Minggu, 10 Maret 2013

Chavez Mangkat, Kalangan Diplomatik dan Warga Indonesia pun Ikut Berduka


Meninggalnya pemimpin tertinggi Republik Bolivarian Venezuela Hugo Rafael Chávez Frías pada Rabu (6/3) waktu Indonesia lalu karena sakit yang dideritanya membuat sejumlah orang terus mengenangnya.

Terkait ini, Kedutaan Besar Republik Bolivarian Venezuela di Jakarta mulai tanggal 6 hingga 8 Maret dari pukul 09.00 sampai dengan 16.00 membuka kesempatan kepada warga Indonesia atau kalangan diplomatic yang ingin menyampaikan turut berduka cita terhadap Presiden Chavez dan warga Venezuela.

Sejumlah kalangan korps diplomatic yang berada di Jakarta ikut membubuhkan pesan duka cita kepada rakyat Venezuela di sebuah buku yang telah disediakan, berdasarkan pengamatan CatatanLorcasz ketika berada di Kedubes tersebut nampak Dutabesar Korea Utara, Rusia, Vatikan, Tiongkok,  Zimbabwe, Belarus, Ecuador ikut merasakan duka yang dialami rakyat negara penghasil minyak ini termasuk warga Indonesia salah satunya adalah Arif Sumantri Harahap,

Arif yang selama 3,5 tahun menjabat sebagai staff politik Kedutaan Besar RI untuk Venezuela di Caracas yang hadir untuk membubuhkan tanda duka cita mengatakan kepada PedomanNEWS bahwa dirinya dekat dengan Chavez bahkan setiap hari nasional negara tersebut diundang bahkan pernah dalam pidato di depan masyarakat luas dirinya ditunjuk-tunjuk.

“ Saya sering diundang Chavez untuk mengikuti kegiatan hari nasional, termasuk parade militer bahkan dalam pidatonya soal minyak dia menunjukkan saya sambil mengatakan Venezuela produksi minyak untuk kebutuhan rakyat tidak seperti Indonesia sambil menunjuk saya dan saya iya-iya saja,” ucapnya sambil mengenang kejadian tersebut.

Menurut Arif, Chavez meninggalkan legenda tersendiri, di negaranya, maupun Amerika Latin dan kawasan Karibia sosok Presiden yang telah memimpin sejak tahun 1999 ini dipandang sebagai pemimpin yang merakyat dan memanjakan rakyat dari hasil minyak untuk sandang, pangan dan papan mereka.

Bahkan menurut Arif, Selama memimpin Venezuela 14 tahun, Chavez berhasil mengentaskan orang miskin di atas 75 persen dan membebaskan mereka dari buta huruf.

Seperti diketahui Presiden Venezuela, Hugo Rafael Chávez Frías meninggal dunia dalam usia 58 tahun karena sakit yang dideritanya selama dua tahun belakangan.

@Lorcasz