Tidak
percuma aksi blusukan dari Gubernur
DKI, Joko Widodo ke lapangan dan sisa dinas dari Fauzi Bowo pendahulunya,
karena sebuah riset dari badan internasional menunjukkan tingkat pengangguran
di Ibukota negara ini menurun ke tingkat 9,87% dan merupakan pertama kali
selama 10 tahun terakhir.
Hal
ini disampaikan Ekonom dari Badan PBB urusan perburuhan (ILO), Emma Allen dalam
peluncuran Labour and Social Trend Report for Indonesia di Sari Pan Pasific
Hotel, Jakarta, Kamis (4/3)
"Angka
pengangguran di DKI Jakarta diperkirakan 9,87% pada Agustus 2012 dan untuk
pertama kalinya tingkat pengangguran di Jakarta berada di bawah 10% selama 10
tahun belakangan ini," kata Ekonom Emma Allen
Allen
juga mengaku bahwa Jakarta adalah salah satu daerah yang menjadi 'jantung'
pertumbuhan vital dalam program MP3EI pemerintah, seperti pembangunan monorel,
Mass Rapid Transit, dan sebagainya.
Penurunan
tingkat pengangguran terbesar, sambung Emma, juga terjadi di pusat pertumbuhan
lain, meliputi Banten, Jawa Barat, Riau, Kalimantan Timur, dan Papua Barat.
Sehingga
secara keseluruhan, Emma menyebut realisasi pengangguran mengalami penyusutan
pada 2012. Jumlah pengangguran di bulan kedelapan tahun lalu mengalami
penurunan tipis menjadi 6,14% dibanding Februari 2012 yang sebesar 6,32%.
"Pengangguran
menurun di hampir semua provinsi antara Agustus 2011 dan Agustus 2012, dengan
pengecualian di Aceh dan Sulawesi Tenggara," tuturnya.
Kondisi
ini bisa dilihat dari pertumbuhan lapangan kerja yang terus melampaui
pertumbuhan angkatan kerja dengan kenaikan sebesar 1% dan penambahan 1.137.555
pekerjaan antara Agustus 2011 dan Agustus 2012.
"Angkatan
kerja masih terpusat di Pulau Jawa, Sumatera dan Bali sebesar 81,2% di 2012.
Indonesia masih memperlihatkan adanya ketimpangan regional, baik di keluaran
ekonomi maupun ketenagakerjaan," ungkapnya
Hasil
ini sangat terbalik jika melihat tingkat pengangguran di kalangan muda yang
dinilai Emma masih cukup tinggi. Angkanya mencapai 56% dari penduduk yang
menganggur pada Agustus 2012.
"Kaum
muda 5,97 kali lebih besar menjadi penganggur dibanding mereka yang berusia 25
tahun ke atas, di mana pengangguran muda mencapai 56% dari penduduk penganggur
pada Agustus tahun lalu," ucapnya