@Lorcasz |
Posisi negara-negara di kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia semakin hari semakin strategis disaat perubahan dinamika kekuatan global hal inilah yang membuat Amerika Serikat dalam beberapa tahun belakang ini mencoba fokus kepada kepentingan keamanannya di kawasan tersebut.
Hal
ini disampaikan oleh Panglima Komando Militer AS untuk Kawasan Pasifik, United
States Pacific Command (US Pacom), Laksamana Samuel J Locklear III dalam sebuah
acara yang diadakan oleh komunitas USINDO di Ritz Carlton, Mega Kuningan,
Jakarta, Jumat (8/2)
Dalam
acara tersebut, lulusan AAL AS tahun 1977 ini menyampaikan pandangannya soal
pergeseran dalam fokus keamanan AS ke kawasan Asia Pasifik yang pertama kali
disampaikan oleh Presiden Obama medio November 2011 lalu.
Mantan
komandan kapal perang AS, USS Leftwich (DD 984) ini mengatakan pergeseran fokus
ini sebagai perimbangan kembali peran Amerika di kawasan Asia Pasifik dengan
menegaskan perimbangan yang dimaksud bersifat konfrontatif atau menyudutkan
negara tertentu.
@Lorcasz |
Seperti
diketahui setelah berakhirnya perang di Afganistan dan Irak, AS kini beralih
fokus kepada kepentingan keamanannya di kawasan tersebut dengan memasukkan
kekuatan militer laut AS yang ditugaskan melakukan operasi dikawasan yang
terdiri dari ratusan negara termasuk Indonesia.
Dengan
hal itu tidak lah mengherankan jika perwira tinggi kelahiran 28 Oktober 1954
ini oleh negaranya menjadi Komando Gabungan militer terbesar yang dimiliki
Amerika Serikat dengan wilayah operasi Asia Pasifik, Asia Timur dan Asia
Selatan.
Untuk
menjalankan operasional, Pasific Command (US PACOM) dibekali dengan seperlima
dari seluruh total kekuatan militer AS dan menjadi pemimpin dari 60 persen
armada Angkatan Laut Amerika dimana sekarang ini armada AS di kawasan Pasifik
diperkuat lima kapal induk dengan kekuatan pendukung seperti 180 kapal, 1,500
pesawat temput serta tentunya 100,000 personel militer aktif.
Locklaer
yang sebelum menjabat sebagai komandan tertinggi ini pernah menjabat sebagai
perwira di sejumlah kapal perang antara lain SS William V. Pratt (DDG 44), USS
Carl Vinson (CVN 70), USS Callaghan (DDG 994), and USS Truxtun (CG 35) ini
mengatakan sangat kompleksitas permasalahan yang ada di kawan ini yang mana
meliputi dari separuh permukaan bumi dengan keragaman yangan luar biasa jika
melihat dari sosial, budaya, ekonomi dan geopolitik tiap negara Asia Pasific
@Lorcasz |
Dalam
hal perekonomian Locklear juga melihat kawasan ini menjadi perhatian dan
perhitungan utama AS karena memiliki dua dari tiga ekonomi terbesar di dunia
serta tujuh dari sepuluh negara terkecil di muka bumi
"Kawasan
ini punya dua dari tiga ekonomi terbesar di dunia dan tujuh dari 10 negara
terkecil di muka bumi, selain itu Asia Pasifik juga punya negara yang
berpenduduk paling banyak di dunia, dan juga negara demokratik terpadat, negara
berpenduduk mayoritas Muslim terbanyak, dan republik terkecil. Memiliki
sembilan dari 10 pelabuhan terbesar di dunia, dan jalur-jalur laut paling sibuk
yang menghasilkan lebih dari US$8 triliun dari arus perdagangan dua arah yang
melibatkan setengah dari total kargo kontainer dunia dan 70 persen dari
kapal-kapal pengangkut bahan energi melintasi lautan Pasifik setiap hari,"
kata Locklear.
Dalam
bidang Hankam, menurut Locklear Amerika
Serikat mengganggap Asia Pasifik sebagai kawasan yang banyak diisi oleh
kekuatan militer karena tujuh dari sepuluh kekuatan militer terbesar ada di
wilayah tersebut dan itu semua tidak mungkin diabaikan begitu saja.
@Lorcasz |