Keberadaan Palestina dalam konflik terus menggugah nurani masyarakat dunia termasuk Indonesia dengan mengirimkan bantuan, doa dan dukungan kepada negara tersebut namun itu semua berbalik ketika ada sebuah misi kesenian dari wilayah yang dipimpin Mahmoud Abbas datang ke Jakarta tidak semua perusahaan atau badan usaha membantunya.
Hal
ini dikeluhkan oleh Direktur PT Agate Indonesia Selaras, Nana Diah Purnawati
selaku promotor yang mendatangkan Orkestra Nasional Palestina (PNO) yang akan
menggelar konser di Jakarta. alasan para perusahaan atau badan usaha enggan
menjadi sponsor karena nama Palestina yang sudah familiar identic dengan negara
konflik.
"Kami
sangat kesulitan untuk mencari dana sponsor karena tiap perusahaan yang kami
datangi dan tahu bahwa orkestra ini berasal dari Palestina, mereka langsung
menolak," ujar Nana kepada wartawan yang menemuinya di Kedutaan Besar
Palestina
Nana
yang sebelumnya sempat optimistis bahwa perusahaan di Indonesia akan mudah
didekati untuk memperoleh dana sponsor, karena Indonesia dikenal loyal dan
kerap memberikan bantuan bagi Palestina. Namun dirinya harus kecewa dan
menerima fakta bahwa bantuan tersebut hanya untuk bidang tertentu saja, seperti
bantuan kemanusiaan jika politik sedang berkecamuk.
"Padahal
Indonesia kan sering memberikan bantuan kepada Palestina langsung. Bahkan ada
yang mengirimkan relawan ke sana. Jadi saya pikir mudah untuk memperoleh
sponsor. Ternyata warga kita hanya peduli jika terkait dengan isu
politik," ungkapnya kecewa.
Karena
minimnya sponsor dalam pentas ini dirinya hanya mengandalkan dana dari hasil
penjualan tiket yang dibanderol antara Rp500 ribu hingga Rp2,5 juta. Pihak
promotor optimistis pasang target dapat menjual sebanyak 800 tiket.
"Di
sini kami membidik dua segmen, pertama segmen yang peduli terhadap negara
Palestina dan segmen kedua pecinta orkestra dan musik klasik," katanya.
Nana
kemudian menceritakan bahwa PNO merupakan gabungan beberapa musisi dari 18
negara yang peduli terhadap musik klasik dan Palestina. Mereka bukan musisi
sembarangan karena sebelumnya sudah bergabung dengan kelompok orkestra terkenal
seperti Royal Academy (Inggris), Paris Conservatoire, dan Los Angeles
Orchestra.
Orkestra
ini bernaung di bawah Universitas Birzeit yang terletak dekat dengan kota
Ramallah. PNO sebelumnya sudah pernah tampil di beberapa negara Eropa dan Timur
Tengah. Sedangkan pertunjukan yang akan digelar pada tanggal 30-31 Maret
mendatang merupakan konser perdana mereka di Asia, khususnya Indonesia.
"Kami
sengaja memilih Jakarta karena kami berpikir apabila ingin dikenal publik Asia,
maka orkestra ini harus tampil di Jakarta," ujar Nana.
Konser
yang juga akan menampilkan para musisi Indonesia ini akan digelar selama dua
hari yaitu Sabtu dan Minggu, 30-31 Maret 2013, di Aula Simfonia, Kemayoran,
Jakarta Pusat.
"Kami
berharap publik Indonesia dapat mengapresiasi penampilan mereka nanti dengan
datang menyaksikan mereka bermain. Karena sebagian dari hasil konser ini
nantinya akan disumbangkan bagi sekolah musik anak-anak di Palestina,"
kata Nana
Kedubes Palestina - Aulia Simfonia Jakarta, 28 Maret 2013 11:30