Selasa, 02 April 2013

Mengaku Mendukung Kemerdekaan Palestina, Namun Konser Orchestra Minus Sponsor




Keberadaan Palestina dalam konflik terus menggugah nurani masyarakat dunia termasuk Indonesia dengan mengirimkan bantuan, doa dan dukungan kepada negara tersebut namun itu semua berbalik ketika ada sebuah misi kesenian dari wilayah yang dipimpin Mahmoud Abbas datang ke Jakarta tidak semua perusahaan atau badan usaha membantunya.

Hal ini dikeluhkan oleh Direktur PT Agate Indonesia Selaras, Nana Diah Purnawati selaku promotor yang mendatangkan Orkestra Nasional Palestina (PNO) yang akan menggelar konser di Jakarta. alasan para perusahaan atau badan usaha enggan menjadi sponsor karena nama Palestina yang sudah familiar identic dengan negara konflik.

"Kami sangat kesulitan untuk mencari dana sponsor karena tiap perusahaan yang kami datangi dan tahu bahwa orkestra ini berasal dari Palestina, mereka langsung menolak," ujar Nana kepada wartawan yang menemuinya di Kedutaan Besar Palestina

Nana yang sebelumnya sempat optimistis bahwa perusahaan di Indonesia akan mudah didekati untuk memperoleh dana sponsor, karena Indonesia dikenal loyal dan kerap memberikan bantuan bagi Palestina. Namun dirinya harus kecewa dan menerima fakta bahwa bantuan tersebut hanya untuk bidang tertentu saja, seperti bantuan kemanusiaan jika politik sedang berkecamuk.

"Padahal Indonesia kan sering memberikan bantuan kepada Palestina langsung. Bahkan ada yang mengirimkan relawan ke sana. Jadi saya pikir mudah untuk memperoleh sponsor. Ternyata warga kita hanya peduli jika terkait dengan isu politik," ungkapnya kecewa.

Karena minimnya sponsor dalam pentas ini dirinya hanya mengandalkan dana dari hasil penjualan tiket yang dibanderol antara Rp500 ribu hingga Rp2,5 juta. Pihak promotor optimistis pasang target dapat menjual sebanyak 800 tiket.

"Di sini kami membidik dua segmen, pertama segmen yang peduli terhadap negara Palestina dan segmen kedua pecinta orkestra dan musik klasik," katanya.

Nana kemudian menceritakan bahwa PNO merupakan gabungan beberapa musisi dari 18 negara yang peduli terhadap musik klasik dan Palestina. Mereka bukan musisi sembarangan karena sebelumnya sudah bergabung dengan kelompok orkestra terkenal seperti Royal Academy (Inggris), Paris Conservatoire, dan Los Angeles Orchestra.

Orkestra ini bernaung di bawah Universitas Birzeit yang terletak dekat dengan kota Ramallah. PNO sebelumnya sudah pernah tampil di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah. Sedangkan pertunjukan yang akan digelar pada tanggal 30-31 Maret mendatang merupakan konser perdana mereka di Asia, khususnya Indonesia.

"Kami sengaja memilih Jakarta karena kami berpikir apabila ingin dikenal publik Asia, maka orkestra ini harus tampil di Jakarta," ujar Nana.

Konser yang juga akan menampilkan para musisi Indonesia ini akan digelar selama dua hari yaitu Sabtu dan Minggu, 30-31 Maret 2013, di Aula Simfonia, Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Kami berharap publik Indonesia dapat mengapresiasi penampilan mereka nanti dengan datang menyaksikan mereka bermain. Karena sebagian dari hasil konser ini nantinya akan disumbangkan bagi sekolah musik anak-anak di Palestina," kata Nana











Kedubes Palestina - Aulia Simfonia Jakarta, 28 Maret 2013 11:30