Kawasan Asia Pasifik memiliki permasalahan yang sangat komplek tidak hanya perubahan iklm yang berdampak kepada cuaca dan permukaan laut selain itu saat ini yang menjadi perbincangan hangat dunia internasional adalah tegangnya situasi Laut China Selatan.
Apa
yang terjadi di kawasan Laut China Selatan sangat berbeda dengan situasi
keamanan NATO di wilayah Amerika dan Eropa dimana tidak ada suatu mekanisme
pemerintahan tunggal di Asia Pasifik yang menyediakan suatu kerangka bersama
dalam menyelesaikan konflik dan itu butuh perimbangan salah satunya dari AS.
Hal
ini disampaikan oleh Panglima Komando AS kawasan Pasifik ( U.S. Pasific Command
– PACOM) Laksamana Samuel J Locklear dalam sebuah acara yang diadakan oleh
komunitas USINDO di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (8/2)
"Itulah sebabnya perimbangan kembali posisi AS menjadi penting bagi Asia Pasifik. Ini menjadi dasar bagi banyaknya peluang kerjasama AS dengan para negara mitra di kawasan," kata Locklear.
Locklear
juga mencoba meluruskan sikap AS atas berkembangnya pengaruh China di Asia
Pasifik. bagi dirinya, pola hubungan kedua negara itu tidak sedramatis seperti
yang digambarkan media massa. AS, menurutnya, tidak melihat China sebagai
ancaman walaupun saat ini sedang bersitegang dengan negara-negara sekutu AS,
seperti Jepang dan Filipina, menyangkut masalah teritori.
Locklear juga tidak setuju dengan isu yang beredar dikalangan internasional dimana AS tengah berupaya untuk mengurung Tiongkok untuk membendung pengaruhnya di kawasan tersebut namun dirinya mengatakan strategi yang diterapkan Washington justru berupaya untuk melibatkan negara tirai bambu tersebut untuk sama-sama bertanggung jawab dalam menjaga stabilitas keamanan kawasan tersebut.
"Kami
mengupayakan hubungan yang bertahan lama dengan China, termasuk hubungan
militer ke militer. Kami berharap bisa mengesampingkan perbedaan-perbedaan
pandangan yang ada dan fokus dalam hubungan yang sama-sama memberi manfaat
bersama, seperti memerangi perompakan dan terorisme, melindungi jalur komunikasi
laut, kerjasama bantuan kemanusian dan penanggulangan bencana," kata
Locklear.