Senin, 11 Maret 2013

Ketika Meliput Java Jazz (bagian I)



Haaii…haii.. apa kabar man-teman semoga sehat selalu, oh ya bulan Maret seperti tahun-tahun biasanya Jakarta selalu ada kegiatan internasional yaitu Java Jazz Festival.

Nah berhubung acara itu boleh donk w berbagi cerita soal acara ini tapi bukan beritanya karena kalau beritanya lu pasti udah pada baca-baca di media lainnya tapi ini tentang cara w liat pagelaran ini.

Baiklah sekarang w cerita, w datang ke areal acara pkl 16.00 jalan dari rumah walau acaranya jam 19 ke atas, karena diundang oleh perusahaan Jerman yang kebetulan jadi official audio dari Java Jazz.

Begitu turun dari taksi, w bukannya disambut dengan karpet merah tapi malah disambut dengan puluhan calon tiket yang mengerubungi w layaknya artis dengan wartawan inpo-TAI-nment dan serempak semua bicara dengan w ketika ketemu dengan satu suara.

“ada tiket lebih, saya bayarin tiketnya,”

dan suara-suara serta kalimat itu terus menggema sampai w masuk ke gapura pertama dari perhelatan musik ini.

setelah w terbebas dari jeratan dan rayuan para calo padahal w udah make ID loh tapi tetep aja w disamperin dengan kata-kata itu.

akhirnya w masuk ke dalam gapura pertama namun sebelumnya seperti biasa w photo dulu donk gapura itu supaya bukti kalo w ga main-main atau hanya sekedar gaya biar dianggap keren ketika w upload di pesbuk hehehe..


Begitu w photo, diem dulu lah atur napas lihat sekeliling atmosfer suasan dari pesta jazz ini, setelah w tenang langsung jalan ke pintu gerbang yang sudah disambut ama bagian keamanan  dengan berteriak, “siapkan tiket dan undangannya” berkali-kali sambil cegat orang yang akan masuk ke dalam

karena ini adalah gate yang pertama dan penting untuk apakah bisa masuk atau tidak ke dalam karena pake sistem barcode cuy yang discanner dan terprogram langsung ke database mereka.

akhirnya w coba masuk, sambil tunjukin dua ID satu yang biasa w pake dan yang satu yang w dapat dari panitia ketika w tunjukkin , para petugas keamanan langsung menyuruh w masuk ke bagian khusus undangan dan ID setelah masuk dan tas w diperiksa dan apa yang terjadi…

Dalam tas w kebetulan ada dua botol air mineral yang w bekukan untuk persiapan nonton didalam amp kelar begitu ketahuan, ama petugas keamanan w diminta untuk dikeluarkan dan tidak boleh dibawa kedalam salah satunya adalah botol air mineral yang w bawa.


w sempat bernegosiasi (mang teroris dengan polisi pake acara negosiasi hehehe) dengan bagian keamanan tersebut apakah boleh dibawa masuk atau tidak dan jawaban mereka tidak berubah hanya dikasih dua pilihan dan dua pilihan itu sama-sama tidak mengenakan yaitu, dibuang atau dihabiskan amp habis.

kalau yang pertama di buang sayang namun kalau dihabiskan amp habis bagaimana bisa secara ntu air mineral masih berbentuk batu es padat, akhirnya yaaa dengan terpaksa w coba ambil pilihan kedua untuk menghabiskan dua botol air mineral yang sudah membeku batu.

untuknya dua botol itu udah mulai cair akhirnya dengan terpaksa (ya ialah udah capek2 semalaman bekuin ntu botol air mineral tiba-tiba harus dibuang) w minum ntu air dari dua botol dan langsung buang, setelah itu w balik lagi dan dimelongiskan aja gitu w ama keamanan karena mungkin udah diperiksa kali..

Setelah lewatin petugas keamanan tibalah di bagian barcode yang akan menscan apakah muke dan identitas w terekam dalam sebuah komputer jinjing mereka apel malang hehehe dan begitu w tunjukkin ID khusus dari dan discan pake alat yang biasa w lihat kalau emak-emak hamil di USG (mirip soalnya cuy) dan w lihat dilayar monitor ntu komputer apel eehh ada muke w terpampang dan si petugas Cuma bilang “ terima kasih, selamat menikmati”

akhirnya w masuk dan seperti biasa photo-photo lagi donk untuk nunjukin kalau w ini udah melewati pintu masuk dari sebuah event Java Jazz Festival huahahaha.



ketika celingak-celinguk tiba-tiba w diteriakin (untung bukan teriakin maling yaa) ama cewek (cewek cuy cewek) eh ternyata c mbak Nadya seorang konsultan media yang perusahaan dia handle mau w liput, ternyata doi lagi nunggu orang media yang akan liput perusahaan tersebut akhirnya w putuskan untuk jalan-jalan sambil lihat-liat keramaian acara ini, silakan dilihat-lihat teman

Sambil melihat-lihat w inget acara yang w hadiri itu pukul 17.00 dan jam yang ditangan w ini sudah menunjukkan pukul 17.00 tapi w ndak tau dimana both dari Sennheiser (bukan promosi ya cuy) yang akan w liput akhirnya w telp c mbak Nadya ini ketika telepon w dikejutkan dengan suara dari Mbak Dian yang juga bos dari Mbak Nadya ini dan ketika w noleh ternyata sebelah kiri ntu lah both Sennheiser (sekali lagi bukan promosi cuy)

Musisi yang di endorse Sennheiser, dan Raissa Andriana
Wakil Indonesia
w lihat-lihat keramaian dari para pengunjung yang kebetulan ramai bersamaan dengan para pegawai Sennheise dan tentunya cuy para SPG-SPG bohay dari perusahaan ini udah siap dengan seragamnya, tiba-tiba w dikenalin dengan BOS BESAR (sorry capsloknya lagi rusak huahaha) dari Mbak Dian dan Nadya.

Agak lama nunggu c boss Sennheiser ini bisa berdiskusi karena banyaknya kolega yang mengajak ngobrol, namun akhirnya itu semu terhapus dengan giliran media yang akan wawancara dia.

Add caption
Jujur, w ga ada agenda untuk wawancara sang Presiden Sennheiser ini namun w cuma bilang hanya melihat situasinya aja karena bukan karena faktor bahasa walaupun itu w akui, untuk feedback bahasa Inggris w agak lemot tapi karena bingung apa yang mau w tanya.

Momentum Black yang baru, harga nya sekitar IDR4,6 juta
Sebelum wawancara, w diajakin ama mbak Nadya untuk melihat produk unggulan mereka yang telah dilahirkan kembali yaitu momentum black yang kabarnya harga jualnya sekitar IDR4,6 juta cuy dan ini photonya ya cuy karena di Indonesia belum tersedia.

akhirnya wawancara dadakan itu terwujud juga dan w akhirnya menemukan pertanyaan yang akan w tanya kan yaitu dasar Sennheiser memilih Raisa penyanyi muda itu untuk menjadi dutanya, dan c Presiden ini pun menjelaskan dengan detail.

Ng Chee Soon, Presiden Sennheiser Asia Pasific

secara wawancara, si Presiden sempet ngobrol sebentar akhirnya w pamitan untuk liat-liat dan berencana untuk menyaksikan si Duta Sennheiser Indonesia, Raisaa…

Mau tau gimana situasinya w nonton Raissa ? sabar donk, masih terus ada kelanjutannya otree.. istirahat dulu lah pegel nich tangan hehehehe..