Membawa bekal dari rumah mungkin masalah sepele namun manfaat dari itu banyak sekali terutama untuk kesehatan dan masa depan sebuah bangsa.
Dengan
tujuan inilah Kementerian Kesehatan RI bersama Kementerian Pendidikan Nasional,
BPOM dan PT Tupperware Indonesia menetapkan setiap tanggal 12 April sebagai
Hari Bawa Bekal Nasional.
Acara
pengesahan hari ini, akan dilakukan secara serentak di 4 kota dengan video
streaming yang disiarkan langsung dari Jakarta, Medan, Makassar dan Pontianak.
Dalam
sambutannya dr Lily S Sulistyowati, MM selaku Kepala Pusat Pomkes mengatakan
bahwa membawa bekal harus dibiasakan sejak dini. Jika tidak anak-anak akan
terbiasa makan makanan yang tidak sehat hingga dewasa.
"Hanya
12 persen saat ini anak-anak yang membawa bekal, dan lebih banyak diberi uang
jajan. Padahal banyak zat beracun di jajanan luar," ungkapnya
Sementara itu Rick Goings mewakili Tupperware mengatakan bahwa penetapan Hari Bawa Bekal Nasional ini menjadi tonggak awal untuk mencapai keamanan pangan yang merata bagi anak-anak di seluruh Indonesia dengan mendukung program pemerintah.
“Penetapan
Hari Bawa Bekal Nasional menjadi tonggak awal untuk mencapai keamanan pangan
yang merata bagi anak-anak di seluruh Indonesia. Dengan ini, kami berharap
Tupperware dapat turut mendukung program pemerintah khususnya PERMENDIKNAS No.
39/2008 tentang Pembinaan Kesiswaan dan Program Pembinaan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah sehat dan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi peserta didik serta Program Badan
POM RI yaitu Gerakan 5 Kunci Keamanan Pangan Jajan Anak Sekolah,” ungkap Rick
Goings, Chairman & Chief Executive Officer of Tupperware Brands
Corporation.
Sedangkan
menurut Wakil Menteri Pendidikan, Musliar Kasim mengatakan agar kegiatan
membawa bekal ini dikoordinasikan bersama orang tua. Dengan demikian, anak-anak
dapat menjadi generasi yang cerdas karena memakan makanan atau bekal yang
sehat.
Sebagai
informasi, acara ini merupakan puncak dari rangkapian kegiatan program Aku Anak
Sehat (AAS) yang secara konsisten telah dijalankan Tupperware Indonesia sejak
tahun 2007. Program ini dilatari dengan berita mengenai situasi dan kondisi
banyaknya jajanan anak sekitar sekolah yang tidak memenuhi standar keamanan
pangan di tahun 2006. Menurut data BPOM, sepanjang tahun 2006-2010 terdapat
40-44 persen jajanan anak sekolah yang tidak memenuhi syarat keamanan pangan.
Melalui
program AAS, Tupperware mencoba mengedukasi anak-anak untuk selalu membuang
sampah ditempatnya, mencuci tangan setelah beraktivitas dan membawa bekal
makanan yang bersih, sehat, dan bergizi ke sekolah. Edukasi untuk membawa bekal
yang bersih dan sehat berguna untuk mencegah anak untuk jajan sembarangan serta
dapat membantu menstimulasi otak anak sehingga menjadi ‘Anak Jempolan’ dan meraihmasa
depan yang gemilang.