Rabu, 11 September 2013

Ketika Menteri dan Staff Ahli Mendewakan Import


Tulisan ini hanya sekedar mungkin mewakili para pedagang atau pengusaha kelas teri yang harus tarik-tarikan napas karena ulah para pembesar negara ini yang ingin memajukan ekonomi Indonesia namun salah jalan.

Mulai Senin (9/9) kemarin hingga (katanya) sich tiga hari para pengusaha tahu-tempe akan mogok jualan karena kurang dan mahalnya pasokan kacang kedelai sebagai bahan utama dari pembuatan makanan khas Indonesia itu.

Namun dari pemerintah sendiri mengatakan bahwa pasokan kedelai sendiri bertahan hingga Oktober depan, lantas yang benar siapa apakah pengusaha atau menteri ?


Kalau w sebagai warga biasa yang juga maniak akan tahu-tempe apa yang terjadi saat ini jelas-jelas kesalahan pemerintah dalam hal ini para menteri yang mempunyai jobdesk mengurusi perut rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote (kalian tau lah siapa menteri-menteri ini) termasuk para staff ahlinya

Pertanyaan w adalah sebegini parahkah Indonesia sampai harus apa-apa import dan apakah para menteri ini BENAR-BENAR WARGA NEGARA INDONESIA? karena kalau memang mereka (masih) warga negara Indonesia kenapa mereka mengHAMBAkan impor daripada mengandalkan produk dalam negeri.

W tidak akan menggunakan data (karena data yang ada di Indonesia selalu tidak real time pasti diambil satu tahun sebelumnya) lebih menggunakan logika dan mata telanjang yang ada dilapangan !.


Indonesia, siapa yang tidak tahu posisi geografis negara ini, kalau BOLA DUNIA atau GLOBE yang ada di meja kita atau menemukan itu dan membelah nya menjadi dua bagian dan dibentangkan negara mana yang dilihat pertama kali ? pasti Indonesia, bener kan ?!

Indonesia itu luas pak menteri, dari Sabang sampai Merauke dari Miangas hingga Rote pasti tiap daerah memiliki potensi dan sanggup untuk saling membantu, KENAPA SAMPAI IMPORT ?!

W jadi penasaran dengan nilai geografi dan Pendidikan Kewarganegaraan para menteri dan staff ahlinya ini ketika sekolah kalau memang bagus mestinya tahu potensi dari negara ini tapi nyatanya ya begitu lah

Mungkin SILAU atau JAIM kali karena sekolahnya dulu GO INTERNASIONAL macam artes yang lagi berkoar-koar Go Internasional kalau ditanya media, jadinya ketika mau coba produk dalam negeri udah pesimis duluan.

menurut w yang dibutuhkan para pedagang dan pengusaha dari tahu-tempe ini adalah perhatian dalam hal TURUN KE BAWAH berinteraksi dengan mereka, dengerin curhat mereka, soal adanya kartel atau apa itu pasti bisa diberantas kalau para menteri dan staff ahlinya yang lulusan GO INTERNASIONAL ini mau turun tanpa ada protokoler ibarat rakyat biasa lah.

Tapi apakah mereka mau ? sementara saat ini aja ketika para pedagang melancarkan aksi demo para pejabat ini apakah mereka sudah turun ke bawah ? TIDAK TUCH ?! malah mereka masih saja beralibi dengan data-data yang mereka punya (kalau masih hidup Bung Karno pasti akan di teriakin PERSETAN dengan data)


Jadi, saran w sich mending MUNDUR lah pak menteri, program anda itu BIKIN SENGSARA rakyat terutama pengusaha kecil, mungkin bagi anda dengan impor bisa menekan harga produksi dalam negeri tapi apakah itu sudah dipertimbangkan dengan TURUN LANGSUNG KE BAWAH TANPA ADA EMBEL-EMBEL PROTOKOLER, STATUS anda ? kenapa ? takut tangan dan kulit anda jamuran atau terinfeksi kuman kalau inspeksi ke pabrik ?

contoh lah apa yang dilakukan Perdana Menteri Norwegia ketika kampanye. PM Norwegia, Jens Stoltenberg ketika akan berkampanye untuk posisinya melakukan aksi dengan menyamar sebagai supir taksi dimana sepanjang perjalanan sang PM menanyakan beberapa hal tentang politik dan yang berkaitan dengan negara tersebut dan ini tidak diketahui oleh rakyatnya yang menupang taksi itu kalau yang mensupiri mereka adalah pemimpin negara ini ?!

Jadi kapan anda mundur Bapak-Bapak Menteri yang mengurusi USUS rakyat Indonesia beserta staff ahlinya yang bertitel GO INTERNASIONAL ini ? kalau di luar sana pak ketika menyadari dirinya SALAH LANGSUNG MUNDUR atau BUNUH DIRI dan itu terhormat karena mereka MALU kepada rakyat.

Apakah anda MALU kepada rakyat dan ijazah GO INTERNASIONAL karena gagal menjalankan apa yang sudah anda janjikan dalam SUMPAH ketika dilantik di Istana Negara sebagai Menteri alias PEMBANTU PRESIDEN alias PELAYAN RAKYAT, anda di-GAJI RAKYAT tetapi kenapa RAKYAT MASIH MISKIN !!

Kuningan
10092013 17.00
@Lorcasz