Di saat kian tinggi produksi farmasi di Indonesia dan internasional membuat produsen kemasan obat asal Jerman Schott Pharmaceutical System berencana meningkatkan kapasitas produksi mereka sekitar 20% ditahun 2013 ini.
Hal
ini disampaikan oleh Direktur Penjualan wilayah Asia Schott Pharmaceutical,
Gunawan Setokusumo dalam paparannya kepada PedomanNEWS di Hotel Shangri-La,
Jakarta
“Industri
farmasi di Indonesia dalam lima tahun pertumbuhannya sangat signifikan, dengan
kemajuan market sekitar 12% dan nilai Rp5,4 trilyun, oleh karena itu pabrik
kami yang di Bekasi akan melakukan ekspansi untuk kawasan Asia
Tenggara,”ucapnya.
Gunawan
juga mengatakan ekpansi yang dilakukan oleh pihaknya tidak lepas dari adanya
Program Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang membawa berkah bagi
perusahaan farmasi termasuk produsen kemasan seperti Schott.
Sementara
itu Peter Berberick, Presiden Director SCHOTT Igar Glass Indonesia yang
berlokasi di Bekasi, Jawa Barat mengatakan bahwa pihaknya terutama Indonesia
siap untuk memenuhi permintaan pasar baik lokal maupun mancanegara.
Sebagai
informasi, Produsen pembuat kemasan obat ini berasal dari Jerman yang didirikan
oleh Otto Schott pada tahun 1911 hingga saat ini total karyawan secara global
berjumlah 7,000 orang sementara itu produk kemasan obat yang diproduksi Schott
di Indonesia antara lain ampul, vials, pipet, cartridge, dan syringer. Lini
bisnis Schott di Indonesia memang fokus memproduksi kemasan obat injeksi.
Dari
total produksi sekitar satu juta unit per tahun, Schott melempar sekitar 60%
produk ke pasar domestik, terutama ke perusahaan farmasi. Sedangkan 40% lainnya
diekspor ke Asia Tenggara, Australia, Jepang, China, India, Korea, Pakistan,
Timur Tengah, dan Bangladesh.
Pabrik
Schott di Bekasi memang salah satu andalan perusahaan. bisa dimaklumi, dari
total produksi global Schott yang mencapai 9 juta unit per tahun, sekitar satu
juta unit produksi pabrik Bekasi.