Sabtu, 23 Februari 2013

Antara Rectoverso dan Sineas Tidak Menghargai Tamu serta Karyanya


Berawal dari sebuah email pada pukul 00:42 Jumat dinihari 15 Februari 2013 dari seorang Karel yang kasih tau kalau saya bagian dari pemenang nonton bersama film RECTOVERSO yang diadain oleh salah satu produk PT Telkom, Useetv di XXI Premier Plaza Senayan, Jakarta.

Pukul 16,30 sudah tiba di Plaza Senayan, karena masih ada waktu akhirnya saya keliling dulu di sekitaran Plaza karena jarang ke pusat perbelanjaan yang jaman sekitar tahun 90-an sangat terkenal bahkan pernah dijadiin salah satu lirik lagu band terkenal.

Tiba waktunya akhirnya saya naik juga ke tempat bioskop, begitu sampai langsung disapa ama bagian keuangan di depan pintu masuk, sempat celingak-celinguk eh akhirnya ketemu juga tempat dimana untuk menunjukkan kalau acara RECTOVERSO sudah ada..

Setelah sudah tahu tempat penukaran RECTOVERSO, sempat bernapas dulu bergitu udah ada ngantri akhirnya ikut berdiri dalam atrian sambil nunggu giliran untuk ditukar sambil liat-liat persiapan para crew siapin tempat untuk photo bersama.

Akhirnya giliran saya untuk menukarkan undangan ke tiket, oleh mbak-mbak cantik yang jaga meja penukaran langsung bertanya darimana, kemudian ditunjukin daftar nama yang sudah keprint, setelah cari-cari nama ternyata nama saya tidak tercantum, setelah memastikan tidak tercantum langsung lapor ke mbak-mbak berbaju warna merah.

Ternyata entah kenapa tiba-tiba si mbak-mbak berbaju merah, langsung ngomong “ mas dari media apa tamu undangan” akhirnya terpaksa buka kartu dech “dari media mbak” lanjut c mbak “ oh ya udah nulis aja nama dan medianya disini sambil nunjukkin kolom untuk nulis”

Akhirnya baru ngeh kalau didepan saya, ternyata ada jurnalis dari Metro TV (bukan promosi) yang didepan langsung menulis keterangan.

Setelah menuliskan nama dan keterangan yang akhirnya terbuka tentang profesi saya sebagai jurnalis hehehe.. sama mbak-mbak dikasih beberapa bingkisan dari Useetv berupa kaos, tali handphone.
Setelah dapat bingkisan, langsung nyari tempat duduk sambil nunggu pengumuman dari pengeras suara untuk masuk ke studio.

Sambil nunggu pengumuman, saya lihat kanan-kiri keriuh-rendahkan suasana bioskop yang banyak melihat keberadaan para penonton nobar RECTOVERSO yang menampilkan untuk foto di wall yang langsung tercetak begitu diphoto.

Akhirnya, suara manis dari (kalo ga salah) Maria Oento bergema di seantero XXI Plasa Senayan yang menyatakan untuk penonton RECTOVERSO untuk masuk, namun sebelum masuk saya menukarkan kupon untuk makan dan minum setelah menerima makanan dan minuman, saya langsung masuk ke dalam studio.

Didalam studio kebetulan saya duduk paling atas, menunggu dan menunggu walau satu-satu pada masuk nampak yang datang seperti mas Sys NS, kemudian berlanjut orang-orang dari useetv yang dilanjutkan selebritas seperti Titi Kamal, Marcela Zalianty, Olga Lydia, Pevita Pearce dan masih banyak yang lagi.

Sys NS pun ikut ambil bagian dalam nobar 
Acara pun dimulai dengan berbagai kata sambutan seperti dari Useetv salah satunya Indra Utoyo yang mengatakan bahwa Industri kreatif lagi maju pesat dimana Telkom bagian dari industry kreatif Indonesia ikut mendukung perfilman Indonesia seperti film RECTOVERSO

Sementara dari para pemain, Olga Lidya mengatakan dengan menonton film RECTOVERSO akan lebih mengerti akan perempuan, sedangkan Happy Salma berharap semoga film Indonesia bisa menjadi rumah dinegeri sendiri.

Ketika ditanya soal teknis film, Marcela Zalianty mengatakan film berjenis omnibus, saya langsung berfikir bahwa film ini terdiri dari cerita-cerita pendek seperti film Jakarta Hati atau 3 Sum. Namun setelah menyaksikan filmnya ternyata dugaan saya salah.

Film ini ternyata utuh, tidak dibagi-bagi menjadi 5 cerita satu per satu seperti kedua film diatas. Jadi film ini utuh namun didalamnya ada 5 cerita yang berbeda. Adegan demi adegan muncul dalam film tersebut. Diawali dengan adegan dalam cerita “Malaikat Juga Tahu” yang menampilkan sosok si Abang pengidap autis yang diperankan sangat apik oleh Lukman Sardi. Lalu adegan meloncat ke cerita “Firasat” yang dibintangi oleh Asmirandah sebagai Senja dan Dwi Sasono sebagai Panca.

Dan seterusnya hingga kelima cerita itu berputar. Tidak heran jika dikatakan Marcella bahwa syuting ini hanya menghabiskan 16 hari sementara untuk “merajut” ke 5 cerita ke dalam satu film utuh diperlukan waktu 3 bulan! Penontonpun “dipaksa” harus berfikir untuk merunut cerita yang ditampilkan, membagi fikirannya menjadi 5 cerita yang berbeda. Kelebihan dari merajut film ini, pada bagian akhir semua cerita akan mencapai klimaks. Emosi penonton akan terus naik hingga akhir cerita. Berbeda ceritanya jika film dibagi per cerita. Istilahnya “emosi”nya dapet banget. Tidak heran diakhir cerita banyak penonton yang menitikkan air mata atau sekedar berkaca-kaca.

Dalam film ini juga penonton dimanjakan oleh lagu-lagu dan suara merdu para penyanyi tanah air seperti lengkingan suara Acha Septriasa yang diiringi gitar oleh Tohpati dalam lagu “Surat Buat Sahabat “, Raisa yang menyanyikan lagu “Firasat” dengan aransemen baru. 

Dulu lagu ini pernah dipopulerkan oleh Marcel. Lalu ada suara emas Glenn Fredly yang menyanyikan lagu “Malaikat Juga Tahu”, Dira Sugandi yang menyanyikan “Cicak di Dinding” dan pendatang baru grup Drew yang akan menyanyikan lagu “Hanya Isyarat”.

Saya tidak perlu menceritakan panjang lebar soal karena akan lebih baik bagi kalian yang belum nonton segera ke bioskop bareng pacar, temen curhat atau sendirian juga nggak apa-apa, siapa tahu ada kisah yang pernah kita alami, atau ada pelajaran yang bisa kita petik dari kisah ini dan sebelum segalanya terlambat kita bisa melakukan hal yang benar dan tidak menyakiti hati orang lain.

Siapa tau selama ini kita tidak menyadari disekitar kita ada orang yang selalu memperhatikan kita, ada orang yang mengharapkan cinta kita dan film ini bisa membuka rasa dan peka yang selama ini membeku, seperti arti dari RECTOVERSO sendiri yaitu dua sisi yang berbeda tetapi sesungguhnya adalah satu kesatuan.

Namun dari pagelaran acara ini, saya sangat menyayangkan dengan sikap dari para sineas film tersebut dimana ketika film akan ditayangkan semua sineas, Marcela Zalianty, Olga Lidya, Happy Salma dan lainnya memilih keluar dari studio dan entah pergi kemana daripada nonton bersama dengan para penonton yang rela bersusah payah mencapai XXI Plaza Senayan yang mungkin datang jauh atau rela meninggalkan pekerjaan demi menonton dan bertemu para pemain XXI Plaza Senayan.

Seharusnya para sutradara film ini belajar dari para petinggi Useetv yang hingga film berakhir terus tidak beranjak dari tempat duduknya sama seperti aktor senior Sys NS