Selasa, 19 Februari 2013

Alasan AS Pusatkan Militer di Kawasan Pasifik


@Lorcasz

Posisi negara-negara di kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia semakin hari semakin strategis disaat perubahan dinamika kekuatan global hal inilah yang membuat Amerika Serikat dalam beberapa tahun belakang ini mencoba fokus kepada kepentingan keamanannya di kawasan tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Panglima Komando Militer AS untuk Kawasan Pasifik, United States Pacific Command (US Pacom), Laksamana Samuel J Locklear III dalam sebuah acara yang diadakan oleh komunitas USINDO di Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (8/2)

Dalam acara tersebut, lulusan AAL AS tahun 1977 ini menyampaikan pandangannya soal pergeseran dalam fokus keamanan AS ke kawasan Asia Pasifik yang pertama kali disampaikan oleh Presiden Obama medio November 2011 lalu.

Mantan komandan kapal perang AS, USS Leftwich (DD 984) ini mengatakan pergeseran fokus ini sebagai perimbangan kembali peran Amerika di kawasan Asia Pasifik dengan menegaskan perimbangan yang dimaksud bersifat konfrontatif atau menyudutkan negara tertentu.

@Lorcasz
“Ini bukan hanya menyangkut militer tapi juga kebijakan, diplomasi, dan perdagangan... Perimbangan ini adalah suatu strategi kolaborasi dan kerjasama," kata Locklear.    

Seperti diketahui setelah berakhirnya perang di Afganistan dan Irak, AS kini beralih fokus kepada kepentingan keamanannya di kawasan tersebut dengan memasukkan kekuatan militer laut AS yang ditugaskan melakukan operasi dikawasan yang terdiri dari ratusan negara termasuk Indonesia.

Dengan hal itu tidak lah mengherankan jika perwira tinggi kelahiran 28 Oktober 1954 ini oleh negaranya menjadi Komando Gabungan militer terbesar yang dimiliki Amerika Serikat dengan wilayah operasi Asia Pasifik, Asia Timur dan Asia Selatan.

Untuk menjalankan operasional, Pasific Command (US PACOM) dibekali dengan seperlima dari seluruh total kekuatan militer AS dan menjadi pemimpin dari 60 persen armada Angkatan Laut Amerika dimana sekarang ini armada AS di kawasan Pasifik diperkuat lima kapal induk dengan kekuatan pendukung seperti 180 kapal, 1,500 pesawat temput serta tentunya 100,000 personel militer aktif.

Locklaer yang sebelum menjabat sebagai komandan tertinggi ini pernah menjabat sebagai perwira di sejumlah kapal perang antara lain SS William V. Pratt (DDG 44), USS Carl Vinson (CVN 70), USS Callaghan (DDG 994), and USS Truxtun (CG 35) ini mengatakan sangat kompleksitas permasalahan yang ada di kawan ini yang mana meliputi dari separuh permukaan bumi dengan keragaman yangan luar biasa jika melihat dari sosial, budaya, ekonomi dan geopolitik tiap negara Asia Pasific

@Lorcasz
"Selama hampir setahun menjabat sebagai panglima, saya makin kagum atas beragamnya kompleksitas di kawasan ini, yang melingkupi lebih dari separuh permukaan Bumi dan lebih dari setengah jumlah populasinya. Kawasan ini punya keragaman yang luar biasa secara sosial, budaya, ekonomi, dan geopolitik," ucap Locklear.

Dalam hal perekonomian Locklear juga melihat kawasan ini menjadi perhatian dan perhitungan utama AS karena memiliki dua dari tiga ekonomi terbesar di dunia serta tujuh dari sepuluh negara terkecil di muka bumi

"Kawasan ini punya dua dari tiga ekonomi terbesar di dunia dan tujuh dari 10 negara terkecil di muka bumi, selain itu Asia Pasifik juga punya negara yang berpenduduk paling banyak di dunia, dan juga negara demokratik terpadat, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbanyak, dan republik terkecil. Memiliki sembilan dari 10 pelabuhan terbesar di dunia, dan jalur-jalur laut paling sibuk yang menghasilkan lebih dari US$8 triliun dari arus perdagangan dua arah yang melibatkan setengah dari total kargo kontainer dunia dan 70 persen dari kapal-kapal pengangkut bahan energi melintasi lautan Pasifik setiap hari," kata Locklear.

Dalam bidang Hankam, menurut Locklear  Amerika Serikat mengganggap Asia Pasifik sebagai kawasan yang banyak diisi oleh kekuatan militer karena tujuh dari sepuluh kekuatan militer terbesar ada di wilayah tersebut dan itu semua tidak mungkin diabaikan begitu saja.

@Lorcasz
"Kawasan ini punya tujuh dari 10 kekuatan militer terbesar. Lalu, angkatan-angkatan laut terbesar dan paling mutakhir berada di Asia Pasifik. Semua aspek itu, bila dikumpulkan, menghasilkan suatu kompleksitas strategis yang unik," kata Locklear, yang selama kunjungannya ke Jakarta menemui Panglima TNI, Menteri Pertahanan, dan para pejabat tinggi Indonesia lainnya.