Disamping plang nama ini tempat w nginep selama di Solo |
Setelah tanya-tanya ama
salah satu teman yang mengurusi kita-kita di Solo, akhirnya w di antar ke
Stasiun Purwosari dengan motor sambil melihat hiruk pikuk kota Solo di kala
pagi sambil mendengarkan penjelasan dari mas Jaka soal tempat-tempat di Solo
termasuk kampung yang mulai dari masuk hingga ke ujung penuh dengan pembuatan
batik.
Setelah muter balik,
akhirnya sampai di stasiun Purwosari sambil nunggu cewek w keluar dari peron,
ternyata stasiun ini kalau di Jakarta seperti Jatinegara atau Senen sebagai
stasiun transit untuk kota-kota yang deket seperti Jogjakarta.
Akhirnya ketemu cewek w, dan
langsung keluar dari stasiun Purwosari menyebrang jalan menuju tempat dimana
cewek w akan menimba ilmu soal saraf anak berkebutuhan khusus, lumayan lama
nunggu taksinya.
Stasiun Purwosari, kalau di Jakarta Stasiun seperti Jatinegara |
Ternyata disekolah ada
alumni pasien cewek w yang lagi terapi dan tinggal sementara di sana, lantas
dari sekolah tersebut, w dan cewek w di antar satu-satu ama salah satu staff
sekolah tersebut ke kost sang alumni pasien cewek w ini.
Setelah ngobrol-ngobrol,
dilanjutkan dengan makan siang di Sego wiwit rumah makan seperti khas Sunda
dimana banyak sekali saung-saung disini juga bisa mancing loh :D
Lapangan bola depan kampus PTNC-Solo |
Setelah dari makan-makan
baru lah menuju tempat yang mungkin jadi penasaran w selama ini yaitu studio
Lokananta..
Ada yang tahu studio
Lokananta ?! mungkin bagi anak jaman tahun 2000-an nama studio ini kurang
familiar bahkan tidak terkenal tapi bagi orangtua mereka nama studio ini tidak
asing.
Iya, Lokananta adalah sebuah
studio rekaman pertama dan terbesar yang dimiliki oleh Republik Indonesia,
diambil alih negara atas perintah Ir. Soekarno membuat studio ini termegah di
negara ini.
Studio ini menyimpan ratusan
rekaman pidato dan kejadian sepanjang pemerintahan ini berdiri, pidato Ir
Soekarno bahkan pidato Nikita Churcill (ada yang tahu siapa dia ? dia adalah
Perdana Menteri Inggris Raya pada saat Perang Dunia II ), Jawaharal Nehru dan
Che Guevaraa pun ada di sini.
Lagu Indonesia Raya ciptaan
warga Ahmadiyah yang bernama Wage Rudolf Supratman pun untuk pertama kalinya
direkam di studio ini dan ratusan lagu-lagu daerah dan nasional juga direkam
disini
Studio Lokananta, Abbey Road-nya Indonesia |
Saat ini studio tersebut
boleh dibilang antara hidup segan matipun ogah karena seperti biasa penyakit
Indonesia, keterbatasan dana dan sudah mulai dilupakan, padahal kalau mau
diurut, Studio Abbey Road yang tersohor di London sono tidak ada apa-apanya
jika melihat kejayaan dari studio ini.
Dan masalah ini coba
dipecahkan oleh musisi Indonesia, Glenn Fredly yang mencoba rekaman dengan
menggunakan perangkat yang ada di studio tersebut, walau bukan lagu baru namun
lagu yang dibawakan oleh Glenn direkam ulang dengan suasana studio ini.
lebih lengkapnya silakan
baca tulisan saya yang termuat di media tempat saya bekerja tentang Glenn
Fredly dan studio Lokananta nya.
Namun ketika w ke sana,
studio tersebut tutup dan buka hanya Senin hingga Jumat saja. tapi janji w
ketika kembali ke Solo tempat pertama yang w samperin adalah studio ini dengan
mengingat perkataan Bung Karno, JAS MERAH – Jangan Sekali-kali Melupakan
Sejarah !!
ntar disambung lagi yaa ke
Part III yang lebih seru lagi selama w di Solo….