Eng..Ing..Eng.. pasti pada
nungguin yang ketiga yaa.. tenang-tenang pasti w ceritain kok udah pada siap
semua ?
Baik kita mulai yaa..
setelah menjemput cewek w dari stasiun Purwosari terus berlanjut ke kampus
serta berkunjung ke rumah salah satu pasiennya yang sedang menjalani terapi
disana sambil disambut dengan sajian makan siang di sego wiwit saatnya
melanjutkan apa yang akan dikerjakan di Solo.
Setelah menikmati jamuan
santap siang di Sego Wiwit, kami pun berangkat menuju kediaman seorang yang
boleh dibilang terpandang atau dihormati di Solo, pertama kali w dengar dari
namanya yang dilontarkan oleh cewek w hanya satu spontan terucap dari mulut w yaitu
Pasoepati.
Nama yang terucap dari mulut
cewek w soal kunjungan kali ini adalah nama seorang yang bernama Mayor
Haristanto.. bagi pecinta sepakbola nasional atau warga Solo yang hobi atau
fans dari Pelita Jaya pasti kenal dengan sosok ini.
Kalau ga ada yang tahu siapa
sosok Mayor Haristanto akan w jelaskan tapi pertama-tama yang w jelaskan adalah
tentang Pasoepati dulu baru beliau, bagaimana ?
Baiklah, Pasoepati adalah
nama sebuah kelompok supporter sepak bola yang berasal dari Kota Solo.
terbentuknya kelompok supporter ini tidak lepas dari keberadaan klub Pelita
Jaya yang memilih Solo sebagai markas mereka yaitu Stadion Manahan dalam
menjamu lawan-lawannya di tahun 2000 lalu.
Pasoepati sendiri yang
memiliki arti Pasukan Soeporter Pelita Sejati pada tanggal 9 Februari 2000.
Griya
Reka Grupe Mayor, Jalan Kolonel Sugiyono 37, Solo. lantas dimana peran dari
sosok Mayor Haristanto.
Mayor Haristanto, pria
kelahiran 15 Mei 1959 ini adalah putera keempat dari 10 bersaudara dari
pasangan Kapten Kastanto Hendrowiharso dan Sukarni ini dikenal sangat ulet dan
pantang menyerah.
Setiap mendengar namanya
MAYOR Haristanto banyak orang yang bertanya kenapa ada nama Mayor apakah
dirinya seorang tentara berpangkat Mayor ? ternyata nama itu adalah pemberian
sang ayahanda karena lebih tinggi dari pangkat sangat ayah dan dengan kata lain
harapan sang ayahanda dirinya bisa melebihi dari apapun.
Dan yang menarik dari sosok
ini dan w baru tau adalah putera dari Pak Mayor ini adalah jurnalis sebuah
tabloid olahraga yang tulisannya sering w baca saat dirinya menulis tentang
bulutangkis dan Formula-1 yaitu BROTO HAPPY W
Pasoepati
adalah hasil akal budi seorang praktisi periklanan Solo, Mayor Haristanto,
dirinya mengambil prakarsa ketika tak ada wong Solo berani jemput bola guna
membangun organisasi suporter ketika publik bola Solo terserang euforia karena
tiba-tiba hadir tim elit Liga Indonesia di kotanya
Selain Pasoepati, suami Nani
Mayor itu turut membidani kelahiran kelompok suporter The Macz Man (PSM
Makassar), Asykar Teking (PSPS Pekanbaru), dan Persmanisti (Persma Manado).
Empat rekor Muri (Museum Rekor Indonesia) telah dicetaknya. Selain memrakarsai
kelahiran komunitas-komunitas suporter, penghargaan itu diperolehnya karena
menggagas karangan bunga terbanyak pengucapnya, tim kampanye artis yang dipilih
lewat SMS terbanyak, dan menumbangkan rekor karangan bunga terbanyak pengucap
sebelumnya.
Jadi udah tahu kan siapa
Mayor Haristanto ? kembali ke tulisan w ini, setelah w yakin yang diucapkan
oleh cewek w adalah yang w maksud, akhirnya w sampai juga di rumah sang Mayor
Haristanto ini.
Rumah yang w bilang
sederhana, apik tapi wah ini terletak di sebuah gang turunan, begitu sampai
ternyata belum ada siapa-siapa termasuk teman-teman dari Sampoerna School of
Education maupun dari rekan-rekan difabel Solo.
Karena dilihat w berdua ama
cewek w diluar, seorang wanita dari dalam memanggil kami berdua untuk masuk
kedalam, setelah masuk ke dalam sambil celingak-celinguk memandangi kekaguman
atas pemandangan dirumah tersebut.
Tiba-tiba masuk beberapa
motor ke dalam garasi rumah tersebut, dan salah satu dari motor tersebut
ternyata orang yang w bayangkan dengan nama yang cewek w bilang yaitu Mayor
Haristanto dan benar itu beliau !!
Singkat cerita, di rumah pak
Mayor Haristanto ini untuk merampungkan rencana aksi (macam demo ajee)
sosialisasi komunitas Difabel Solo dan Jakarta kepada masyarakat setempat serta
peresmian organisasi ini tepat di acara Solo Car Free Day pada Minggu
(30/12/2012)
Ketika mau pulang, w sempat
nanya-nanya ke beliau bahkan cewek w langsung bilang gini ke Pak Mayor, “Pak
Mayor abangku ini jurnalis loh terus begitu saya kasih tau mau ketemu dengan
bapak dengan sebutin nama bapak dia langsung tahu orangnya eehh ternyata
benar.” kata cewek w
Begitu cewek w bilang gitu c
Pak Mayor hanya bisa mesem-mesem dan akhirnya w kasih kartu nama ke dia begitu
juga dia kasih kartu namanya sambil jelasin aktivitas dia setelah meninggalkan
Pasoepati walau sampai sekarang masih terus ikut kegiatan fans klub tersebut.
Segini dulu yaa tulisan w,
ntar disambung lagi (pastinya) ke Part IV tentang acara Solo Car Free Day nya
otree…..