Tandatangan Menlu Denmark, Villy Sovndal ketika mengisi tamu yang disediakan pihak Kemlu RI / (C) Lorcasz |
"Sungguh sangat erat
hubungan Indonesia dan Denmark, dan secara bersamaan kami mengakui adanya
peluang yang besar di bidang lingkungan, ekonomi, investasi, serta bidang
regional dan global," kata Marty
Marty mengatakan kedua
negara masih terus mengkaji peluang-peluang untuk membina kerja sama lebih
lanjut berdasarkan prioritas kepentingan kedua negara, di antaranya bidang
ekonomi dan perdagangan. Pada tahun 2012, nilai perdagangan antarkedua negara
mencapai 402 juta dolar AS dengan surplus untuk Indonesia.
"Seperti infrastruktur
di sektor maritim, kami melihat itu sebagai celah kerja sama," ujarnya.
Sementara itu Denmark
memandang Indonesia sebagai negara yang memiliki posisi strategis di Asia
Tenggara. Dalam bidang perdagangan, Denmark memiliki visi "Emerging Market
Strategy for Indonesia" yang hingga kini terus berjalan hingga 2016.
Menlu Denmark Villy Sovndal
memuji Indonesia karena sudah terbukti berperan penting dalam stabilitas
keamanan, politik, dan ekonomi di kawasan. Hal itu, menurutnya, menjadi
kelebihan Indonesia dan poin penting dalam kerja sama ini.
Sovndal menyoroti kerja sama
di waktu yang akan datang untuk bidang lingkungan, ekonomi, pendidikan, dan
beberapa bidang lainnya.
"Dengan terus membangun
konsep hubungan `people to people`," ujarnya.
Penandatanganan nota
kesepahaman ini merupakan agenda hari kedua kunjungan Menlu Denmark Sovndal di
Indonesia. Sebelumnya, dia hadir dalam diskusi di Universitas Indonesia pada
Selasa (16/4). Sovndal juga dijadwalkan untuk mengunjungi Semarang dan
Yogyakarta.
Beberapa agenda yang akan dilakukannya adalah
kunjungan ke Akademi Polisi di Semarang dan kunjungan ke Jakarta Center for Law
Enforcement CooperationPejambon, 170413 17:00
@Lorcasz