari Beijing ke Afrika Selatan. Bertekad mengelilingi
dunia, Agus pun memulai perjalanan yang mengubah hidup. Padahal saat itu dia
ditawari program S-2 di kampusnya.
"Karena
nilai saya baik, saya ditawari beasiswa S-2 di kampus itu. Tapi saya merasa
tidak rela harus menghabiskan waktu di depan komputer. Akhirnya, saya pun
memulai perjalanan saya berkeliling dunia lewat jalur darat," kenang Agus.
Buku
Titik Nol ini adalah karya terbaru dari alumni Fakultas Komputer Universitas
Tshinghua, Beijing, sebuah universitas paling ternama di daratan Tiongkok.
Sudah banyak negara yang dirinya kunjungi bahkan sempat menuliskan beberapa
hasil perjalannnya dalam sebuah artikel berseri di sebuah media online ternama.
Kinokuniya, Plasa Senayan 28 Maret 2013, 15:00