Seperti menjadi kebiasaan
penulis sebelum melakukan penulisan
selalu menghaturkan permintaan maaf jika ada kata-kata atau tulisan yang
penulis buat membuat sebagian pembaca merasa tersinggung atau penulis dianggap
menista atau apalah, apa yang penulis tulis
adalah murni dari pendapat penulis
terkait masalah yang penulis lihat, baca dan dengar, sekali lagi maaf.
Photo : PedomanNEWS / Arif Julianto |
Seperti yang sudah w perkirakan tentang sosok satu manusia ini dalam dunia perpolitikan Indonesia, memilih keluar dari Nasional Demokrat (NasDem) karena tidak sepaham dengan sang pendiri dan saat ini memilih bergabung dengan Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA)
Adalah Hary Tanoesoedibjo
yang memilih keluar dari NasDem dengan alasan tidak sepaham atau tidak seotak
dalam menjalankan roda dari Nasdem dimana Surya Paloh ingin menjadi Ketua Umum karena
lama berkarir hingga berkarat disebuah partai bentukan Orba tidak mendapatkan
keuntungan serta posisi strategis untuk dia dalam hal ini Ketua Umum sehingga
memutuskan keluar dan mendirikan Nasdem.
Sementara Hary Tanoesoedibjo
menginginkan partai NasDem diisi oleh anak muda yang kritis dan mau membangun
negara ini dengan semangat muda.
Lantas ketika Hary Tanoe
keluar dari NasDem banyak pihak beranda-andai dengan hitungan politik kemana
jika pria kelahiran Surabaya 26 September 1965 ini bergabung, namun akhirnya
Harry Tanoe memilih partai HANURA sebagai kapal politik dia dalam (mungkin)
membangun Indonesia ini.
Jika Hary Tanoe bergabung
dengan HANURA, sebagai orang ekonomi dan pebisnis apa yang diharapkan atau keuntungan
apa yang akan diberikan HANURA kepada Hary Tanoe ?
W sudah memperkirakan kalau
Hary Tanoe akan bergabung dengan partai bentukan dari Jenderal Wiranto karena
sosok bos dari MNC TV, RCTI, Global TV dan jaringan media lainnya tidak mungkin
memilih partai lain apalagi yang sudah punya nama.
Namun secara jujur, w lebih
suka Hary Tanoe tetap di NasDem karena sama-sama baru, NasDem baru masuk
politik dan Hary Tanoe juga baru belajar politik, namun sangat disayangkan
dengan sikap Hary Tanoe ini memang disatu sisi ide nya boleh tapi namun yang
disesalkan adalah dengan sikapnya yang tak elok seperti ilustrasi tersesat di
tengah hutan tidak ada kendaraan untuk mengantarkan ke sebuah kota, namun
ditengah dirinya berjalan ada orang yang memberikan tumpangan namun orang yang tersesat itu
mengiyakan tapi harus dia yang membawa kendaraan sang penawar tumpangan ?
Yang pasti pertama Partai
HANURA adalah partai baru yang mungkin tidak neko-neko jika Hary Tanoe masuk
beda ketika Hary Tanoe masuk (misal) PDI Perjuangan atau Golkar yang sudah
punya nama pasti akan lebih ribet syarat dan ketentuannya jika Hary masuk
kesana apalagi dilihat latar belakang Hary yang pasti membuat partai manapun
akan ter-ences-ences bener ga ?!
Kemudian, kemungkinan Hary
Tanoe berkreasi dengan ide-ide nya yang mungkin cerdas di Partai HANURA dalam
membangun Indonesia akan lebih diterima ketimbang partai besar dan ternama
karena mereka sudah punya pakem dan aturan yang baku dan kaku…
Dok.Republika |
Tapi… sekali lagi tapi apakah dengan masuknya Hary Tanoe bisa menaikkan popularitas Partai HANURA secara politik misalnya pada 2014 mendatang HANURA bisa menangi atau kuasai parlemen dan bisa bertarung dalam Pemilihan Presiden atau paling ga bisa bermain dalam posisi dua dan bisa memaksa partai ternama bermain dalam dua putaran secara melihat latar belakang terutama sang pendirinya jika terkait kasus yang mendera pada kekejaman ketika Orba hingga1998 ?
Kalau soal ini, w pastikan
kecil kemungkinan HANURA bisa masuk dalam klasemen elite pemilu entah itu nomor
dua bahkan satu, namun untuk sosialisasi mungkin HANURA bisa bernapas lega
bahkan bisa mengurangi dana iklan karena kehadiran Hary Tanoe yang memang
JAWARA nya media paling tidak kapasitas otak perekam masyarakat Indonesia akan
penuh dengan iklan-iklan yang berseliweran di televisi dan itu akan memudahkan
HANURA dalam bersosialisai.
Jika melihat hitung-hitungan
yang w paparin soal kehadiran Hary Tanoe pasti akan bertanya apa yang HANURA
berikan kepada Hary Tanoe apakah posisi anggota DPR atau Menteri kalau bisa
tembus pilpres atau jangan-jangan Presiden tapi kalau untuk posisi yang
terakhir w bilang rasanya ga mungkin jika melihat hitung-hitungan di atas.
Tapi untuk proses belajar politik
dari Harry Tanoe kepada HANURA sangat penting dan di apresiasikan daripada
belajar politik di partai ternama namun bobrok yang hanya menguntungkan satu
pihak.
Kita lihat saja sejauh mana
HANURA bersama Hary Tanoe bisa membuat gebrakan dalam pemilu 2014 mendatang
seperti menyalip partai besar seperti PDIP atau Golkar atau mungkin NasDem
serta Demokrat atau hanya seperti partai-partai gurem yang cuma sebagai (maaf)
kotoran dan pemandu sorak untuk buat Pemilu semakin semarak ?
Selamat datang dan berpolitik
Hary Tanoe di Politik Indonesia yang carut marut.
Nakula Residence, 190213
0755