Tour w ini diawali dari
sebuah kawasan yang menurut w jauh dari peradaban (maaf kalau w bilang begini
karena jujur w ga terlalu paham seluk-beluk daerah ini) yang bernama kampung
Gusti, Kalideres.
Jadi ceritanya w janjian
dengan Ibu Endang, beliau adalah Pembina dari IDCC (Indonesia Disabled Care
Community) di halte depan Gedung MPR/DPR RI kawasan Senayan pukul 09.00.
Karena takut telat w
berangkat dari rumah sudah agak telat bahkan power bank, nyawa dari smartphone
w ketinggalan demi keberangkatan ini.
Setelah ketemu dengan Ibu
Endang dan sampai ditempat yang dituju yaitu sebuah halte dengan pemandangan
depan jalan yang berdebu dengan lalu lalang kendaran konteiner serta
pemandangan belakang berupa rumah-rumah bedeng di atas kali hitam pekat yang
meluap.
Lumayan lama w dan Bu Endang
nunggu terhitung dari pukul 08.45 hingga sampai temans dari Sampoerna School of
Education datang setelah katanya terlewat hingga memutar kembali ke putaran
yang cukup jauh.
Perjuangan w untuk ke Solo tidak main-main, nunggu bus bersama-sama dengan temans dari Sampoerna School of Education bersamaan dengan turunnya hujan deras hingga pontang-panting karena halte tempat kami tunggu ternyata bocor belum lagi harus sempit-sempitan dengan beberapa calon penumpang yang juga sedang menunggu.
Akhirnya Pukul 11.22 kami berangkat dalam keadaan basah kuyup karena hujan deras yang tidak menentu turunnya, setelah barang-barang masuk ke bagasi bus dan kami masuk untuk menentukan tempat duduk, setelah pada dapat tempat duduk barulah bus berjalan menuju masuk tol dalam kota menuju pemberhentian pertama untuk menaikkan penumpang dari agen bus mereka.
Pemberhentian pertama untuk ambil penumpang di wilayah Bekasi Timur kemudian dilanjutkan di kawasan Cikampek setelah itu baru lah perjalanan dimulai.
w agak kurang paham
kota-kota yang dilewati bus karena maklum baru ini keluar dari kawasan tempat
tinggal w di Bekasi hehehe..
Pemandangan yang w dapat sepanjang perjalanan dari Kalideres hingg Solo :D |
Dari rumah agak kosong namun
gedee banget kami beristirahat, namun dari rumah ini pada hari pertama sudah
dikenalkan dengan situasi, jadi ketika temans dari Sampoerna School of Education
ini lagi beres-beres ada satu teman yang masuk kamar mandi, entah kenapa kamar
mandi tersebut tidak bisa dibuka alias terkunci.
Karena tidak bisa dibuka
dari dalam dari luar alhasil, teman tersebut “menginap” beberapa jam di kamar
mandi, pada sekitar pukul 06.30 salah satu temannya mengintip dari kaca
belakang kamar mandi dan mendapati temannya sudah lemas, begitu tahu temannya
tidak ada respon ketika dipanggil langsung jendela yang kebetulan terbuat dari
bahan fiberglass dirobek dan langsung masuk ke dalam.
Ternyata, pintu tersebut
tidak terkunci namun hanya nempel ke dinding pintu secara rapat, namun yang
terjadi teman yang terdampar di kamar mandi semalaman tiba-tiba nangis sendiri
terus teriak-teriak (asumsi kan sendiri yaa)..
Bukan ga mau bantu tapi ga
ngerti cara atasinya, tapi banyak kok temans nya yang membantu, akhirnya w
milih nyari makanan yang dijual di sekitar rumah, alhasil dapat lah nasi liwet
dengan irisan ayam, dengan ditambah gorengan dua dan mau tau berapa jumlahnya
hanya IDR5,000 aja !!
ntar lanjut lagi yaa…