Sabtu, 30 Maret 2013

Jangan Jauhi Anak Down Syndrome




Masih banyak dikalangan masyarakat Indonesia ketika mengetahui ada anak Down Syndrome langsung menjauhi bahkan selalu dikaitkan dengan kesalahan orang tua sebelum anak ini lahir padahal hingga saat ini belum ada fakta yang mengatakan itu semua.

Hal ini disampaikan oleh Adrian Maulana, Duta Anak dengan Down Syndrome dalam acara perayaan Hari Internasional Down Syndrome yang berlangsung di Gelora Bung Karno, Jakarta.
"Saya sering dengar di masyarakat, anak down syndrome disebut anak yang mendapatkan kutukan, ada malasah kejiwaan, gila, terjadi karena perilaku orang tuanya di masa lalu. Itu semua cuma mitos yang menyedihkan. Mereka tak seharusnya dijauhi," kata Adrian Maulana, dalam penjelasannya

Adrian juga menjelaskan ADS lahir karena memiliki kelebihan kromosom. Umumnya seseorang memiliki 46 kromosom, namun ADS memiliki 47 kromosom lantaran kromosom 21-nya tidak sepasang melainkan ada tiga. ADS memiliki wajah satu sama lain yang mirip seperti orang mongoloid, jari pendek, tidak tumbuh terlalu tinggi, dan intelegensinya tidak setinggi anak-anak lainnya.

"Saya ingin memberikan semangat, motivasi kepada suami istri yang memiliki anak dengan down syndrome. Jangan sampai hal ini dianggap sebagai musibah, tetapi harus dilihat hal positifnya misalnya agar suami istri bisa lebih kompak," lanjut dia.

Dalam hal ini, Adrian juga mengatakan bahwa Orang tua memegang peranan penting bagi tumbuh kembang ADS. jangan hanya menyerahkan ADS pada pihak sekolah. Mengasuh ADS tentu membutuhkan kesabaran sebab ADS perlu diberi tahu berkali-kali. Hal ini membuat orang tua stres dan emosinya naik turun. Namun dirinya berharap para orang tua ADS tetap sabar.




"Saya harap orang tua ADS bisa menerima, melakukan terapi keluarga, fokus pada solusi, mengontrol emosi, jangan berhenti belajar karena ini proses yang terus menerus," ujar Adrian.

Sebagai informasi, Pada tahun 1866 seorang dokter dari Inggris, John Langdon Down menemukan bahwa Down Syndrome merupakan suatu bentuk kelainan kromosom dalam tubuh manusia dimana pada normalnya manusia mempunyai 23 pasang kromosom sehingga total 46 sedangkan pada anak Sidroman Dowm kromosom nomor 21 berlebih satu menjadi tiga dimana seharusnya hanya sepasang dan menjadi 47 buah yang dikenal dengan Trisomi 21.

Pada tahun 2006 di Singapura, Badan PBB bidang kesehatan, WHO bersama Lembaga Down Syndrome Internasional menetapkan tanggal 21 Maret sebagai Wold Down Syndrome Day dengan makna dari angka 21 pada sistem kromosom.